fbpx
Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus_

Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus?

Jika kita menyebut “email marketing” kemungkinan yang tergambar di dalam benak lawan bicara Anda adalah “email blast” atau lebih parah, “spamming.”

Bagi kebanyakan orang Indonesia, keduanya menggambarkan hal yang sama: Mengirimkan satu email sekaligus ke sejumlah orang. Jika diilustrasikan mungkin seperti ini:

Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus? - 1

Praktik ini umum dilakukan di Indonesia, terutama UMKM atau organisasi non profit. Ini juga cara paling sederhana dalam email marketing, dan sudah terbukti berhasil sejak 1978 atau sejak pertama kali email blast digunakan dalam marketing.

Tidak ada yang salah dengan strategi ini, jika dilakukan dengan benar, strategi ini masih sangat menghasilkan.

Email yang sering Anda baca mungkin juga di-blast ke banyak orang sekaligus. Dan sampai saya menulis ini, untuk kami, email blast masih menjadi bagian dari strategi promosi.

Namun, di luar Indonesia, ada strategi email marketing yang juga umum dilakukan, namanya: Email Personalization. Atau dalam bahasa Indonesia: Personalisasi Email.

Sesuai namanya, person artinya pribadi atau individu. Personalisasi adalah sebuah cara memodifikasi email agar sesuai dengan pribadi si pembaca emailnya.

Artinya, email yang terkirim disesuaikan ke pembacanya. Itu artinya juga, kelompok pembaca A bisa menerima email berbeda kelompok pembaca B.

BACA JUGA :   Panduan Membuat Email Newsletter Yang Memukau dan Tak Terlupakan

Jika diilustrasikan mungkin akan seperti ini:

Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus? - 2

Kenapa ini lebih menarik, dan dalam beberapa kasus justru lebih menghasilkan dari email blast biasa?

Menurut studi yang dilakukan Sender:

Email personalisasi dapat menurunkan biaya akuisisi hingga 50%, meningkatkan efisiensi pengeluaran pemasaran sebesar 10-30%, dan meningkatkan pendapatan sebesar 5-15%. Perusahaan yang berinvestasi dalam personalisasi mendapatkan 40% lebih banyak uang daripada pesaing mereka.

Contoh paling umum adalah cart abandonment, atau email yang terkirim jika seseorang memasukkan barang ke keranjang, tapi tidak sampai menyelesaikan pembayaran atau check-out.

Ini contoh email cart abandonment yang saya dapatkan:

Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus? - 3

Namun, ada tingkatan selanjutnya dari personalisasi email, namanya: Hyper Personalization Email, yang sudah mendekati seperti layaknya kita mengirimkan satu email khusus ke satu orang pelanggan.

Biasanya sebuah perusahaan menggunakan banyak data dari si pelanggan untuk kemudian mengirimkan email khusus ke pelanggan itu.

BACA JUGA :   Metrik Alternatif Selain Email Open Rate

Jika diilustrasikan mungkin seperti ini:

Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus? - 4

Dalam beberapa lini bisnis, email seperti ini justru lebih tepat, terutama jika Anda saat ini menjalani proses Account-based selling atau proses sales yang memiliki siklus/ funnel yang panjang.

Jadi, apakah harus kirim 1 email khusus ke 1 pelanggan? Bagaimana jika pelanggannya ada ribuan?

Jawabannya, Anda bisa mengirimkan emailnya dengan Email Automation.

Bagaimana caranya?

Agar bisa melakukan personalisasi email hingga di level hyper personalization langkah pertama tentu saja men-segmentasi data email pelanggan Anda.

Segmentasi ini bisa dilakukan dengan berbagai kriteria:

  • Berdasarkan transaksi.
  • Berdasarkan konten yang dilihat/ dibaca.
  • Berdasarkan link yang di klik.
  • Berdasarkan lokasi.
  • Berdasarkan customer journey.
  • Berdasarkan data eksternal.
  • Atau gabungan dari semuanya.

Anda bisa mengotomatisasi semua ini saat pertama kali calon pembeli mendaftarkan alamat emailnya ke Anda dengan menggunakan Email Automation.

BACA JUGA :   Aturan Baru dari Gmail dan Yahoo untuk Email Marketing di 2024

Pelajari caranya di sini.

Semakin banyak titik data yang Anda miliki tentang pelanggan Anda, akan semakin bagus segmentasi Anda.

Kemudian dari semua data ini, Anda melakukan segmentasi di list email Anda menggunakan tag.

Anda bisa membaca caranya di sini.

Langkah selanjutnya tentu saja adalah menulis emailnya, dimana Anda bisa memutuskan ingin mengirimkan email apa secara otomatis jika calon pembeli Anda memenuhi kriteria yang Anda tentukan.

Dan kelebihan menggunakan email automation seperti ini adalah, Anda cukup menuliskan emailnya satu kali, dan emailnya akan dikirim berkali-kali, setiap kali ada yang mendaftarkan emailnya, dan setiap emailnya bisa sangat personal, tergantung bagaimana Anda menulis dan merangkai email automation Anda.

Klik link dibawah untuk memulai:

Untuk postingan selanjutnya, Anda bisa memilih apakah mau menerima email:

  1. Memperdalam tentang segmentasi untuk meningkatkan konversi.
  2. Membuat rangkaian email automation yang menjual.

Silahkan balas di kotak komentar dengan menuliskan “1” atau “2”.

Sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya insyaAllah.

-Fikry

Fikry Fatullah

2 thoughts on “Email Marketing Tanpa Email Blast Malah Lebih Bagus?”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *