Salah satu kebiasaan buruk yang saya miliki adalah menunda sesuatu. Tapi saya beruntung bisa berbincang dengan Mas Darmawan Aji sebagai tamu istimewa di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode 89 ini. Beliau yang sering disapa mas Aji ini merupakan seorang productivity coach. Selain itu Beliau juga seorang penulis yang saat ini sudah menghasilkan karya sebanyak 7 buah buku yang salah satunya berjudul Kitab Anti Penundaan.
Di episode ini Saya akan berdiskusi dengan Mas Aji tentang kebiasaan menunda dan solusi-solusi praktis yang bisa Kita lakukan. Harapannya ini bisa menjadi pengingat bagi diri saya sendiri. Dan bagi Anda yang suka menunda KEPO Episode ini semoga memberikan sesuatu yang baru untuk Anda dan membantu dalam menghilangkan kebiasaan menunda.
Daftar Isi
Profile Darmawan Aji
Sekilas profile Mas Aji sudah saya sebutkan di bagian sebelumnya. Namun selain sebagai productivity coach dan penulis buku, beliau juga memegang sertikat profesional seperti :
- Certified Professional Coach, ACSTH-International Coach Federation;
- Certified NLP Trainer, National Federation of Neuro-Linguistic Programming;
- Master Black Belt Trainer, Institut Training Indonesia;
- Certified Learning Consultant, TRAININDO;
- Certified Clinical Hypnotist, International Association of Counselors and Therapist.
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Kisah di balik Kitab Anti Penundaan
Dari perbincangan saya dengan mas Aji, beliau menceritakan bahwa dulunya beliau adalah seorang penunda yang kronis. Dan faktanya beliau tidak sendirian. Ada banyak orang di sekitar mas Aji dan mungkin kita sendiri juga masih suka menunda.
Banyak dari Kita yang tidak sadar kalau kebiasaan menunda ini adalah kebiasaan yang bukan hanya tidak produktif, tetapi juga berbahaya.
Sebagai contoh yang terlihat di permukaan adalah tentang mengikuti e-course atau membaca buku. Misalnya dalam sebuah e-course itu ada 30 video, maka tingkat ketuntasannya sangat rendah.
Dengan kata lain sebagian besar orang yang ikut e-course atau yang membeli buku itu tidak menuntaskannya.
Misalnya ada 10 orang yang ikut, paling hanya ada 2 atau 3 orang saja yang menuntaskan melihat videonya sampai selesai.
Dari sinilah menjadi salah satu alasan mas Aji menulis dan menerbitkan buku Kitab Anti Penundaan ini.
Apa itu penundaan?
Banyak orang yang menganggap bahwa menunda itu sama seperti malas melakukan sesuatu. Padahal kacamata psikologi, antara menunda dengan malas itu adalah dua hal yang berbeda.
Menurut Mas Aji, penundaan itu sifatnya yang aktif. Sementara malas itu sifatnya pasif.
Sehingga orang yang melakukan penundaan itu terlihat rajin, sibuk dan terlihat mengerjakan banyak. Namun yang dikerjakannya merupakan pekerjaan yang sepele, bukan pekerjaan prioritas.
Biasanya mereka akan berfokus pada hal-hal yang gampang terlebih dahulu. Dan ketika bertemu dengan hal-hal yang berat dan prioritas, mereka cenderung menjauhinya dan menundanya, nanti-nanti saja dulu.
Sedangkan orang yang malas ya tidak melakukan apapun.
Menunda dalam membaca buku
Saya punya banyak buku. Namun dari sekian banyak buku yang saya punya tidak semuanya saya habiskan membacanya.
Kadang hanya satu dua bab saya selesaikan, bab yang lainnya saya tunda baca di lain waktu.
Bahkan selain saya ada juga orang-orang yang mampu beli buku tetapi tidak mampu atau tidak sempat untuk membacanya. Sehingga buku nya hanya jadi koleksi dan pajangan di rak buku.
Penyebab menunda membaca buku
Menyikapi hal ini, Mas Aji punya pendapat bahwa motivasi ketika membeli dan motivasi ketika membaca itu sudah berbeda.
Pada saat membeli pasti ada niatan atau motivasi tertentu yang menggerakkan kita membeli buku tersebut.
Misalnya ketika beli buku marketing. Mungkin karena baca copywritingnya, testimoninya atau ringkasannya, sehingga muncul niatnya beli supaya nanti bisa lebih jago dalam membuat strategi marketing dan menjalankannya.
