fbpx

KEPO 116 – Potensi Penipuan “Honey” dan Resiko Affiliate Marketing

Bismillah…

Hari ini kita akan membahas sebuah tema yang sangat penting dan relevan, yaitu potensi penipuan dalam dunia affiliate marketing, dengan fokus pada kasus Honey, sebuah browser extension yang ternyata menyimpan praktik manipulasi berbahaya.

Seperti biasa artikel ini didukung oleh Kirim.Email, layanan email infrastructure untuk bisnis di internet. Gunakan kode kupon KEPO untuk diskon 10% semua layanan di Kirim.Email.

Anda juga bisa dengarkan melalui spotify atau aplikasi favorit Anda disini:

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang


Affiliate marketing telah menjadi bagian besar dari perjalanan saya dalam dunia bisnis online. Dari tahun 2008, saya belajar banyak hal, termasuk bagaimana mendatangkan traffic, mengubah traffic menjadi audiens, dan akhirnya mengonversi audiens menjadi pembeli.

Affiliate marketing bahkan menjadi jembatan saya untuk mempelajari email marketing, yang kemudian melahirkan layanan Kirim.Email.

Dulu, sebagian besar pengguna Kirim.Email adalah affiliate marketer. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, istilah “affiliate marketer” tampaknya berubah menjadi “afiliator,” yang menurut saya mengaburkan makna sebenarnya. 

Affiliate marketer adalah seorang pemasar yang memanfaatkan afiliasi untuk memasarkan produk. Sementara istilah “afiliator” terasa kurang mencerminkan peran tersebut.

Kasus Honey: Ketika Browser Extension Menjadi Ancaman

Kisah ini dimulai dengan sebuah temuan yang diungkap oleh YouTuber bernama Megalag. Ia membahas sebuah browser extension bernama Honey, yang terkenal karena menawarkan kupon diskon termurah saat belanja online.

Honey bahkan menggandeng influencer besar seperti MrBeastMarques Brownlee (MKBHD), dan Linus Tech Tips untuk mempromosikannya.

Namun, ada sisi gelap yang terungkap. Honey ternyata melakukan praktik cookie hijacking, yaitu mencuri komisi affiliate dengan cara mengganti cookie affiliate marketer dengan cookie milik Honey. Praktik ini dilakukan saat pengguna memasang extension Honey dan menggunakannya untuk mencari kupon diskon.

Proses ini melibatkan manipulasi “last click attribution,” di mana affiliate terakhir yang terdeteksi mendapat komisi. Dengan cara ini, Honey berhasil mengambil komisi yang seharusnya menjadi milik affiliate marketer asli.

Honey tidak hanya mengganti cookie, tetapi juga mensimulasikan klik terakhir untuk memastikan komisi jatuh ke tangan mereka. Bahkan jika Honey tidak menemukan kupon diskon yang lebih murah, mereka tetap mengganti cookie affiliate asli dengan milik mereka.

Praktik seperti ini adalah bentuk manipulasi yang sangat merugikan affiliate marketer yang telah bekerja keras mendatangkan traffic dan mengedukasi audiens mereka.

Saya sangat merekomendasikan Anda untuk menonton video MegaLag yang menjelaskan praktik ini secara detail. Anda bisa menemukannya di bawah ini:

Praktik Scam dan Manipulasi oleh Honey

Selain cookie hijacking, Honey juga melakukan beberapa taktik manipulasi lain yang sangat merugikan affiliate marketer:

  1. Simulasi Last Click: Honey mensimulasikan klik terakhir pada link affiliate mereka dengan membuka tab baru di browser pengguna, menggantikan klik affiliate asli.
  2. Manipulasi Kupon: Jika affiliate marketer menawarkan kupon khusus, Honey dapat menggantinya dengan kupon generik yang mereka klaim paling murah. Bahkan jika tidak ada kupon lebih murah, proses manipulasi tetap berjalan untuk mengganti cookie affiliate.
  3. Program Reward: Honey memberikan reward kecil kepada pengguna yang bertransaksi melalui mereka. Namun, nilai reward ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan komisi affiliate yang diambil oleh Honey.

Praktik-praktik ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat disalahgunakan untuk memanipulasi sistem affiliate, merugikan mereka yang sudah bekerja keras membangun traffic dan edukasi untuk audiens.

Kasta Produk Digital

KEPO 116 - Potensi Penipuan "Honey" dan Resiko Affiliate Marketing - 3

Dalam salah satu artikel yang pernah saya tulis di Kirim.Email, saya membahas konsep “kasta produk digital.” 

Contoh kasus Honey adalah gambaran nyata bagaimana affiliate marketer bisa dimanfaatkan oleh platform dengan kasta produk digital yang tinggi seperti browser.

Extension yang di install di browser seperti Honey memiliki kendali besar terhadap perilaku pengguna internet. Mereka dapat menentukan tracking, menampilkan notifikasi, dan bahkan mengganti cookie tanpa sepengetahuan pengguna. 

Hal ini menunjukkan bahwa posisi affiliate marketer sering kali rentan terhadap eksploitasi.

Untuk membaca lebih lanjut tentang kasta produk digital, Anda bisa mengunjungi artikel berikut: Apple, Facebook, dan Kasta Produk Digital

Akuisisi Honey oleh PayPal: Skala Masalah yang Lebih Besar

Pada tahun 2020, PayPal mengakuisisi Honey dengan nilai fantastis sebesar 4 miliar dolar AS.

Akuisisi ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa perusahaan sebesar PayPal, yang merupakan raksasa di dunia finansial, memilih mengakuisisi Honey yang memiliki reputasi kontroversial?

PayPal sendiri tidak lepas dari kritik. Sebagai platform pembayaran global, PayPal sering dituduh melakukan praktik yang merugikan pelanggannya. 

Dalam pengalaman saya, kami pernah memiliki proyek dengan total penjualan 150 ribu dolar AS, di mana sekitar 50-60 ribu dolar ditransaksikan melalui PayPal. Tanpa alasan yang jelas, PayPal menahan dana tersebut selama 90 hari. 

Bayangkan dampaknya pada cashflow bisnis Anda jika hal seperti ini terjadi.

Akuisisi Honey oleh PayPal memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan besar bisa memanfaatkan celah dalam sistem untuk keuntungan mereka. 

Dengan memanfaatkan teknologi Honey, PayPal kini memiliki kontrol lebih besar atas transaksi online, termasuk memonopoli komisi affiliate yang seharusnya menjadi hak affiliate marketer.

Pentingnya Membangun Audiens

Dalam dunia affiliate marketing, membangun audiens adalah langkah yang sangat penting. Audiens berbeda dengan traffic. 

Traffic hanya pengunjung, sedangkan audiens adalah mereka yang memiliki hubungan dengan Anda.

Dengan audiens, Anda bisa:

  1. Mengontrol Langsung Komunikasi: Misalnya, Anda dapat memberi tahu audiens untuk menonaktifkan extension seperti Honey saat membeli produk.
  2. Membangun Kepercayaan: Kepercayaan audiens akan membuat mereka lebih loyal pada Anda.
  3. Personalisasi Penawaran: Anda bisa menyesuaikan penawaran berdasarkan segmen audiens.
  4. Transparansi: Anda dapat berbagi cerita, tips, atau bahkan curhat dengan audiens Anda.
  5. Edukasi yang Mendalam: Dengan email, Anda bisa memberikan edukasi panjang tentang produk dan manfaatnya.

Affiliate marketing dan email marketing adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Email memungkinkan Anda untuk membangun hubungan yang erat dengan audiens. Misalnya, Anda bisa memberi tahu audiens untuk menggunakan kupon khusus atau langsung membeli lewat link affiliate Anda untuk menghindari manipulasi pihak ketiga.

Episode KEPO #56: Traffic vs Audiens

KEPO 116 - Potensi Penipuan "Honey" dan Resiko Affiliate Marketing - 4

Salah satu topik penting yang terkait dengan ini adalah perbedaan antara traffic dan audiens. Hal ini pernah saya bahas di Kepo Podcast Episode 56. Anda bisa membaca lebih lanjut atau mendengarkan episode tersebut disini.

Pelajaran dari Kasus Honey

Kasus Honey memberikan pelajaran penting bagi affiliate marketer: Anda harus melindungi link dan audiens Anda. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil:

  1. Bangun Email List: Dengan email, Anda memiliki kontrol penuh atas komunikasi dengan audiens.
  2. Edukasi Audiens: Informasikan tentang risiko menggunakan extension seperti Honey yang bisa merugikan mereka.
  3. Diversifikasi Channel: Selain email, manfaatkan platform lain seperti Telegram atau WhatsApp, tetapi tetap waspada terhadap potensi manipulasi.
  4. Gunakan Kupon Unik: Selain link affiliate, gunakan kupon yang bisa dilacak untuk memastikan komisi Anda aman.

Kesimpulan.

Affiliate marketing tetap menjadi cara yang efektif untuk belajar dan memulai bisnis online. Tantangannya memang ada, tetapi dengan membangun audiens yang solid, Anda bisa menghadapi berbagai risiko tersebut.

Jika Anda seorang affiliate marketer, jangan ragu untuk menghubungi saya di [email protected]. Saya akan memberikan diskon khusus untuk layanan Kirim.Email bagi Anda.

Mari lindungi bisnis Anda, link Anda, dan audiens Anda, gunakan KIRIM.EMAIL dengan kode kupon KEPO untuk diskon 10%.

Klik Disini Untuk Berlangganan KIRIM.EMAIL

Semoga artikel ini bermanfaat, dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya. 

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *