Bismillah..
Selamat datang di KEPO-KIRIM.EMAIL PODCAST episode 101. Di episode ini Saya akan membahas tentang kultur perusahaan yang mendeklarasikan kepada karyawannya bahwa kita adalah keluarga. Contohnya dengan bilang kita adalah keluarga besar PT. XYZ123.
Secara pribadi Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Bagi saya kerja tidak bisa disandingkan dengan keluarga atau saudara. Walaupun realita di lapangan ada juga perusahaan yang karyawannya sudah seperti keluarga sendiri.
Melalui episode ini saya mengkritisi penerapannya yang seringkali disalahgunakan.
Dengan dalih keluarga para pemimpin perusahaan banyak melakukan eksploitasi terhadap karyawannya.
Kerja melebihi jam kerja. Kerja lembur tapi tidak dibayar semestinya. Dan hak-hak nya tidak dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Lagi, dalihnya kata-kata kita adalah keluarga.
Daftar Isi
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Definisi Keluarga
Saya mendefinisikan bahwa keluarga itu bukan hubungan sedarah. Tetapi saudara atau keluarga itu adalah yang hatinya saling memanggil. Sejiwa.
Kalau hanya didasarkan pada hubungan darah, banyak yang katanya keluarga tapi saling berselisih.
Antar saudara sepupu berselisih karena warisan. Orang tua dan anak berselisih karena urusan hutang piutang. Dan masih banyak lagi contoh nyata lainnya.
Sedangkan keluarga yang didasarkan pada hati terkadang hubungannya bisa lebih baik.
Dan lagi, hubungan keluarga itu tidak perlu dideklarasikan setiap hari seperti yang dilakukan di banyak perusahaan.
Kita punya teman akrab yang sudah sejak SMA bersama. Punya tetangga yang setiap hari saling tegur sapa dan saling memberi.
Itulah keluarga dan tidak pernah dideklarasikan bahwa si A si B itu keluarga Kita. Ini saya mengalaminya sendiri dan mungkin juga Anda.
Dalih saudara dan keluarga ini juga sering dikaitkan dengan kata berjuang. Ini bisa kita temukan di dunia pendidikan dan kesehatan.
Banyak guru-guru honorer dan tenaga kesehatan yang waktu kerjanya sama dengan pegawai tetap, tetapi gajinya sangat jauh berbeda. Hak-hak seperti tunjungan dan lain sebagainya tidak terpenuhi.
Lagi, dalihnya adalah berjuang atau perjuangan.
Kita bukan keluarga
Dalam konteks bisnis, ada banyak perusahaan yang menggunakan kata-kata keluarga untuk membuat hubungan karyawan dengan sesama karyawan atau dengan pimpinan menjadi lebih dekat.
Ide nya memang bagus jika diterapkan dengan sungguh-sungguh. Tetapi sangat disayangkan masih saja bisa Kita temukan penyalahgunaannya.
Contohnya : karyawan disuruh kerja gila-gilaan tapi hak nya tidak sesuai. Gaji dibawah UMR tapi kerja sampai malam. Begitu pulang agak awal dibilang tidak sayang dengan keluarga yang lain yang masih bekerja. Ketika ada salah sedikit langsung potong gaji. Dan hal-hal yang tidak mencerminkan sikap kekeluargaan yang lainnya.
Antara perkataan dengan tindakan maka yang akan dinilai adalah tindakannya.
Walaupun pimpinan sering bilang “Kita adalah keluarga” tetapi jika kebijakan dan tindakannya semena-mena, Anda bisa menilainya sendiri apakah yang seperti itu masih pantas dikatakan sebagai keluarga.
Bagaimana di KIRIM.EMAIL?
Sejak awal di KIRIM.EMAIL saya mendeklarasikan bahwa kita kerja di sini bukan sebagai keluarga. Dengan begitu akan memaksa saya sebagai owner untuk memberikan hak-hak karyawan secara tepat.
Bahkan saat perusahaan sedang tidak punya uang, Saya tidak akan meminta karyawan untuk membantu beban keuangan dengan menahan gaji atau mengurangi gaji.
Sebisa mungkin saya berikan penuh hak-hak karyawan supaya keluarga asli mereka di rumah tidak khawatir dengan apa yang terjadi di perusahaan.
Ini yang kemudian membuat orang-orang heran dengan apa yang saya lakukan. Di KIRIM.EMAIL Saya adalah atasannya dan karyawan adalah bawahannya. Kita bukan keluarga ya mari sama-sama memberikan nilai lebih untuk perusahaan.
Di awal saya bilang bukan keluarga, namun dalam prosesnya ada yang sudah seperti keluarga sendiri, walaupun tidak ke semua karyawan.
Ada karyawan KIRIM.EMAIL yang memang sudah seperti keluarga. Saya ajakin makan bareng, saya kenal dengan orang tuanya, dengan anak istrinya. Dan itu terjadi secara natural. Bukan karena saya desain dan deklarasikan kita ini keluarga.
Namun saya menyadari apa yang saya lakukan ini belum tentu lebih baik dengan perusahaan yang memang punya kultur atau budaya kekeluargaan. Kalau tindakannya selaras dengan apa yang diucapkannya, Saya akan sangat mendukung hal tersebut. Karena tidak mudah membangun perusahaan dengan budaya yang seperti itu.
Saya pribadi sudah pernah berinteraksi dengan perusahaan yang seperti ini. Antara atasan dan bawahan sudah seperti keluarga sendiri. Ketika karyawannya lembur pimpinannya pun ikut menemani lembur. Selain itu hak-hak nya karyawan juga dipenuhi secara tepat.
Saya tidak tahu bagaimana kultur perusahaan Anda. Namun seperti itulah apa yang saya lakukan di KIRIM.EMAIL.
Jika saat ini sedang mencari pekerjaan saya harap jangan silau dengan kata-kata deklarasi keluarga seperti yang saya bahas di atas. Anda perlu cek apakah kenyataannya sesuai dengan apa yang dideklarasikan oleh perusahaan.
Terakhir, ketika kita sedang mengalami musibah dan kita datang ke dua orang berbeda maka responnya juga akan berbeda.
Orang pertama akan merespon kenapa bisa terjadi masalahnya dan seperti menyalahkan kita.
Sedangkan orang kedua akan merespon dengan menawarkan bantuan. Mereka akan bilang apa yang bisa saya bantu untuk meringankan masalahmu.
Dari situ bisa terlihat bahwa keluarga yang sebenarnya apakah orang yang kedua. Mereka menawarkan bantuan tanpa kita memintanya.
Semoga bermanfaat dan sampai bertemu di KEPO-KIRIM.EMAIL PODCAST episode berikutnya.
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
Assalamualaikum W.W
Terima kasih atas tema KEPO sesi ini, alhamdulillah akhirnya ada pembahasan meski singkat tentang “kita adalah keluarga” dalam ranah bisnis. Semoga banyak owner di luar sana yang punya keberanian tanpa tameng tersebut, tapi menunjukkan keberanian dengan mau menjabat erat tangan karyawan yang kelelahan, mau berbagi bahu ketika karyawan mengalami kesulitan.
Jazakallahu khairan katsira.
Wassalamualaikum W.W.
Assalamualaikum W.W
Terima kasih atas tema KEPO sesi ini, alhamdulillah akhirnya ada pembahasan meski singkat tentang “kita bukan keluarga” dalam ranah bisnis. Semoga banyak owner di luar sana yang punya keberanian tanpa tameng tersebut, tapi menunjukkan keberanian dengan mau menjabat erat tangan karyawan yang kelelahan, mau berbagi bahu ketika karyawan mengalami kesulitan.
Jazakallahu khairan katsira.
Wassalamualaikum W.W.