fbpx
Cara Menjadi Pemimpin yang Baik walaupun Tanpa Jabatan

Cara Menjadi Pemimpin yang Baik walaupun Tanpa Jabatan

Dipimpin oleh seseorang yang tidak punya jiwa kepemimpinan sering kali membuat suasana bekerja jadi tidak nyaman. Semangat bekerja pun bisa menurun. Kita lantas berandai-andai akan melakukan berbagai hal yang membawa impak baik bagi institusi jika menjadi pemimpin atau punya jabatan. 

Haruskah menunggu punya jabatan untuk mulai memupuk jiwa kepemimpinan? Tentu tidak! Di semua lini kehidupan, jiwa kepemimpinan dibutuhkan karena sesungguhnya kita adalah pemimpin untuk diri sendiri. Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik meskipun tidak memiliki jabatan?

Cara Menjadi Pemimpin yang Santun: Attitude Nomor Satu!

Untuk mencapai posisi yang tinggi, kita memerlukan kerja keras. Akan tetapi, untuk mempertahankan apa yang sudah dicapai, kita butuh attitude yang baik. Sebaik apa pun kinerja kita, jika attitude kita buruk, orang lain akan memilih untuk tidak bekerja sama dengan kita. Anda bisa memulai attitude yang baik melalui hal-hal yang kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menyapa rekan kerja tanpa peduli jabatannya lebih rendah atau mempersilakan orang lain masuk sementara kita menahan pintu. 

Cara Menjadi Pemimpin Berwawasan Luas: Punya Semangat Belajar yang Tinggi

Pemimpin yang baik haruslah berwawasan luas. Wawasan luas itu akan membantu Anda punya perbendaharaan pengetahuan. Hal ini tentu saja akan memberikan banyak ide inovatif dan membantu Anda membuat keputusan-keputusan yang tepat.

BACA JUGA :   Mengungkap Strategi Komunikasi Melalui Email ala Steve Jobs

Itu sebabnya kita tidak boleh berhenti belajar. Belajar dapat kita lakukan kapan pun dan bahkan dari siapa saja. Tak hanya dari membaca, diskusi, workshop, dan seminar, pada mereka yang kondisinya di bawah kita pun kita bisa belajar tentang kehidupan.

Cara Menjadi Pemimpin yang Komunikatif: Skill Komunikasi Itu Wajib!

Skill komunikasi haruslah dikuasai oleh seseorang untuk menjadi pemimpin yang baik. Hal ini terkait dengan kelancaran proses  transfer informasi antara pemimpin dan timnya. Pemimpin haruslah mampu mencerna dan memproses informasi dari timnya dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia juga harus mampu menyampaikan informasi kepada timnya secara efektif dan efisien agar timnya mampu melaksanakan instruksinya dengan baik.

Selain itu, Anda juga perlu membekali diri dengan kemampuan public speaking. Bagaimanapun Anda akan dituntut untuk “tampil”, misalnya melakukan briefing, menyampaikan sambutan, dan memimpin rapat.

Cara Menjadi Pemimpin yang Apresiatif: Setiap Pencapaian Itu Berharga

Tidak ada pencapaian yang diperoleh secara cuma-cuma. Semua tetap butuh kerja keras. Itu sebabnya, Anda perlu memberikan apresiasi atas pencapaian anggota tim. Apresiasi ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan semangat kerja anggota. Tidak menutup kemungkinan ia akan memberikan kinerja dan ide-ide yang lebih baik jika mendapat apresiasi. Tidak harus berbentuk hadiah, apresiasi dapat berupa pujian dan pengakuan.

BACA JUGA :   Kalau orang ini ‘tutup kerannya’, banyak AI akan langsung mati. Bagaimana boss NVIDIA mengirimkan ratusan email ke karyawan nya setiap hari

Cara Menjadi Pemimpin yang Open Minded: Terbuka terhadap Kritik, Saran, dan Ide Orang Lain

Terima atau tidak, diri kita adalah manusia yang terbatas. Bagaimanapun juga kita butuh orang lain, termasuk dalam pekerjaan. Bekerja bersama orang lain tentunya akan memaksa kita berhadapan dengan manusia berbagai karakter dan pemikiran.

Sebagai pemimpin yang baik, kita harus bersikap terbuka. Kita harus bisa menerima kritik, saran, maupun ide orang lain, tentunya dengan tetap memfilter mana yang baik. Siapa tahu kritik, saran, dan ide itu akan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan membawa dampak yang baik bagi pekerjaan.  

Cara Menjadi Pemimpin yang Cerdas: Intelegensi, Emosional, dan Sosial

Pemimpin yang baik haruslah cerdas. Tidak cukup dengan kecerdasan intelektual, Anda juga harus cerdas secara emosional dan sosial. Kecerdasan emosional akan membantu Anda mengontrol emosi ketika menghadapi berbagai masalah. Anda pun bisa tetap tenang dan mengambil keputusan yang tepat meskipun dalam kondisi genting.

Sementara itu, kecerdasan sosial diperlukan agar pemimpin mampu menjalankan perannya dengan baik di tengah masyarakat sesuai statusnya. Dengan kesadaran ini, seseorang akan berinteraksi, bekerja sama, bernegosiasi, dan berorganisasi dengan baik.

BACA JUGA :   Bagaimana Richard Branson Berkomunikasi Dengan Tim Melalui Email?

Cara Menjadi Pemimpin yang Inspiratif: Contoh Di Atas Perintah

Pepatah mengatakan, “Satu contoh lebih berarti daripada seribu nasihat.” Itu artinya, inspirasi lebih mudah masuk ke dalam pikiran seseorang daripada perintah atau nasihat. Alih-alih menyuruh anggota tim untuk datang tepat waktu, mengapa bukan Anda yang lebih dahulu datang tepat waktu? 

Cara Menjadi Pemimpin yang Jujur: Tidak Denial dengan Kesalahan dan Kekurangan

Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk seorang pemimpin. Dalam beberapa hal, seseorang tentu memiliki kekurangan. Sesekali ia juga melakukan kesalahan. Menyikapi hal tersebut, Anda sebaiknya tidak denial. Berjiwa besar untuk mengakui dan menerima ketika Anda melakukan kesalahan. Kelola kekurangan dan kesalahan tersebut untuk saling melengkapi dengan anak buah agar tim Anda makin solid.

Cara Menjadi Pemimpin yang Supel: Hubungan Interpersonal yang Baik dengan Orang Lain

Kita tidak bisa membahagiakan semua orang. Akan tetapi, Anda bisa mengusahakan agar diri Anda menjadi pribadi yang menyenangkan. Jalinlah hubungan yang baik dan seluas mungkin. Sebagai pemimpin, rangkullah dan jadilah pemimpin yang mengayomi anggota timnya.

Siap menempuh jalan menjadi pemimpin yang baik? Hal ini bisa Anda mulai di keluarga maupun kehidupan pribadimu. Jadilah pemimpin yang baik sebelum jabatan disematkan kepadamu. Kumpulan cara menjadi pemimpin di atas dapat Anda coba. 

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *