Bismillah….
Kali ini saya akan coba membahas pola-pola umum dari penjualan yang sukses di dunia online. Umumnya jika ingin mempelajari suatu fenomena dalam bisnis, praktik analisa studi kasus (case study) adalah cara yang paling sering dilakukan.
Namun saya sendiri kini lebih memfokuskan pada mencari polanya, ketimbang melakukan studi kasus. Dengan mengamati pola, saya lebih mampu mendapatkan apa kesamaan atau kemiripan dari berbagai kasus bisnis. Hal ini juga mempermudah untuk mempraktekan pola tersebut dalam bisnis yang saya jalani.
Untuk penjualan atau sales sendiri, sudah banyak dibahas di KEPO edisi sebelumnya. Untuk membangun tim sales yang tahan banting contohnya ada di KEPO episode 35. Pernah juga kita membahas leads di episode 34 yang merupakan ujung tombak dari sales. Lalu kita juga membongkar juga tentang sales funnel dan cara membangunnya di episode KEPO 32.
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Bisnis Yang Sukses Sering Bereksperimen
Berdasarkan pengamatan saya, ada tiga kesamaan pola dari bisnis-bisnis yang sukses. Yang pertama adalah para pemilik bisnis sering melakukan eksperimen, mencoba hal baru. Contoh mereka senang berkesperimen dengan Facebook Ads.
Bisnis online yang sukses secara penjualan dalam pengamatan saya, sampai hari ini artikel ini ditulis 6 Januari 2019, semuanya sering melakukan percobaan, bahkan dalam level yang bisa dikatakan ekstrim.
Salah satunya ada pebisnis yang pindah channel pemasaran. Ia sudah umum menggunakan SEO sebagai saluran pemasarannya, lalu pindah ke Facebook Ads dan Email Marketing. Bahkan ada yang sampai pindah ke offline, seperti pasang banner atau spanduk.
Saya sendiri baru membaca buku YouTubers-nya Deddy Corbuzier. Dan dari situ, ternyata Deddy Corbuzier konsep channel YouTube-nya bukan konsep vlog seperti sekarang, justru dulu ia lebih fokus membuat konten dengan format short movie. Jadi kesuksesan beliau sekarang justru hasil eksperimen juga.
Dan sebaliknya pebisnis pemula cenderung menghindari eksperimen dalam berbisnis. Berdasarkan pengalamn saya, umumnya pebisnis pemula yang contoh ada yang bertanya gimana strategi Facebook Ads yang sukses, lalu saya sarankan untuk eksperimen supaya tahu mana yang tepat, ia pun berkata tidak mau bereksperimen. Karena kalau eskperimen, dia tidak perlu bertanya kepada saya.
Jadi beranilah mencoba hal baru. Apakah semau eksperimen akan berhasil? Tentu tidak.
Ini memang resiko. Tapi jika sudah berhasil, kesuksesan besar pun siap menanti.
Acuity, Ketajaman atau Kepekaan
Yang kedua adalah Acuity atau kepekaan. Dalam bereksperimen, kepekaan untuk mengetahui apakah percobaan ini gagal atau tidak sangatlah diperlukan. Contoh jika seseorang diminta split test FB Ads, orang tersebut terus melakuakn test tapi tidak bisa melihat mana yang gagal dan berhasil, tentu akan habis uang dan waktu hanya untuk ini.
Kepekaan ini bisa dilatih dengan melihat data kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif berhubungan dengan angka. Contoh: rasio konversi, angka penjualan atau, bounce rate. Sedangkan kualitatif adalah yang bersifat respon. Seperti komentar atau feedback dari konsumen terkait aktivitas bisnis. Di sini perlu kepekaan dalam membaca dan menganalisa respon, karena bukan dalam angka yang bisa dikalkulasikan. Kualitatif butuh sensitifitas untuk menangkap maksud dan penilaian dari komentar pelanggan.
Komitmen dan Konsistensi
Bisnis itu memperlukan waktu dan uang. Di poin ini paling banyak orang yang berhenti. Karena saat menjalankan usaha komitmen penting karena tanpa ini, konsistensi tidak akan lahir. Bagi orang-orang yang emmbutuhkan motivasi dari luar atau orang lain, komitmen akan menjadi hal yang sulit. Itulah mengapa bagi saya, motivasi adalah sampah.
Contoh seseorang mengajak berolahraga lari agar badan kurus, tapi saat hari di luar hujan, olahraga pun tidak jadi dilaksanakan. Karena motivasi atau dorongannya dari eksternal bukan dari dalam diri kita.
Konsisten adalah amunisi untuk terus mencoba. Terutama saat menghadapi kegagalan. Tapi bukan juga jadi keras kepala. Melainkan menjadi fleksibel dan konsisten. Jadi saat konsisten melakukan eksperimen dan gagal, fleksibel untuk melakukan perbaikan agar bisa berhasil. Jangan gagal, lalu terus-terusan keras kepala dengan melakukan percobaan tanpa evaluasi.
Pernah seorang mahasiswa dari kampus ternama yang sedang berbisnis bertanya kepada saya, tentang formula rahasia untuk sukses mencapai target omset bisnis. Formula rahasia ini dia yakin ada di saya, padahal saya sendiri tidak punya formula rahasia itu. Kalaupun ada yang saya sarankan, tentu kemabli lakukanlah eksperimen.
Dalam kondisi diatas, Marc Andreessen, seorang venture capitalist, membagi dengan dua istilah yaitu “Peluru perak” dan “Peluru timah”. Formula ini ibaratnya “peluru perak”, peluru yang paling mematikan yang bisa membunuh musuh dengan sekali tembak. Sedangkan “peluru timah” adalah peluru biasa. Menggambarka eksperimen yang berulang dalam bisnis. Peluru ini mungkin tidak bisa membunuh musuh dalam sekali tembak, namun jika peluru ini ditembakan berkali-kali ke arah musuh, lama-lama ia pun akan mati.
Jadi inilah kenapa melakukan eksperimen dalam bisnis amat penting.
Super Sales Funnel
Pola-pola inilah yang saya rangkum dan analisa bersama tim KIRIM.EMAIL ke dalam sebuah kursus bernama Super Sales Funnel.
Pada awal 2018, saya dan KIRIM.EMAIL meluncurkan Super Email Marketer, sebuah kursus online selama 3 bulan dan setelah 3 batch dengan 300 lebih peserta, kami putuskan untuk evaluasi. Kursus ini mengenai penjualan online dengan memakai email marketing sebagai saluran pemasarannya.
Dari hasil evaluasi, kami menemukan bahwa sales itu sesuatu yang tidak berdiri sendiri. Membutuhkan banyak tools dan tahapan. Karena itu saya dan tim pun memutuskan bahwa nama Super Email Marketer sudah tidak relevan lagi dan akhirnya berubah menjadi Super Sales Funnel.
Saya pernah membahas, bahwa sales adalah sesutu yang sangat prosedural. Jika target sales tidak tercapai, artinya ada yang salah dalam prosedurnya. Kembali, tidak ada “peluru perak”, tidak ada satu formula sales jitu untuk semau bisnis. Semua itu butuh percobaan berulang kali dan berbeda-beda di setiap jenis bisnis yang ada. Oleh karena itu di Super Sales Funnel ini, nanti Anda akan mendapat yang namanya Super Sales Funnel Map (SSFMap) yaitu sebuah peta, terdiri dari kurang lebih 14 elemen didalamnya yang akan membantu untuk merencanakan eksperimen yang tepat sekaligus menganalisa gagal atau berhasilnya eskperimen tersebut pada bisnis Anda.
Kursus Super Sales Funnel selama 30 hari ini hanya akan membahas peta di atas untuk membantu menemukan prosedur sales yang tepat bagi Anda. Semuanya secara online.
Silahkan jika Anda tertarik untuk mendaftar di https://kirim.email/super
Kami tunggu partisipasi Anda di kursus ini.
Saya Fikry Fatullah, mengucapkan terima kasih.
Wassalamualikum Wr. Wb.
Dengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast langsung dari HP Anda
Agar tidak ketinggalan update episode terbaru KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast, Anda bisa men-download dan mendengarkannya langsung melalui HP Anda, caranya:
- Jika Anda pengguna Android, ikuti tutorialnya disini >> http://kirim.email/kepo-android
- Jika Anda pengguna iPhone, iPad, iPod Touch, MacBook, iMac, Anda bisa langsung mendengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast melalui iTunes, klik disini >> http://kirim.email/kepo-itunes
- Atau Anda bisa langsung mendengarkan seluruh episodenya melalui browser HP Anda di >> http://kepo.blog.
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024