Disclaimer: Tulisan ini bukan tulisan politik. Ini hanya upaya mengambil pelajaran dari sebuah kejadian. Tentu saja setiap orang mengambil pelajaran berbeda. Ini pelajaran yang saya ambil.
Belajar dari baliho bersayap di pinggir jalan, dan niat berbagi yang mengeluarkan jiwa pengemis dari netizen:
- Anda butuh audience, bukan traffic. Apa perbedaannya? Silakan dengar di sini.
- Iklan bisa mendatangkan traffic, tapi belum tentu membangun audience.
- Uang bisa membuat iklan yang akan mendatangkan traffic. Kita bisa memberikan uang ke platform iklan seperti Facebook Ads, jika tidak berhasil atau boncos, alternatifnya Kita bisa memberikan uang langsung ke orang agar mereka datang mengunjungi bisnis Kita. Tentu saja kemungkinan karakteristik orang yang datang akan berbeda.
- Siapkah bisnis kita dengan karakteristik traffic yang datang karena diimingi duit? Saya tidak bisa menjawab ini.
- Jika Kita tidak bisa menertawakan diri sendiri, maka orang lain akan mengajak teman-temannya untuk menertawakan Anda.
- Peningkatan awareness belum tentu berarti positif. Kecuali memang tujuan kita untuk jadi meme.
- Ada konsekuensi dari setiap tindakan. Semakin besar audience kita, maka konsekuensi atau resikonya akan semakin mungkin untuk terciprat ke orang lain.
- Kelebihan dana membuat kita tidak peka. Overbudget dalam marketing seringkali malah menimbulkan banner atau iklan murahan tak tepat sasaran.
- Keterbatasan adalah kekuatan. Kelangkaan adalah sumber kreativitas.
- Tidak mudah menulis isi pesan yang menginspirasi masyarakat dalam dua kalimat. Bagian paling menantang adalah memahami “masyarakat”-nya. Sang pemilik pesan sebaiknya lebih memperhatikan.
- Internet membuka banyak sekali peluang yang belum dieksplorasi. Begitu banyaknya sampai-sampai banyak yang takut untuk terjun dan mengeksplorasinya. Akhirnya memilih tetap meneruskan cara lama yang sudah banyak pahami.
- Iklan offline belum mati. Malah bisa berpengaruh ke dunia online. Efeknya bisa jadi viral, atau jadi meme.
- Jika tidak ada pengukuran atau data yang jelas dan detail, maka semua media iklan adalah benar. Tanpa tujuan, semua jalan adalah benar.
Founder & CEO KIRIM.EMAIL. Seorang penulis buku bisnis, praktisi email marketing dan pelaku remote working Indonesia.
Latest posts by Fikry Fatullah (see all)
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024