Pada episode ini saya akan membahas tentang Solusi Mudah Membaca dan Memahami Buku. Bagi Anda yang mempunyai masalah dalam membaca dan memahami buku, semoga ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi Anda. Karena yang saya bagikan di sini merupakan hasil dari pengalaman saya sendiri dalam membaca buku.
Daftar Isi
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Latar belakang saya membaca buku
Memang saya adalah orang yang seneng banget membaca buku sejak dari dulu. Sejak masih duduk di bangku SD sudah suka baca novel seperti Trio Detektif. Hingga dewasa saya juga juga masih baca buku buku novel. Novel atau cerita fiksi terakhir yang saya ingat pernah membacanya adalah DIGITAL FORTRESS karya Dan Brown yang kita kenal sebagai pengarang buku DA VINCI CODE. Kalau tebalnya sih kayak bantal tetapi ceritanya sangat bagus.
Sekarang saya sudah menjadi pebisnis, untuk bacaan non fiksi sudah sangat berkurang. Namun masih kesukaan membaca buku masih ada hingga sekarang. Hanya saja buku yang saat ini saya sukai sudah berbeda. Saya lebih menyukai buku buku bisnis, karena itu merupakan media pertama saya dalam belajar bisnis.
Baca buku tidak populer
Ada banyak orang dewasa dan anak anak disekitar kita yang punya kesulitan dalam membaca dan memahami buku. Setelah ditelusuri, hal tersebut itu dikarenakan rendahnya minat baca yang sangat rendah di negara kita. Itu didukung oleh riset yang mengatakan bahwa peringkat minat baca kita adalah nomor 60 dari 61 negara. Anda bisa membaca penjelasannya di sini : http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2017/03/17/soal-minat-baca-indonesia-peringkat-60-dari-61-negara-396477
Lalu bagaimana solusinya agar kita mudah dalam membaca dan memahami buku ?
Banyak orang yang datang ke saya dan mereka bilang format tulisan itu susah untuk dipahami. Lalu saya tanya balik. Sudah berapa kali buku yang dibaca? Dan hasilnya 99% mereka bilang 1x. Maka dari itu saya ada 3 solusi yang bisa Anda praktekkan apabila mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami buku.
Prinsip membaca buku sama seperti nge-gym.
Antara nge-gym dan baca buku ternyata memiliki prinsip yang sama. Kalau nge-gym yang dibentuk adalah otot, sedangkan baca buku, yang dibentuk adalah otak dan pemikiran/ pemahaman baru. Persamaan prinsip ini yang perlu kita pahami terlebih dahulu.
Dan nge-ym tidak bisa dilakukan dalam semalaman. Sekarang nge-gym besok pagi perut sudah sixpack. Atau sebulan sekali nge-gym tapi ingin hasil otot lengan kelihatan keren. Tidak bisa seperti itu. Harus ada latihan setiap hari dan berulang-ulang. Dan itu juga berlaku kalau Anda baca buku.
Setelah mendengar penjelasan dari audio diatas, yang perlu kita pahami juga adalah “keilmuan yg sama, dibaca di waktu berbeda hasilnya bisa sangat berbeda“.
Sebagai contoh, dulu sewaktu masih kuliah dan belum punya bisnis, saya membaca buku BLUE OCEAN STRATEGY rasanya pusing banget. Namun sekarang sudah punya bisnis, saya baca lagi buku itu, dan barulah semuanya itu nyambung.
Ada juga buku yang lain seperti REWORK karya Jason Fried. Diawal baca saya ragu, apa yang ada di buku ini bisa diterapkan di Indonesia? Apa bisa model bisnis seperti itu bisa jalan dengan cara seperti ini? Dan setelah saya baca dua hingga tiga kali dan mendengarkan audio booknya di lain waktu, semuanya jadi masuk akal.
[2] Membaca buku tidak harus buku yang sama
Saya membahas tentang membaca buku itu tidak harus sama. Anda bisa mendengarkan pembahasan tersebut lebih dulu sambil membaca tulisan di bawah ini.
Dalam membaca dan memahami buku ternyata tidak harus buku yang sama. Meminjam prinsip nge-gym yang latihannya menggunakan alat berbeda beda, tergantung otot mana yang mau dibentuk.
Ada satu hal yang pernah diulas di blog strategi manajemen. Ternyata jumlah buku yang dibaca orang Indonesia itu dalam 1 tahun adalah 1 buku. Sedangkan CEO kelas dunia seperti Eric Schmidth, dan CEO perusahaan besar lainnya, mereka baca buku dalam 1 tahun sebanyak 60 buku.
Kalau memang data ini salah dan Anda membaca buku dalam satu tahun lebih dari 1x, tolong email saya di [email protected] dan sebutkan buku apa yang terakhir Anda baca karena saya butuh banyak banget referensi untuk baca. Karena hiburan saya dan keluarga adalah dengan membaca buku.
Baca buku berulang ulang
Ada satu hal yang sering sering dilupakan oleh banyak orang dalam membaca buku, yaitu membaca buku berulang-ulang. Guru saya Ben Settle juga mempunyai tipikal membaca berulang-ulang. Ben Settle baca satu buah judul buku dalam waktu dua hingga tiga kali membaca. Mengapa Ben Settle membaca satu judul buku lebih dari dua kali? Anda bisa memukan jawabannya dengan mendengarkan audio di ini.
Cara saya membaca buku
Cara saya baca buku adalah tidak menggunakan bookmark atau penanda buku. Dan ini juga dipakai oleh para penghafal Al – Qur’an. Ada alasan khusus mengapa saya mengindari pembatas buku ini. Anda bisa mendengarkan penjelasannya melalui audio di atas sambil Anda menuju ke bagian akhir halaman ini.
Belajar Richo Huang
Ada satu pebisnis muda Indonesia saya kenal akrab. Namanya adalah Rico Huang. Dia adalah owner dari Alona Gadget sebuah toko online yang menjual beraneka ragam aksesoris handphone, seorang mentor di pasukanalona.com serta founder dari komunitas Bisnis Anak Muda.
Dalam sebuah wawancara dengan saya, Rico Huang secara terang terangan mengaku bahwa Dia tidak membaca buku. Kalapun baca ya jarang banget. Tapi sukses juga, Tapi omsetnya besar dan mobilnya baru.
Bagaimana dengan kondisi seperti itu? Kok bisa orang yang jarang baca buku, tapi tetap bisa sukses? Anda bisa menemukan apa rahasia dibalik kesuksesan Rico Huang, biarpun jarang baca buku silakan dengarkan di atas.
Silakan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Artikel tentang Solusi Mudah Membaca dan Memahami Buku ini dipersembahkan oleh KIRIM.EMAIL – Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik di Indonesia.
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024