Namun yang tidak disadari oleh banyak orang bahwa antara membeli dengan membaca buku itu ada jeda waktunya.
Kita beli bukunya di toko buku. Kita membacanya di rumah. Sehingga waktunya tidak sama.
Ketika ada jeda seperti ini alih-alih motivasi membacanya meningkat, justru malah menurun. Dengan kata lain kita sudah lupa niat awal membeli sebuah buku.
Solusi
Saya yakin hal di atas sangat sering dialami oleh orang-orang yang membaca buku. Bahkan terkadang saya sendiri pun juga mengalaminya.
Namun Mas Aji punya solusinya supaya tidak lagi ada penundaan dalam membaca buku setelah dibeli.
Solusinya adalah membuat catatan atau tulisan yang isinya adalah apa motivasi Anda sesaat setelah membeli sebuah buku.
Menulisnya pun langsung, saat Anda memutuskan membeli bukunya atau sedang ada di kasir, Anda tulis alasan atau motivasi mengapa Anda membeli buku tersebut.
Tidak sampai di situ.
Anda perlu membuat tulisan atau catatan itu terlihat sehingga bisa sering Anda lihat terus menerus. Karena niat itu perlu dipertahankan supaya tidak bergeser dari niat awalnya.
Menunda dalam olahraga
Olahraga mungkin adalah sebuah hal penting yang paling sering dilupakan atau ditunda oleh banyak orang.
Saking pentingnya, Richard Branson dalam sebuah wawancara pernah mengungkapkan bahwa jika hanya ada satu kunci produktivitas atau kunci sukses maka itu adalah olahraga.
Namun pada kenyataannya kita suka menunda olahraga. Misalnya mau jogging pagi. Semua sudah siap, mulai dari baju, sepatu sampai botol minum sudah ada. Tapi gara-gara bangun kesiangan pada akhirnya ditunda besok.
Menyikapi ini Mas Aji lagi-lagi punya solusi. Solusinya adalah mulai dari hal yang kecil saja dulu.
Banyak yang menunda berolahraga karena dalam merencanakan olahraga itu sudah menjadi hal yang berat. Misalnya olahraga minimal harus 40 menit dalam sehari. Bagi sebagian orang membayangkannya saja sudah berat, apa lagi menjalaninya.
Maka dari itu supaya tidak lagi menunda olahraga bisa mulai dari yang kecil tetapi rutin. Misalnya kalau olahraga tidak kuat 40 menit, maka bisa mulai olahraga dalam 2 menit saja dulu.
Setelah itu baru ditingkatkan sedikit demi sedikit dan teratur.
Nasihat untuk para penunda
Pada bagian ini Mas Aji punya sebuah nasihat bagi KIta yang sering melakukan penundaan.
Nasihat beliau adalah bahwa penundaan itu terjadi karena Kita terlalu banyak mikir. Berat itu hanya pikiran. Bergerak dan melakukan itu tidak seberat apa yang kita pikirkan. Sehingga mulai saja dulu, sempurnakan kemudian.
Rutinitas di pagi hari
Orang yang produktif itu adalah orang-orang yang memang mengerjakan hal-hal pentingnya di pagi hari. Misalnya kita mau menghasilkan sebuah buku, maka luangkan waktu dipagi hari untuk menulis buku.
Namun yang kebanyakan terjadi adalah mengerjakan projek prioritasnya setelah pekerjaan rutinnya beres. Padahal prioritas itu harusnya masuk ke dalam rutinitas.
3 Buku yang dibaca berulang-ulang
Ada pertanyaan Saya terkait dengan buku yang dibaca berulang-ulang. Setidaknya buku ini yang selalu beliau baca, yang antara lain :
- 7 Habbits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey.
- The Power of Simplicity karya Jack Trout. Buku ini mengajarkan Kita untuk berpikir dan berbicara yang sederhana. Jangan berbicara karena ingin dianggap pintar dan jenius.
- One Thing karya Gary Keller. Pada buku ini memberikan inspirasi untuk melakukan sebuah hal yang akan membuat hal lain lebih mudah.
Kontak mas Aji
Terakhir, bagi Anda yang ingin berkomunikasi dengan Mas Aji, atau membeli buku-buku beliau, Anda bisa gunakan saluran berikut ini :
- Instagram : @ajipedia
- Youtube : Darmawan Aji
- Blog : DarwawanAji.com.
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024