fbpx
Tantangan Menulis Konten Dan Cara Mengatasinya

Tantangan Menulis Konten Dan Cara Mengatasinya

Pada artikel berikut ini kami akan sedikit membahas tentang tantangan menulis konten dan cara mengatasinya. Banyak saluran pemasaran yang menjadikan tulisan sebagai konten utamanya. Dua diantaranya dan cukup populer adalah blog dan email. Kedua saluran pemasaran ini konten tulisan merupakan konten utamanya. Sehingga aktivitas menulis konten menjadi agenda utama dalam mendapatkan traffic maupun engangement.

Sayangnya, menulis konten itu tidak semudah curhat di sosial media. Kalau mudah mungkin saat ini tidak akan ada cerita blogger atau email marketer yang berhenti di tengah jalan. Semua ada tantangannya, begitu juga dengan menulis konten untuk blog dan email. Namun, biarpun sulit dan menantang, bukan berarti menulis konten itu tidak bisa bisa dilakukan oleh pemula.

Berikut ini kami sudah mengumpulkan 3 tantangan menulis konten. Ini merupakan temuan yang kami dapatkan selama lebih dari 2 tahun berkecimpung dalam dunia konten. Dengan mengetahui apa saja tantangan menulis konten dan cara mengatasinya, kami berharap setelah ini Anda bisa menulis konten dengan lebih lagi dan menghasilkan konten-konten yang bermanfaat untuk orang lain.

Lalu apa saja tantangan menulis konten dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.

3 Tantangan Menulis Konten dan Cara Mengatasinya

Berdasarakan pengalaman kami, setidaknya ada 3 tantang menulis konten yang sudah kami rangkum. 3 Tantangan tersebut diantaranya :

  1. Ide dan Isi Konten
  2. Konsistensi
  3. Monetisasi

Mari kita bahas satu per satu.

Ide dan Isi Konten

Tantangan menulis konten yang pertama adalah ide dan isi konten. Tidak sedikit blogger dan email marketer yang mengeluh dan bingung mau menulis apa di blog maupun emailnya. Padahal ide menulis konten itu bisa datang darimana saja.

Untuk menggali ide dalam menulis konten, cara paling mudah adalah dengan mengidentifikasi masalah dari pembaca blog atau email kita. Kemudian jawaban dari masalah tersebut bisa kita jadikan ide untuk menentukan topik dan judul konten.

Sebagai contoh, pembaca blog atau email kita mempunyai masalah dalam membuat alamat email dengan domain sendiri. Mereka ingin agar alamat emailnya nampak profesional. Sebenarnya untuk membuat alamat email seperti ini sangatlah mudah. Namun pada kenyataannya, masih banyak yang belum tahu caranya seperti apa. Maka dari itu masalah ini ini bisa menjadi ide konten untuk blog atau email kita. Nantinya ide kontennya bisa berupa tutorial membuat alamat email dengan domain sendiri.

BACA JUGA :   Bagaimana Tim Ferriss Menulis Buku Best Sellernya Dengan Memanfaatkan Email?

Contoh lainnya, pembaca blog atau email kita mempunyai masalah tentang kesehatan. Ide kontennya bisa berupa tips dan trik kesehatan, cara menjaga kesehatan, daftar klinik, informasi mengenai obat-obatan, tentang pola makan sehat dan dite, dan lain sebagainya. Intinya mereka punya masalah apa, lalu solusinya kita jadikan sebagai ide konten dan judul.

Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa tahu masalah pembaca blog atau email kita?

Caranya bisa dengan bertanya langsung pada mereka. Atau bisa juga melalui riset. Untuk riset ini mungkin membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Maka dari itu bertanya langsung adalah cara yang paling mudah dan efisien untuk memulai menggali ide.

Anda bisa bertanya langsung pada situs tanya jawab seperti Quora, Ask.fm atau Yahoo Answer. Atau bisa juga dengan bergabung dengan grup Facebook yang sesuai dengan profil pembaca Anda dan bertanya tentang apa masalah mereka.

Setelah ide konten, tantangan berikutnya adalah menulis isi kontennya. Untuk menulis konten ini sebenarnya Anda hanya perlu mengembangkan ide yang sudah ada. Namun bila masih kesulitan juga Anda bisa mencari inspirasi isi konten di beberapa media seperti :

  • Pinterest
  • Medium
  • Digg
  • Kaskus
  • Dan lain sebagainya.

Untuk isi konten ini sebisa mungkin 100% original. Bukan hasil copy-paste. Ide nya boleh sama, tetapi isinya harus beda. Kalaupun terpaksa mengcopy, jangan 100% sama. Berikan modifikasi terhadap struktur kalimat mapun pemilihan katanya. Dan jangan lupa untuk minta ijin dan mencantumkan sumbernya bila Anda mengutip konten milik orang lain. Karena dengan mencantumkan sumbernya merupakan sebuah penghargaan terhadap orang yang membuat konten.

Konsistensi

Tantangan menulis konten yang kedua adalah konsistensi. Banyak blogger dan email marketer yang mempunyai ide dan konten yang sangat bagus, tetapi sayangnya mereka tidak konsisten dalam menulis konten. Konsistensi yang kami maksud di sini adalah konsisten dari segi kuantitas konten maupun cara penyampaian konten (seperti gaya bahasa, pemilihan kata, dll).

