Saat merekam KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 17 Cara Memberikan Kritik ke Tim ini saya sedang memegang buku yang berjudul Radical Candor karya Kim Malone Scott.
Kim Malone Scott atau yang biasa dipanggil Kim Scott adalah seorang wanita yang pernah bekerja di Google. Dia memimpin bagaian Opersional dan Penjualan Online beberapa produk Google seperti AdSense, YouTube dan Doubleclick.
Kemudian dia bergabung ke Apple untuk membangun dan mengajar kepemimpinan di sana. Dia juga pernah menjadi pelatih/ coach bagi para CEO di perusahaan teknologi seperti Dropbox, Qualtrics dan Twitter.
Pada bagian awal dari buku Radical Candor ini ada pelajaran masterclass yang sangat berharga, yaitu tentang bagaimana cara memberikan kritik ke tim. Dan Kim Scott menulis ini berdasarkan pengalamannya sewaktu di Google. Sehingga kalau kita lihat dari pengalamannya memimpin di perusahaan besar sekelas Google dan Apple, tentu tidak diragukan lagi cara memberikan kritik ke tim ala Kim Scott ini.
Dalam buku ini Kim Scott menceritakan bagaimana Sheryl Sandberg (atasan Kim Scott sewaktu di Google) mengkritiknya. Sheryl Sandberg mengkritik dirinya dengan cara yang gentle, lembut dan langsung, sehingga sangat berdampak pada dirinya. Dan karena dampaknya yang positif ini, Kim Scott tularkan kepada orang lain melalui bukunya.
Lalu bagaimanakah cara memberikan kritik ke tim berdasarkan kisah nyata dari Kim Scott ini? Saya akan membahasnya khusus untuk Anda pada KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 17 ini.
Jadi silakan download dan dengarkan KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 17 ini sekarang juga.
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Radical Candor – Be A Kick-Ass Boss Without Losing Your Humanity
Menurut saya buku Radical Candor karya Kim Scott ini sangat bagus. Dan saya memilihnya sebagai buku terbaik yang saya baca di tahun 2017 ini.
Pada awal buku ini saya memfokuskan pada 2 halaman, yaitu pada halaman 20 dan 21. Ada apa di dua halaman ini?
Pada halaman 20-21 buku Radical Candor terdapat sebuah sesuatu yang masterclass. Letak masterclassnya ada pada bagaimana menegur dan memberikan masukan ke tim kita, sehingga apa yang kita sampaikan, tim kita mendengarkannya serta bersedia membuat perubahan seperti yang kita inginkan.
Ini adalah kisah nyata, bagaimana seorang Sheryl Sandberg mengkritik dan memberikan masukan kepada Kim Scott tentang gaya bicaranya sewaktu presentasi. Peristiwa ini hanya berlangsung kurang lebih 2 menit, tapi berdampak panjang hingga saat ini.
Untuk itu silakan Anda simak lebih dulu video berikut ini.
Dari video diatas bisa kita gambarkan bahwa suatu ketika Kim Scott sedang melakukan meeting dengan para petinggi Google seperti Larry Page, Sergey Brin, Eric Schmit serta atasannya Sheryl Sandberg. Pada meeting tersebut Kim Scott mempresentasikan angka-angka pertumbuhan Google Adsense yang dia pimpin. Singkat cerita para petinggi Google takjub terhadap pencapaian yang dilakukan oleh Kim Scott dan memberikan selamat atas pencapain tersebut.
Setelah meeting berakhir, Sheryl Sandberg mengajak Kim Scott untuk “ngobrol” di belakang kantornya. Dalam buku Radical Candor ini, kalimat pertama yang diucapkan oleh Sheryl Sandberg adalah “Kamu punya karir yang cemerlang di Google”.
Anggapan Kim Scott, dengan memulai pembicaraan dengan kalimat seperti itu Sheryl Sandberg ingin menarik perhatiannya. Dan itu berhasil.
Lalu Sheryl Sandberg melanjutkan dengan 3 hal spesifik yang isinya adalah pujian terhadap Kim Scott. Namun di buku ini Kim tidak menyebutkan 3 hal spesifik ini apa saja.
Setelah berbasa-basi, Kim menanyakan kepada Sheryl apa yang perlu dibicarakan. Kemudian Sheryl pun dengan lugas bilang bahwa sewaktu presentasi Kim terlalu banyak mengulang-ulang kata “um” atau “em” (bergumam). Dan diapun memberikan solusi dengan merekomendasikan spech coach dan Google yang akan membayarnya.
Kim pun menyangkalnya karena sedang ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Maka Sheryl tidak langsung menyerah. Dia lalu bilang pada Kim bahwa Kim adalah tim paling pintar di Google, namun dengan gaya bicara yang terlalu banyak um itu terlihat seperti orang bodoh. Kemudian dia menawarkan solusi yang sama, yaitu merekomendasikan spech coach dan Google yang akan membayarnya.
