Bismillah…
Mungkin salah satu strategi email paling berhasil yang pernah kami lakukan adalah: Mengirim email promosi rutin.
Saat saya katakan rutin itu artinya setiap hari atau hampir setiap hari (ada libur Lebaran, dll.)
Ada segudang bukti bahwa mengirimkan email promosi secara rutin setiap hari akan memberikan hasil yang relatif positif. Namun saat saran ini saya berikan ke seseorang, maka reaksi pertama dari orang tersebut umumnya:
“Bukannya nanti malah mengganggu dan dianggap spam mas?”
Dan respon saya biasanya:
“Jika mengganggu biasanya Anda akan tahu karena emailnya akan dibalas, atau si subscriber akan unsubscribe.”
Pun begitu, dengan segala bukti yang saya paparkan, masih ada perasaan ‘ga enakan’ saat mau mengirimkan email rutin setiap hari.
Pertanyaannya, kenapa promosi setiap hari di media sosial malah hal yang umum? Dan jika kita tidak melakukannya malah dianggap salah?
Sebagian brand malah akan dianggap ‘salah’ jika hanya mem-posting satu konten jualan sehari. Terutama di Instagram. Malah saya pernah menemui brand yang live streaming jualan nyaris 24 jam di Tiktok.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Daftar Isi
Persepsi Terhadap Kanal Pemasaran
Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), kita memelajari bahwa:
“Persepsi atas realtias lebih menentukan dibanding realitas itu sendiri.”
Artinya dunia yang kita lihat bersama ini bukan realitas sebenarnya. Saat ada satu kejaidan terjadi, misalnya ada seseorang terjatuh dari sepeda, maka saya dan Anda akan memiliki 2 pengalaman berbeda, 2 realitas berbeda, walaupun kejadian yang kita lihat sama.
Demikian juga dengan kanal pemasaran. Social media dipersepsikan berbeda dengan email. Karenanya, Anda juga tidak bisa menggunakan konten dan strategi yang sama untuk masing-masing kanal.
Dengan mengetahui bagaimana persepsi kanal pemasaran dari sudut pandang pelanggan Anda, maka strategi yang dibangun diatas kanal tersebut bisa lebih sesuai.
Mari kita bongkar persepsi ini satu persatu.
Persepsi Media Sosial: Channel Promosi yang Menarik dan Interaktif
Media sosial adalah channel promosi yang menawarkan banyak keuntungan bagi online marketer. Sosial media memungkinkan Anda untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dengan biaya yang rendah. Sosial media juga memungkinkan Anda untuk berinteraksi langsung dengan audiens Anda dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka.
Namun, sosial media juga memiliki tantangan tersendiri. Anda perlu bersaing dengan konten lain yang ada di media sosial, baik dari kompetitor maupun dari pengguna itu sendiri. Anda juga perlu menyesuaikan konten Anda dengan algoritma media sosial yang terus berubah. Anda juga perlu memperhatikan etika dan aturan yang berlaku di media sosial.
Salah satu hal yang perlu Anda ketahui tentang media sosial adalah bahwa pengguna media sosial mengharapkan atau menganggap iklan sebagai bagian dari pengalaman bermedia sosial. Ini berbeda dengan channel promosi lain, seperti email, yang mungkin tidak selalu diharapkan atau diinginkan oleh pengguna.
Lalu, mengapa pengguna media sosial mengharapkan iklan? Berikut adalah beberapa alasan yang bisa menjelaskannya:
- Konten yang Dipersonalisasi: Media sosial menggunakan algoritma untuk menampilkan konten yang relevan dan menarik bagi pengguna. Iklan juga ditargetkan berdasarkan minat, demografi, dan perilaku pengguna. Hal ini membuat pengguna lebih terbuka terhadap iklan di media sosial dibandingkan di platform lain. Menurut sebuah studi, 28% pengguna media sosial di Indonesia menyukai iklan yang sesuai dengan minat mereka, dan 27% menyukai iklan yang menawarkan produk atau layanan baru.
- Integrasi Iklan yang Nyaris Tak Terlihat: Iklan di media sosial dirancang agar menyatu dengan konten organik. Platform seperti Instagram dan Facebook menampilkan iklan dalam format yang mirip dengan postingan biasa. Hal ini membuat pengguna tidak merasa terganggu oleh iklan dan lebih mudah menerimanya. Menurut sebuah studi, iklan di Instagram Stories memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi daripada postingan organik.
- Nilai dan Manfaat: Pengguna media sosial mengharapkan untuk melihat iklan yang menawarkan nilai dan manfaat bagi mereka. Iklan yang informatif, menghibur, atau menawarkan diskon dapat diterima dengan baik. Iklan yang relevan dan menarik dapat membantu pengguna menemukan produk atau layanan baru yang mereka sukai. Menurut sebuah studi, 83% pengguna Instagram di Indonesia menemukan produk atau layanan baru melalui Instagram.
- Kontrol Pengguna: Pengguna media sosial memiliki kontrol atas iklan yang mereka lihat. Mereka dapat memilih untuk menyembunyikan atau memblokir iklan yang tidak mereka sukai. Hal ini memberikan pengguna rasa kontrol dan membuat mereka lebih terbuka terhadap iklan yang mereka lihat. Menurut sebuah studi, 60% pengguna media sosial di Asia Pasifik lebih suka iklan yang dapat mereka kontrol.
Jadi, umumnya, cara membuat iklan di media sosial yang efektif biasanya memiliki karakteristik:
- Mengetahui Audiens dan Tujuan Pemasaran: Sebelum membuat iklan di media sosial, Anda perlu mengetahui siapa audiens Anda dan apa tujuan Anda. Anda perlu mengetahui minat, kebutuhan, dan preferensi audiens Anda, serta apa yang ingin Anda capai dengan iklan Anda. Apakah Anda ingin meningkatkan awareness, engagement, traffic, leads, conversion, atau sales?
- Membuat Konten yang Menarik dan Relevan: Setelah mengetahui audiens dan tujuan Anda, Anda perlu membuat konten yang menarik dan relevan bagi audiens Anda. Anda perlu membuat konten yang sesuai dengan platform, format, dan tone yang Anda gunakan. Anda juga perlu membuat konten yang sesuai dengan tujuan Anda, baik itu informatif, menghibur, atau persuasif.
- Menggunakan Format dan Visual yang Sesuai dengan Platform: Setiap platform media sosial memiliki karakteristik dan fitur yang berbeda. Anda perlu menyesuaikan format dan visual iklan Anda dengan platform yang Anda gunakan. Misalnya, jika Anda menggunakan Instagram, Anda bisa menggunakan format foto, video, carousel, atau stories. Anda juga bisa menggunakan visual yang menarik, seperti gambar, warna, atau teks yang sesuai dengan brand Anda.
- Mengukur dan Mengoptimalkan Kinerja Iklan: Setelah membuat dan menjalankan iklan di media sosial, Anda perlu mengukur dan mengoptimalkan kinerja iklan Anda. Anda perlu mengetahui metrik dan indikator yang relevan dengan tujuan Anda, seperti impressions, reach, clicks, engagement, leads, conversion, atau sales. Anda juga perlu melakukan analisis dan evaluasi terhadap iklan Anda, serta melakukan perbaikan dan penyesuaian jika diperlukan.
Persepsi Email: Channel Promosi yang Personal dan Loyal
Email adalah channel promosi yang memiliki banyak keunggulan bagi pemasar digital. Email memungkinkan Anda untuk berkomunikasi secara langsung dan personal dengan audiens Anda. Email juga memungkinkan Anda untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan loyal dengan audiens Anda. Email juga memiliki biaya yang rendah dan ROI yang tinggi. Menurut sebuah studi, email marketing dapat menghasilkan ROI (Return of Investment) sebesar 4400%, atau Rp 690.000,- untuk setiap Rp 16.000,- yang diinvestasikan.
Namun, email juga memiliki tantangan tersendiri. Anda perlu membangun daftar email yang berkualitas dan tersegmentasi. Anda perlu menawarkan sesuatu yang bernilai bagi audiens Anda agar mereka bersedia memberikan alamat email mereka. Anda juga perlu menyesuaikan konten Anda dengan preferensi dan perilaku audiens Anda. Anda juga perlu memperhatikan etika dan aturan yang berlaku di email.
Salah satu hal yang perlu Anda ketahui tentang email adalah bahwa pengguna email memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap iklan di email mereka. Pengguna email tidak selalu mengharapkan atau ingin menerima iklan di email mereka. Ini berbeda dengan channel promosi lain, seperti media sosial, yang mungkin lebih terbuka terhadap iklan.
Lalu, apa yang diharapkan pengguna di email? Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjelaskannya:
- Informasi yang Relevan dan Bermanfaat: Pengguna ingin menerima email yang relevan dengan minat mereka dan memberikan informasi yang bermanfaat. Pengguna tidak ingin menerima email yang tidak relevan atau spam.