BACA JUGA :   Memasarkan Produk atau Jasa Kepada Orang yang Belum Siap Membeli Bagian 1

Fikry Fatullah, Founder KIRIM.EMAIL dalam bukunya yang berjudul KIRIM.EMAIL Aja mengatakan,

Konsistensi adalah faktor vital dalam komunikasi bisnis, karena pada dasarnya manusia menangkap kesan bukan pesan.

Kesan ini dibangun di atas habit atau kebiasaan-kebiasaan yang kita jalankan setiap hari ke orang lain, termasuk dalam komunikasi via tulisan (seperti email) ke pelanggan kita.

Karenanya agar menimbulkan kesan yang bagus, kita harus berusaha berkomunikasi hingga masuk ke level bawah sadar pembaca email kita.

Berdasarkan kutipan di atas, bisa kita bayangkan apabila sebuah blog hanya dalam mengisi kontennya kadang update, kadang tidak. Bahkan kami juga sering menemukan blog yang konten terakhirnya itu ditulis 3 tahun yang lalu. Dengan demikan maka akan timbul kesan bahwa blog tersebut tidak lagi update dan kemungkinan kontennya sudah tidak relevan lagi dengan situasi saat ini.

Begitu juga dengan menulis konten pada email. Jika kita hanya menulis email kalau sempat dan kalau mau saja, maka itu akan berpengaruh terhadap engangement email kita. Semakin sering kita mengirimkan email, maka engagementnya juga akan semakin bagus. Tetapi jika kita tidak konsisten mengirimkan email, maka lama kelamaan email kita berpotensi masuk ke spam. Tentunya Anda tidak ingin seperti ini bukan?

Untuk konsisten menulis konten itu bukanlah perkara mudah. Maka tidak mengherankan banyak blogger dan email marketer yang berhenti di tengah jalan. Salah satu penyebabnya adalah tidak konsisten.

Berikut ini kami ada beberapa tips untuk Anda jika ingin konsisten dalam menulis konten.

  • Buat target. Tips yang pertama adalah dengan membuat target. Buatlah target berapa konten yang harus Anda tulis dalam satu minggu. Untuk awal-awal tidak perlu muluk-muluk. Cukup dengan 2-3 konten per minggu saja dulu.
  • Pertahankan targetnya sampai 1-2 bulan. Setelah Anda menentukan targetnya, selanjutnya tulis konten Anda sesuai dengan target. Lakukan ini dalam waktu 1-2 bulan atau antara 40-60 hari. Menurut kami ini adalah waktu yang cukup untuk membangun habit atau kebiasaan.
  • Tingkatkan target Anda. Setelah Anda berhasil mempertahankan target Anda, maka selanjutnya adalah meningkatkan jumlah konten Anda. yang semula 2-3 konten per minggu, naikkan sedikit demi sedikit.

BACA JUGA :   Mengapa Integrated Marketing Communication Penting dan Bagaimana Menerapkannya dalam Bisnis Anda

Monetisasi

Tantang menulis konten yang ketiga adalah monetisasi. Monetisasi adalah sebuah cara untuk menghasilkan uang dari konten yang Anda tulis. Pada bagian ini banyak juga blogger dan email marketer yang putus asa karena blog mereka tidak kunjung menghasilkan uang. Mereka sudah konsisten menulis konten, tetapi usaha mereka tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan.

Hal ini mungkin disebabkan karena berfokus pada satu sumber pemasukan saja dan trafficnya belum banyak. Hal yang perlu kita lakukan untuk mengatasi tantangan ini adalah :

  • Datangkan traffic sebanyak mungkin. Untuk mendatangkan traffic ini pada dasarnya ada 2 cara, yaitu melalui cara organik dan berbayar. Lebih detil tentang 2 cara ini bisa Anda pelajari pada artikel yang berjudul Strategi Mendatangkan Pengunjung Website.
  • Tambahkan sumber pemasukan untuk blog dan email. Umumnya sumber pendapatan untuk blog adalah menjadi publisher iklan. Ada banyak sekali platform yang menyediakan layanan seperti ini, namun yang paling populer adalah Google Adsense. Cara kerjanya kita tinggal menempatkan kode iklan di blog, maka secara otomatis itu akan berubah menjadi banner. Setelah ada orang yang klik iklan di blog kita, maka kita akan mendapatkan uang dari penyedia layanannya.

Selain menjadi publisher sebenarnya masih ada banyak cara untuk memonetisasi blog ataupun email kita. Beberapa diantara seperti :

  • Menjadi affiliate marketer
  • Menjual produk digital punya kita sendiri
  • Mengikuti program paid review
  • Membuka jasa backlink
  • Mengikuti lomba blog
  • Memberikan jasa soloads (khusus email)
  • dll.

Terkait dengan jasa soloads, jika Anda punya database email yang cukup banyak dan engangement email Anda cukup bagus, maka Anda perlu mengikuti program ini.

Cara kerjanya adalah Anda sebagai broadcaster akan mengirimkan email kepada semua subscribers Anda. Isi emailnya adalah sesuai keinginan dari advertiser. Dan setelah Anda melakukan broaddcast maka tugas Anda selesai dan Anda akan mendapatkan bayarannya. Mudah dan enak bukan?

Itulah 3 tantang menulis konten yang bisa kami bagi kepada Anda. Kami berharap tulisan ini bisa bermanfaat untuk Anda. Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di artikel berikutnya.

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *