Bismillah…
Saat baru tiba di Jogja, Saya langsung bertemu dengan 2 orang teman lama. Kebetulan kedua teman Saya ini memiliki usaha dalam bidang travel atau perjalanan.
Teman Saya yang satunya bahkan sudah memiliki usaha seumuran dengan salah satu startup travel/tiket terbesar di Indonesia.
Ini artinya keduanya berada di garis depan dalam menghadapi pandemi COVID-19 pada tahun 2020 kemarin. Dan kesamaannya, mereka berdua berhasil mempertahankan bisnisnya tetap hidup.
Bisnis travel boleh dibilang kembali ke titik nol saat puncak pandemi. Tidak ada orang liburan. Bahkan perjalanan dinas pun diganti dengan meeting online. Nol.
Jadi bagaimana mereka masih bertahan? Kesamaan keduanya menurut saya adalah: penguasaan fundamental dalam perusahaannya.
Apa itu fundamental bisnis?
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fundamental berarti:
Bersifat dasar (pokok); mendasar.
Dari obrolan Saya, tidak ada bahasan tentang : growth hacking, tidak ada bahasan valuasi, cara dapat investor cepat, financial engineering, endorse, viral campaign, CPC murah, landing page konversi tinggi, dll.
Saat krisis justru hal-hal fundamental yang menjadi pilar bertahannya bisnis mereka.
Apa saja yang termasuk dalam fundamental bisnis?
Hal-hal fundamental di dalam bisnis ini diantaranya : Manajemen cashflow, tanggung jawab terhadap tim (SDM), hubungan ke pelanggan, negosiasi ke partner, mencari sumber pemasukan baru, adaptasi model bisnis, dll.
Hal-hal mendasar yang mungkin sudah pernah Kita pelajari sebelumnya. Tidak ada yang “spesial” atau “rahasia.”
Fundamental dalam bisnis itu pada dasarnya tidak banyak, sederhana, walau terkadang membosankan, karenanya tidak semua orang akan cukup sabar mempelajarinya hingga paham. Paham saja tidak cukup, harus di praktekkan.
Hampir semua materi fundamental bisnis ada di video-video di YouTube, ada di postingan Facebook, artikel blog, rangkaian tweet, caption Instagram, dll.
Tersebar, siap dipelajari saat dibutuhkan. Bisa diambil manfaatnya bagi yang siap. Kebanyakan juga gratis.
Saat tantangan atau tekanan besar datang, sebuah perusahaan kemungkinan tidak akan naik ke level terbaiknya, orang-orang yang ada di dalamnya mungkin tidak mencapai semua potensinya, tapi kemungkinan besar semua akan turun ke level fundamentalnya. Disinilah baru terlihat secara nyata bagaimana pondasi sebuah perusahaan.
Dan kenyataannya, tidak ada bisnis yang selamanya naik. Kondisi di lapangan tidak selalu mudah.
Namun, jika fundamentalnya kuat, maka seringnya pilar-pilar bisnisnya akan bertahan. Kondisi sulit akan berlalu, kemudian akan menyisakan orang-orang yang lebih kuat, proses bisnis yang lebih efisien, keuangan yang lebih rapi, dan produk yang lebih baik.
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
- KEPO 111: Konsekuensi Level 2 - August 22, 2024
- KEPO 110: Cyber Bullying Terhadap Bisnis: Penyebab dan strategi meresponnya - June 15, 2024