- Konten Panjang (long-form): Dari pengalaman kami, pengguna email juga relatif lebih ‘tahan’ dengan konten panjang dibanding media sosial. Saya pribadi cukup sering mengirimkan email dengan 2500-3000 kata, dan email tersebut memiliki tingkat interaksi yang sangat baik.
- Komunikasi Personal: Pengguna ingin merasa bahwa email yang mereka terima bersifat personal dan ditujukan khusus untuk mereka. Pengguna tidak ingin menerima email yang generik atau massal.
- Penawaran dan Diskon Eksklusif: Pengguna menghargai email yang menawarkan diskon eksklusif atau penawaran khusus. Pengguna tidak ingin menerima email yang menawarkan hal yang sama dengan yang bisa mereka dapatkan di tempat lain.
- Konten yang Mudah Dibaca: Pengguna ingin email yang mudah dibaca dan diformat dengan baik. Pengguna tidak ingin menerima email yang terlalu panjang, berantakan, atau sulit dipahami.
- Kemampuan untuk Berhenti Berlangganan: Pengguna ingin memiliki opsi untuk berhenti berlangganan dari email yang tidak ingin mereka terima. Pengguna tidak ingin menerima email yang tidak memberikan opsi unsubscribe atau mengirimkan email terus-menerus meskipun sudah berhenti berlangganan.
Jadi, bagaimana cara Anda membuat iklan di email yang efektif? Berikut adalah beberapa strategi umum yang bisa Anda terapkan:
- Mengumpulkan Audiens dan Tujuan Pemasaran yang Tepat: Sebelum membuat iklan di email, Anda perlu mengumpulkan audiens dan tujuan pemasaran yang tepat. Anda perlu mengetahui minat, kebutuhan, dan preferensi audiens Anda, serta apa yang ingin Anda capai dengan iklan Anda. Lead Magnet akan menjadi penentu utama bagaimana audiens yang terkumpul dalam database email Anda.
- Membuat Subjek dan Sapaan yang Menarik dan Personal: Setelah memilih audiens dan tujuan Anda, Anda perlu membuat subjek dan sapaan yang menarik dan personal untuk email Anda. Anda perlu membuat subjek yang singkat, jelas, dan menarik perhatian. Anda juga perlu membuat sapaan yang ramah, sopan, dan personal. Anda bisa menggunakan nama, lokasi, atau data lain yang relevan dengan audiens Anda.
- Membuat Konten yang Informatif dan Relevan: Setelah membuat subjek dan sapaan, Anda perlu membuat konten yang informatif dan relevan untuk email Anda. Anda perlu membuat konten yang sesuai dengan tujuan Anda, baik itu informatif, menghibur, atau persuasif. Anda juga perlu membuat konten yang sesuai dengan preferensi dan perilaku audiens Anda. Anda bisa menggunakan data, fakta, testimoni, atau cerita yang mendukung pesan Anda.
- Menyertakan Call to Action yang Jelas dan Mudah: Setelah membuat konten, Anda perlu menyertakan call to action yang jelas dan mudah untuk email Anda. Anda perlu menyertakan call to action yang sesuai dengan tujuan Anda, baik itu membeli, mendaftar, mengunduh, atau menghubungi. Anda juga perlu menyertakan call to action yang mudah dilakukan oleh audiens Anda. Anda bisa menggunakan tombol, link, atau instruksi yang jelas dan mudah diikuti.
- Mengirim Email dengan Frekuensi yang Sesuai: Setelah membuat dan mengirim email, Anda perlu mengirim email dengan frekuensi yang sesuai dengan audiens dan tujuan Anda. Anda perlu mengirim email dengan frekuensi yang tidak terlalu sering atau terlalu jarang. Kami menyarankan untuk mengirimkan email setiap hari.
Menggabungkan Strategi Social Media dan Email Marketing
Social media dan email marketing adalah dua channel promosi yang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Social media dapat membantu meningkatkan awareness, engagement, dan viralitas, sedangkan email marketing dapat membantu meningkatkan loyalty, retention, dan conversion. Oleh karena itu, brand yang ingin memaksimalkan hasil pemasaran digital mereka harus menggabungkan kedua channel ini secara sinergis dan kreatif.
Menggabungkan strategi social media dan email marketing dapat memberikan berbagai manfaat, seperti:
- Meningkatkan reach dan exposure: Dengan menggabungkan social media dan email marketing, brand dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, baik yang sudah menjadi pelanggan maupun yang belum. Brand juga dapat memanfaatkan fitur social media seperti share, like, comment, dan tag untuk meningkatkan exposure dan word-of-mouth.
- Meningkatkan traffic dan leads: Dengan menggabungkan social media dan email marketing, brand dapat mengarahkan audiens ke website atau landing page Anda, di mana Anda dapat menawarkan value proposition, lead magnet, atau call to action yang menarik. Brand juga dapat memanfaatkan fitur email marketing seperti tracking, segmentation, dan automation untuk mengelola dan mengoptimalkan proses lead generation dan nurturing.
- Meningkatkan conversion dan sales: Dengan menggabungkan social media dan email marketing, brand dapat meningkatkan conversion rate dan sales volume bisnis Anda, baik melalui direct response maupun indirect influence. Brand juga dapat memanfaatkan fitur social media seperti reviews, testimonials, dan user-generated content untuk meningkatkan trust dan credibility. Brand juga dapat memanfaatkan fitur email marketing seperti personalization, customization, dan recommendation untuk meningkatkan relevance dan satisfaction.
Beberapa contoh kasus yang berhasil menggabungkan strategi social media dan email marketing adalah:
- PT. Indofood Sukses Makmur Tbk: Perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman ini berhasil menggabungkan strategi social media dan email marketing untuk mempromosikan produk Indomie. Indomie menggunakan social media untuk meningkatkan awareness dan engagement dengan membuat konten yang menarik, mengadakan kompetisi, dan berkolaborasi dengan influencer. Indomie juga menggunakan email marketing untuk meningkatkan loyalty dan retention dengan mengirimkan email berita, promosi, dan pengingat. Indomie juga mengintegrasikan social media dan email marketing dengan menyertakan link social media di email dan mengajak pelanggan untuk berbagi pengalaman mereka di social media.
- Sayurbox: Startup yang menyediakan layanan e-commerce pertanian ini berhasil menggabungkan strategi social media dan email marketing untuk meningkatkan minat beli dan konversi produk mereka. Sayurbox menggunakan social media untuk meningkatkan traffic dan leads dengan membuat konten yang informatif, mengadakan giveaway, dan berkolaborasi dengan komunitas. Sayurbox juga menggunakan email marketing untuk meningkatkan conversion dan sales dengan mengirimkan email yang relevan, personal, dan bermanfaat, seperti email konfirmasi, email berita, email promosi, dan email pengingat. Sayurbox juga mengintegrasikan social media dan email marketing dengan menyertakan link website dan CTA di social media dan mengajak pelanggan untuk memberikan review dan testimoni di social media.
Penutup:
Pada akhirnya, Anda berkomunikasi kepada manusia. Email dan Media Sosial adalah dua kanal untuk berkomunikasi terhadap manusia tersebut. Dan setiap manusia memiliki persepsi-nya masing-masing dalam melihat dunia, termasuk dalam menerima iklan promosi Anda.
Apakah Anda ingin meningkatkan konversi iklan Anda di media sosial? Jika ya, maka Anda perlu menggunakan KIRIM.EMAIL.
KIRIM.EMAIL membantu Anda membuat, mengirim, dan mengelola email yang menarik, profesional, dan efektif. Dengan KIRIM.EMAIL, Anda bisa membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan Anda, meningkatkan loyalitas merek Anda, dan meningkatkan penjualan Anda.
KIRIM.EMAIL juga memiliki fitur-fitur canggih seperti:
– Landing Page Builder
– Email Automation dan Segmentasi
– Analitik Email Campaign
– Email Builder Drag and Drop
– Integrasi dengan Meta Ads dan Google Ads.
Fitur-fitur yang bisa membantu Anda mengoptimalkan strategi email marketing Anda.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membuat promosi Anda di media sosial menjadi lebih baik dan lebih berdampak dengan KIRIM.EMAIL.
KLIK DISINI untuk Mulai Menggunakan KIRIM.EMAIL
Anda masih memiliki pertanyaan? Hubungi kami via Whatsapp di: +62 815-7288-8244.
Ingin Mendapatkan Informasi Terbaru dari KIRIM.EMAIL termasuk penawaran spesial khusus, silakan join channel WhatsApp KIRIM.EMAIL Disini
Terima kasih
- Dari Inbox ke Ingatan: Strategi Email Branding untuk Bisnis Anda - October 9, 2024
- Cara Mie Gacoan Bikin Antrian Kayak Ular Tangga - May 13, 2024
- Dibalik Celetukan “GoFood” Raditya Dika di Podcast - May 8, 2024