Bismillah…
Bagian pertama dari tulisan ini bisa Anda baca di sini.
Bagian kedua dari tulisan ini bisa Anda baca di sini.
Sekarang kita masuk ke bagian ketiga dari perbandingan Facebook Ads vs Google Ads dan bagaimana memilihnya untuk sebuah bisnis.
3. Apa Produk Yang Dijual Atau Mungkin Akan Diluncurkan?
Inilah bagian yang menurut saya paling banyak terjadi salah paham di dalamnya.
Jika Anda perhatikan, produk adalah bagian yang terakhir saya bahas dari rangkaian artikel ini.
Anda bisa membaca 2 artikel sebelumnya pada link diatas. Di artikel yang pertama saya membahas tentang apakah sebuah bisnis tersebut memiliki sumber daya atau tidak. Jika tidak, maka ini yang harus dicari atau diselesaikan terlebih dulu.
Pada artikel yang kedua saya membahas tentang apakah pasarnya ada di sana atau tidak.
Kedua pertimbangan di atas menurut saya jauh lebih berpengaruh dalam memilih antara Facebook Ads atau Google Ads dibanding pertimbangan produk yang Anda jual.
Namun apa yang terjadi di lapangan?
Hingga detik ini, saat artikel ini saya tulis, pertanyaan yang paling sering saya terima adalah: Apakah produk saya cocok dijual di Google Ads mas? atau apakah produk saya cocok dijual dengan email marketing mas? Atau sesuatu seperti itu.
Istilah populernya mungkin: Product mindset. Atau terlalu fokus memikirkan produk.
Kebanyakan pengusaha di Indonesia (tentu saja tidak semua) saat ini terlalu fokus ke produk yang dijual. Atau bagaimana agar produknya “laku”.
Padahal menurut saya, “laku” adalah efek samping dari pemahaman pasar (poin kedua diatas) dan eksekusi yang baik dari orang-orang yang menjalankan bisnisnya (poin pertama).
Kemungkinan pada saat ini, sudah ada pengganti produk Anda, baik itu pengganti langsung alias kompetitor. Atau pengganti tidak langsung alias produk subtitusi.
Jadi jika Anda fokus ke produk, dari sisi pasar, sudah begitu banyak pilihan produknya maka calon pembeli Anda mungkin sudah dibombardir banyak sekali pilihan saat ini.
Intinya, walaupun terdengar agak kasar, kemungkinan, sebagian orang di internet tidak peduli dengan apa yang Anda jual saat ini.
Karena ya tadi, mungkin sudah ada yang menjual sebelumnya atau mungkin calon pembeli Anda merasa belum butuh atau mungkin dia hanya tidak mau beli saja.
Pun begitu, walaupun produk ada di bagian terakhir dari pertimbangan pemilihan channel pemasaran, ia tetaplah menjadi pertimbangan.
Artinya, saya percaya setiap produk itu ada jodoh channel pemasarannya.
Namun, menurut saya, pemilihan channel (Facebook atau Google) ini lebih ke konteks dari produk itu. Bukan dari apa produknya, konteksnya adalah:
- Kapan produk ini dijual?
- Dimana menjualnya?
- Bagaimana menawarkan produk tersebut ke channel tersebut?
- Dll.
Berdasarkan waktu
Kita contohkan dengan konteks waktu, produk yang memiliki keterbatasan waktu, contohnya: Event seperti seminar bisnis. Kemungkinan akan lebih cocok dipasarkan menggunakan saluran seperti social media. Dalam hal ini Facebook Ads.
Ini karena memang sifat natural Facebook Ads yang cendrung meginterupsi dan lebih langsung.
Namun tentu saja, sebagian besar bisnis menjual produk dengan jangka waktu yang lebih panjang. Misalnya kuliner atau fashion seperti hijab atau kosmetik. Mungkin produk Anda termasuk di sini. Setiap produknya akan memiliki masa waktu yang cukup panjang yang memungkinkan Anda menggunakan Google Ads yang bisa menjangkau pembeli baru dengan lebih stabil.
Branding VS direct response
Catatan: Direct response seringnya disebut sebagai “hard selling” bagi banyak pebisnis online.
Mungkin saat ini Anda sedang ingin branding atau meningkatkan kesadaran pasar tentang merek dan bisnis Anda. Anda mungkin menginginkan sesuatu yang lebih jangka panjang dibanding dengan hasil penjualan melalui hard selling produk-produk Anda hari ini.
Brand yang kuat dan sudah melekat di dalam benak pembeli, akan meningkatkan kemungkinan pelanggannya terus menerus membeli produk dari brand tersebut tanpa usaha yang terlalu banyak dari sisi pemilik brand.
Jika tujuan Anda seperti ini, Google Ads akan menghasilkan sesuatu yang lebih stabil dalam jangka panjang dibanding Facebook Ads yang sifatnya lebih direct response.
Strategi penawaran
Lagi, semua kembali ke bagaimana strategi penawaran Anda, bukan pada apa produk yang Anda jual.
Setiap channel ada yang saya sebut “strategi natural” nya. Prinsipnya mirip seperti habitat asli di alam. Penawaran dari sebuah bisnis juga masing-masing memiliki habitat aslinya dimana ia bisa bertumbuh pesat dengan baik dalam lingkungan tersebut.
Jika Anda bisa menemukan strategi penawaran yang natural yang ada di channel tersebut, maka Anda akan bisa lebih mudah melihat hasilnya.
Inilah kenapa Anda seringkali, pada merek-merek besar, Anda mungkin menemukan iklan dengan penawaran berbeda-beda di Google, YouTube, dan Facebook. Padahal produk yang mereka jual sama saja. Itu-itu juga.
Karenanya mari kita temukan strategi penawaran natural untuk bisnis Anda menggunakan Google Ads.
Inilah alasan kami membuat GALG: Google Ads Lead Generation.
KLIK DISINI untuk mendaftar
Seperti biasa, jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan balas artikel ni. Kirimkan pertanyaan yang bagus, karena kualitas bisnis Anda salah satunya dipengaruhi oleh kualitas pertanyaan Anda.
Sampai ketemu di Kelas GALG, insyaAllah.
-Fikry.
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024