fbpx
Belajar Dari Jam Tangan Setengah Milyar

Belajar Dari Jam Tangan Setengah Milyar

Bismillah…

Beberapa waktu yang lalu, saya ngobrol dengan seorang teman yang dulunya seorang kolektor jam tangan. (Saya bilang “dulu”, karena sekarang sudah berhenti).

Saya lalu mendengar cerita beliau tentang sebuah jam tangan berharga setengah milyar (Rp500 jutaan).

Namanya: ‌NAVITIMER B01 CHRONOGRAPH 46, dari Breitling, sebuah perusahaan jam tangan.

Belajar Dari Jam Tangan Setengah Milyar - 1

Ia memang sudah berhenti berlangganan jam tangan, hampir semua jamnya sudah ia jual. Dari mulai Rolex, Omega yang digunakan James Bond, hingga Patek Philippe. Semua habis dan hasilnya sebagian ia sedekahkan.

Tapi entah kenapa setiap melihat jam ini, ia selalu ingin mulai beli jam lagi. Mungkin karena ayahnya yang seorang penerbang.

Saya tidak begitu mengerti dengan dunia jam tangan, namun ada satu cerita menarik yang saya ingat. Ia mengatakan: Hampir tidak ada yang mengerti cara menggunakan jam di atas.

Untuk Siapa?

Jadi apa yang membuat jam ini spesial?

Navitimer adalah seri yang didesain khusus oleh Breitling untuk penerbang, alias pilot.

Namanya sendiri terdiri dari 2 kata: “Navigation” dan “Timer”, jadilah Navitimer.

BACA JUGA :   Cara Membuat Press Release yang Efektif untuk Promosi Produk

Penggabungan kedua fungsi rumit ini, hingga bisa digunakan oleh seorang pilot professional, adalah alasan kenapa harga jam ini mencapai setengah milyar.

Belajar Dari Jam Tangan Setengah Milyar - 2

Jadi untuk apa jam ini begitu rumit? Jawabannya, dulu tidak ada komputer untuk navigasi pilot.

Dulu, komputer tidak seperti sekarang dimana bisa kita kantongi. Tidak ada komputer di dalam pesawat terdahulu. Semua menggunakan penunjuk analog. Dan di sinilah peran Navimeter, untuk membantu si pilot, tanpa adanya komputer.

Jadi pilot membutuhkan perangkat navigasi yang detail, namun mudah dibawa. Akhirnya jadilah jam tangan Navitimer ini.

Artinya, untuk bisa memahami bagaimana cara membaca jam itu Anda harus mengikuti sekolah pilot terlebih dahulu.

Sekarang, tentu saja kondisi berbeda. Sebagian besar proses penerbangan bisa dikatakan auto-pilot atau berjalan otomatis.

Dan tentu saja, fungsi jam ini bisa digantikan oleh layar digital. Lebih akurat dan mungkin lebih murah.

Dan yang mengenakan jam ini mayoritas bukan lagi pilot lagi, namun konglomerat dan selebritis.

Fungsinya bukan lagi untuk navigasi, namun menjadi status sosial.

Kebermanfaatannya yang luar biasa sudah dilupakan. Mayoritas selebritis dan konglomerat yang mengenakan jam itu mungkin tidak akan pernah tahu cara menggunakannya.

BACA JUGA :   Langkah Praktis Membuat Tagline Lengkap dengan Contoh

Kebermanfaatan Yang Tidak Digunakan

Tidak berapa lama setelah itu, saya bertemu dengan seorang perwakilan dari sebuah perusahaan yang cukup besar di Indonesia. Sebut saja namanya Budi.

Budi lalu mulai bercerita bahwa perusahaannya baru saja selesai merombak total website-nya.

Biayanya? Nyaris setengah milyar.

Website-nya memang cantik. Banyak fitur canggih di dalamnya. Bisa ini, bisa itu.

Tapi, bagaimana manfaatnya ke perusahaan?

Apakah berpengaruh dalam membuat demand? Mendatangkan leads? Atau mungkin menambah sales?

Budi menjawab perlahan, bahwa website itu dirombak seperti sekarang karena didorong oleh pemimpinnya, setelah melihat banyak website perusahaan digital yang bagus-bagus.

Sang pimpinan tidak ingin ketinggalan. Websitenya harus gaya, seperti Airbnb. Seperti startup kekinian lain.

Kesimpulannya, website itu berubah jadi status sosial.

Kebermanfaatannya dilupakan. Padahal, Airbnb tidak pernah menganggap website nya sebagai website. Tapi ya sebagai bagian utama bisnis mereka.

Websitenya adalah bisnisnya itu sendiri.

Akhirnya, fungsi website yang bisa sangat bermanfaat akhirnya tidak digunakan. Website-nya minim traffic dan minim sales.

BACA JUGA :   3 Langkah Cara Membuat Headline Yang Baik Kurang Dari 3 Menit

Kembalikan Ke Fungsinya

Belajar Dari Jam Tangan Setengah Milyar - 3

Jika dimanfaatkan dengan benar, sebuah website bisa menjadi aset penting dalam bisnis Anda.

Tujuan utama website adalah untuk dikunjungi banyak orang.

Secantik apapun website-nya kalau tidak didatangi banyak orang, maka tujuan utamanya tidak tercapai.

Sebaliknya, website satu halaman juga banyak yang menghasilkan milyaran.

Lagi, ada polanya.

Tidak ada satu formula universal untuk website bisnis. Semua berdasarkan kebutuhan.

Mungkin saat ini Anda sudah memiliki website/toko online sendiri. Namun merasa belum menghasilkan seperti yang Anda harapkan.

Karenanya, dengan mempelajari sebanyak mungkin referensi model bagaimana sebuah website bisa berfungsi dalam sales, Anda bisa menyesuaikan model tersebut untuk bisnis Anda.

Inilah yang akan kita pelajari dalam:

Super Sales Funnel

Selama 30 hari kita akan bersama-sama membedah puluhan model penjualan yang berhasil.

Yang akan mentransformasi website Anda menjadi mesin penghasil leads dan sales yang bekerja terus menerus.

Kembalikan fungsi website Anda ke tujuannya semula, untuk dikunjungi banyak orang dan mengubah pengunjungnya menjadi pembeli.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan tinggalkan pesan pada kotak komentar di bawah ini.

Sampai ketemu di dalam kelas, insyaAllah.

-Fikry

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *