Pada saat membuat iklan terkadang kepala kita sudah penuh dengan pikiran-pikiran yang terkait dengan bisnis yang kita jalankan.
Pikiran-pikiran tersebut antara lain seperti :
- Apa produk yang dijual
- Siapa customer idealnya
- Bagaimana buyer personanya
- Pesan apa yang mau disampaikan ke audience
- Fitur apa yang kita miliki
- Apa kelebihan dari produk yang kita tawarkan dibandingkan dengan kompetitor
- Dan lain sebagainya.
Kita lebih banyak memikirkan hal-hal tersebut daripada duduk dan mengamati apa yang sebenarnya diinginkan oleh pelanggan.
Padahal hanya dengan mengamati dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan (feedback) itu bisa dikatakan setengah dari proses membuat iklan.
Kalau kita sering berinteraksi dan melihat dari sudut pandangnya pelanggan, maka iklan kita akan lebih “ngena” ke mereka.
Karenanya, iklan yang dibuat oleh agency itu kadang lebih bagus daripada iklan yang dibuat oleh tim internal kita sendiri.
Daftar Isi
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Berdasarkan pengamatan saya, hal ini dikarenakan mereka (agency) tidak terjebak oleh paradigma produk/layanan yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Sehingga mereka bisa melihat sesuatu secara objektif dari sudut pandang pelanggan, sekaligus mampu menghasilkan iklan yang bagus dan “ngena” di audiencenya.
Lalu yang jadi pertanyaan, bisakah kita membuat iklan yang jernih dan bagus seperti halnya iklan yang dibuat oleh agency? Sedangkan di sisi lain kita sudah penuh dengan pikiran-pikiran tentang bisnis kita? Inilah yang akan kita bahas pada KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 66 ini.
Satu Pertanyaan Yang Harus Anda Jawab Sebelum Membuat Iklan
Beberapa waktu yang lalu, saya menerima email dari Kevin & Bond Halbert yang merupakan anak dari copywriter senior, Gary Halbert.
Dari email tersebut saya mendapatkan cukup banyak insight yang kalau dirangkum dan disebutkan dalam satu kalimat, maka kalimat tersebut adalah “satu pertanyaan yang harus Anda jawab sebelum membuat iklan”.
Dengan menjawab satu pertanyaan ini, maka sebanyak apapun pikiran yang ada di kepala Anda saat ini, maka Anda akan tetap bisa membuat iklan yang bagus dan “ngena” di audience Anda, seperti halnya iklan yang dibuat oleh agency.
Lalu kemudian yang jadi pertanyaan, apakah pertanyaan yang harus kita jawab sebelum membuat iklan?
Berdasarkan email yang saya terima dari Kevin & Bond Halbert itu, mereka bilang seperti ini :
What does my prospect need to hear in order to buy?
Atau dengan kata lain, apa yang perlu didengar oleh calon pembeli saya agar mereka membeli?
Dengar di sini bisa berbagai macam konteks. Kalau konteksnya adalah iklan tulisan seperti email atau artikel blog, maka dengar bisa diganti dengan baca. Sedangkan kalau konteksnya adalah iklan video/visual, maka dengar di sini bisa diganti dengan lihat.
Sehingga, daripada memikirkan pikiran-pikiran di atas, akan lebih baik Anda memfokuskan pertanyaan barusan. Karena dari sekian banyak ads copy yang Anda tulis, yang membuat calon pembeli Anda tergerak untuk membeli itu hanya satu atau dua kata saja.
Sebagai contoh, saya punya pengalaman membeli sebuah powerbank. Produk yang saya butuhkan adalah powerbank yang mempunyai fitur Power Delivery (PD). Dari sekian banyak power bank, hanya yang ada tulisan atau logo PD nya yang saya lihat. Biarpun banyak penjual yang menawarkan dengan harga murah, tapi kalau tidak ada tulisan PD nya ya saya abaikan.
Kalau sudah dapat, baru fitur lainnya yang saya pertimbangkan, seperti daya, harga, apakah bisa dipakai di pesawat atau tidak, dan lain sebagainya.
Intinya, kalau calon pembeli sudah menemukan kata di dalam iklan terkait apa yang dia cari dan butuhkan, maka untuk terjadi closing itu akan sangat mudah.
Begitu juga sebaliknya, sebanyak apapun kata atau kalimat iklan yang kita tulis, kalau calon pembeli tidak bisa menemukan apa yang dia cari, maka hanya capek yang kita dapatkan.
Bagaimana kita supaya bisa fokus menemukan apa yang perlu didengar oleh calon pembeli?
Kemudian, setelah kita mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh calon pembeli, pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul adalah bagaimana kita bisa fokus menemukan apa yang perlu didengar oleh calon pembeli?
Jawabannya adalah dengan menggunakan email. Karena dengan email, meskipun kita mengirimkan email ke banyak orang, kita bisa tetap punya jalur yang pribadi, hanya berdua dengan calon pembeli maupun pelanggan Anda. yang tahu terjadi komunikasi hanya Tuhan, Anda dan calon pembeli/pelanggan Anda.
Inilah yang saya katakan bahwa email itu mempunyai kemewahan yang lebih jika dibandingkan dengan channel lain seperti iklan di sosial media maupun website.
Dengan email inilah saya bisa berkomunikasi 2 arah dengan calon pembeli. Dari sini saya bisa mendapatkan banyak feedback dari mereka. Saya jadi tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh calon pembeli. Dan pada akhirnya feedback inilah yang menjadi dasar saya dalam membuat ads copy atau beriklan.
Semakin banyak Anda berinteraksi dengan calon pelanggan, maka semakin banyak feedback yang akan Anda dapatkan. Semakin banyak feedback yang Anda dapatkan, maka semakin bagus dan “ngena” iklan Anda. Kalau sudah seperti ini maka untuk menemukan kata apa yang diinginkan oleh calon pembeli Anda akan sangat mudah.
Itu saja dari saya, mudah-mudahan bermanfaat dan selamat belajar.
Dengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast Langsung Dari HP Anda
Agar tidak ketinggalan update episode terbaru KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast, Anda bisa men-download dan mendengarkannya langsung melalui HP Anda, caranya:
- Jika Anda pengguna Android, ikuti tutorialnya disini >> http://kirim.email/kepo-android
- Jika Anda pengguna iPhone, iPad, iPod Touch, MacBook, iMac, Anda bisa langsung mendengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast melalui iTunes, klik disini >> http://kirim.email/kepo-itunes
- Atau Anda bisa langsung mendengarkan seluruh episodenya melalui browser HP Anda di >> http://kepo.blog.
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
- KEPO 111: Konsekuensi Level 2 - August 22, 2024