Dan singkat cerita Kim pada akhirnya setuju dengan masukan dari Sheryl Sandberg dan menuliskannya dalam bagian awal buku Radical Candor.
Pelajaran dari kisah Kim Scott dan Sheryl Sandberg
Bagi saya kisah ini sangat luar biasa. Hanya dalam waktu 2 menit saja, bisa memberikan masukan dan yang diberikan masukan pun tidak sakit hati namun menerimanya, bahkan menuliskannya dalam sebuah buku.
Ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari kisah ini, diantaranya :
[1] Kritik dan masukan harus kita sampaikan biarpun dalam kondisi menyenangkan
Dari cerita di atas bisa kita lihat bahwa Sheryl Sandberg tidak menghalangi dirinya untuk memberikan kritikan walaupun saat itu sedang berada di tengah-tengah keberhasilan. Untuk itu jangan biarkan hasil positif menghalangi kita untuk memberikan masukan atau kritikan ke tim.
Saya pribadi punya pengalaman pada posisi seperti ini. Saat ROAS sedang bagus-bagusnya, saya membiarkan sebitu saja apa yang seharusnya saya sampaikan. Waktu itu saya melihat ada yang kurang, tetapi karena tidak ingin merusak suasana maka saya pun mengurungkan untuk mengkritik kekurangan tersebut. Dan setelah membaca buku ini, saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan itu ternyata salah.
[2] Menyampaikan kritik secara langsung dan empat mata
Dari cerita di atas kita juga bisa melihat bahwa Sheryl Sanberg menyampaikan kritiknya secara langsung dan berdua saja dengan Kim Scott. Bisa saja Sheryl menyampaikan kritiknya di hadapan petingi Google sewaktu meeting. Akan tetapi Sheryl lebih memilih menyampaikan masukan dan kritiknya secara langsung dan hanya 4 mata dengan Kim Scott.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang di ajarkan oleh Rasullah.
Para ulama salaf mengatakan,
“Barangsiapa mengingatkan saudaranya, lalu ia melakukannya hanya antara dia dengan saudaranya itu, maka itulah nasihat. Adapun yang menasihatinya di hadapan orang lain, berarti telah mempermalukannya.”
Imam syafi’i berakata,
“Barangsiapa menasehati saudaranya dengan sembunyi-sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengindahkannya. Barangsiapa menasehati dengan terang-terangan, berarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya. (Shahih Muslim Bisyar An-Nawawi (2/24)).
[3] Tidak menyelipkan kritikan di tengah-tengah pujian
Sheryl Sandberg pada cerita di atas tidak seperti ini. Dia tidak menyelipkan kritikan ditengah-tengah pujian. Yng dia lakukan adalah memisahkan mana yang pujian, mana yang kritikan dan mana yang solusi.
Dan dari cara Sheryl Sandberg memberikan kritikan ke tim , ada pola yang bisa kita pelajari, yaitu :
- Mulai dengan memberikan pujian yang sebenarnya, minimal dengan 3 hal yang spesifik.
- Langsung menyampaikan kritiknya tanpa melukai perasaan.
- Dengan memberikan solusi yang bisa dijalani bersama.
[4] Menggunakan pendekatan yang Gentle, Lembut dan Langsung
Mas Jaya menganalogikan pendekatan ini dengan kalimat “speak softly, and carry a big stick”. Bicara dengan lembut dan membawa pemukul yang besar. Dan ternyata ini efektif dibadingkan dengan berbicara keras sambil marah-marah terhadap tim.
Terima kasih sudah menggunakan KIRIM.EMAIL. Bila belum silakan mendaftar di KIRIM.EMAIL Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik Indonesia. Dapatkan Diskon 10% karena Anda telah mendengarkan KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode kali ini dengan memasukkan kode kupon KEPO di sini.
Jika ada pertanyaan, saran atau kritik, silakan tulis di kotak komentar di bawah ini. Dan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Artikel tentang Cara Memberikan Kritik Ke Tim ini dipersembahkan oleh KIRIM.EMAIL – Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik di Indonesia.
Dengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast langsung dari HP Anda
Agar tidak ketinggalan update episode terbaru KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast, Anda bisa men-download dan mendengarkannya langsung melalui HP Anda, caranya:
- Jika Anda pengguna Android, ikuti tutorialnya disini >> http://kirim.email/kepo-android
- Jika Anda pengguna iPhone, iPad, iPod Touch, MacBook, iMac, Anda bisa langsung mendengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast melalui iTunes, klik disini >> http://kirim.email/kepo-itunes
- Atau Anda bisa langsung mendengarkan seluruh episodenya melalui browser HP Anda di >> http://kepo.blog
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024