fbpx

The New Abnormal

Bismillah…

Saat ini mungkin kebanyakan pihak yang Anda lihat di media hanya bisa memprediksi kapan kondisi pandemi COVID-19 ini berarkhir.

Tapi sebaik apapun prediksi tetaplah prediksi. Atau mungkin ya bahasa yang lebih umumnya: Tebak-tebakan.

Tentu saja beberapa orang bisa menebak lebih baik dari yang lain, karena mungkin punya data lebih lengkap, punya pengalaman dari kejadian sebelumnya, dll.

Lalu belakangan muncul berita bahwa kondisi ini bisa berlangsung hingga 2021 (Na’udzubillahimindzalik), sehingga kita harus terpaksa menerima keadaan ini sebagai “new normal”, atau keadaan normal yang baru.

Bahwa memang hidup itu seperti ini sekarang.

Namun, menurut saya ya ini kondisi yang tidak normal. Alias abnormal. Menurut saya, kita tidak bisa mengatakan ini “new normal”, seolah-olah kondisi ini sudah final. Ada kemungkinan perubahan masih akan terus terjadi.

Satu kondisi abnormal, memancing respon abnormal lain dan menghasilkan kondisi abnormal yang baru.

The new abnormal.

Dan kita mulai melihat aktivitas abnormal belakangan ini dalam dunia bisnis.

Ini beberapa contohnya.

Mercedes Benz membuat dan menjual ventilator kesehatan.

BACA JUGA :   5 Tips Cara Mengelola Keuangan Usaha Kecil, Pebisnis Online Pemula Wajib Tahu!
The New Abnormal - 3

Pertamina mengubah lapangan bola menjadi Rumah Sakit.

The New Abnormal - 4

Pengusaha Laundry berpacu membuat ventilator murah.

The New Abnormal - 5

Kabobs menampilkan informasi kesehatan pegawainya.

The New Abnormal - 6

Gantungan kunci seharga $35 (atau sekitar Rp.500.000) yang laris.

The New Abnormal - 7

Gantungan kunci ini berfungsi sebagai “touch tool”, atau alat yang bisa membantu seseorang menghindari sentuhan langsung dengan objek.

The New Abnormal - 8

Apa yang terjadi?

Tentu saja banyak lagi kejadian abnormal lain seperti misalnya KFC yang berjualan di pinggir jalan. Namun intinya sama.

Namun, apa kesamaan dari semua kejadian di atas?

Perusahaan-perusahaan di atas bertindak diluar aktivitas normal mereka. Abnormal. Dan dalam prosesnya membantu banyak sekali orang.

Perusahaan mobil dan laundry sama-sama membuat ventilator, perusahaan makanan menunjukkan suhu tubuh pegawainya, gantungan kunci Rp.500.000.

Kondisi diatas tidak akan masuk akal dalam kondisi normal, untuk apa mereka melakukan itu semua?

BACA JUGA :   Cara Menggunakan Shopee Affiliate Bagi Pemula

Kembali lagi ke prinsip dasar bisnis: Delivering value, atau menghantarkan sesuatu yang bernilai ke orang lain.

Kondisi abnormal akan membutuhkan respon yang abnormal juga. Dan jika respon abnormal Anda bisa memberikan nilai yang lebih, maka janganlah menjadi normal.

Alexander Osterwalder pernah mengatakan:

Jika model bisnis Anda sebelum dan sesudah pandemi itu sama, kemungkinan ada yang harus Anda evaluasi.

Cara kerja yang abnormal

Salah satu cara kerja yang hingga hari ini masih dianggap abnormal adalah: Kerja remote (jarak jauh). Atau mungkin populer disebut work from home. Walaupun secara prinsip artinya tidak sama. Tapi itu bahasan lain.

Saat pertama kali kami memutuskan untuk membangun perusahaan ini dengan bekerja full remote (jarak jauh) pada 2015, beberapa orang menganggap KIRIM.EMAIL cara kerjanya abnormal.

Memang, membangun perusahaan tanpa kantor itu abnormal, namun apakah artinya itu tidak baik? Belum tentu. Beberapa orang melihat kami bekerja sangat efisien dan efektivitasnya terjaga.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2018, kami membuka Kelas Remote, workshop satu hari yang membahas bagaimana kami bekerja secara remote, prinsip-prinsipnya, dan bagaimana menerapkan polanya ke bisnis lain.

BACA JUGA :   Berutang Untuk Investasi dan Adopsi Kebiasaan Baru

Ternyata kelas itu full. Dan kemudian kami membuka batch selanjutnya, antusiasmenya juga tidak menurun.

Kami memutuskan untuk menutup kelas remote pada batch 4, atas dasar banyak pertimbangan. Salah satunya adalah: Mungkin memang sedikit sekali perusahaan yang bisa mengadopsi kerja remote seperti kami.

Dari pengalaman kami, akhirnya hanya 10-20% dari peserta yang berhasil menutup kantornya, dan full kerja remote seperti kami.

Sebagian besar memutuskan kerja remote parsial. Ada yang di kantor, ada yang di rumah. Lagi, materinya berhasil, prisipnya berjalan. Namun saya tidak puas, karena inginnya paling tidak 70-80% peserta tidak berkantor sama sekali.

Namun, Qodarulloh, awal tahun ini pandemi COVID-19 menyerang dan kini semua perusahaan terpaksa bekerja full remote. Yang masih ngeyel berkantor akan didenda.

Karenanya, kami memutuskan untuk membuka kembali Kelas Remote, namun versi online, sehingga Anda bisa belajar langsung dari rumah.

Kelas akan kita mulai tanggal 15 insyaAllah. Namun Anda sudah bisa mendaftar sekarang untuk mendapatkan harga khusus yang jauh lebih murah.

Atau Anda juga bisa mendaftar melalui Whatsapp, disini:

Jika Anda ingin bertanya, silakan balas tulisan ini.

Sampai ketemu di kelas, insyaAllah…

-Fikry

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *