fbpx
perbedaan buzzer dan influencer

Perbedaan Buzzer dan Influencer yang Perlu Anda Tahu

Buzzer dan influencer adalah dua istilah yang menjadi booming di masyarakat setelah munculnya media sosial. Keduanya disinyalir mampu menggiring opini dan juga keputusan bagi masyarakat.

Tak sedikit dari Anda pun masih bingung dengan perbedaan buzzer dan influencer. Ini karena pada dasarnya pekerjaan mereka dan tujuan mereka hampir mirip. Namun, kadang buzzer lebih identik dengan situasi politik sedangkan influencer lebih mengarah ke bisnis. Benarkah demikian?

Untuk itu, mari kita simak definisi buzzer dan influencer sekaligus apa yang membedakan keduanya.

Definisi Buzzer dan Influencer

Bisa dikatakan perbedaan buzzer dan influencer dimulai dari definisinya. Dikutip dari situs Kompas.com pada 30 Juni 2021, menurut pengamat media sosial Enda Nasution, buzzer adalah kelompok orang yang memiliki identitas yang tidak jelas kemudian memiliki motif ideologis atau ekonomi di belakangnya kemudian menyebarkan informasi. Biasanya buzzer muncul di akun media sosial dan tidak memiliki reputasi untuk dipertaruhkan. Masih menurut Enda, bahwa buzzer bisa saja dibayar ada juga sukarelawan.

Definisi buzzer menurut Centre for Innovation Policy and Governance (2017), buzzer adalah individu atau akun yang mempunyai kemampuan amplifikasi pesan dengan cara menarik perhatian dan/atau membuat percakapan serta bergerak dengan motif tertentu. 

Pada awalnya, buzzer digunakan di dunia branding atau marketing untuk sebuah produk. Ada istilah buzz marketing yang menghasilkan bisnis dengan memasarkan produk atau jasa dengan informasi word-of-mouth. Biasanya “mulut” yang dipakai adalah “mulut” orang-orang yang memiliki pengaruh, penting, dan populer. Dengan demikian, produk atau jasa tersebut dikenal luas. 

Sedangkan influencer adalah orang yang berkemampuan dalam mempengaruhi orang lain berdasarkan kapasitas yang ia miliki. Kapasitas tersebut bisa berupa pengetahuan, posisi, otoritas, ataupun hubungannya dengan audience. Influencer dalam kacamata Enda Nasution adalah mereka yang memiliki nama asli dan latar belakang yang jelas. 

Di dunia marketing, influencer diartikan dengan pihak yang bisa memberikan pengaruh kepada target audiens dalam keputusan pembelian. Influencer pun memiliki beberapa tanggung jawab berupa mempengaruhi preferensi dan persepsi masyarakat pada sebuah merek. 

Saat ini, influencer pun dianggap merupakan aset social relationship yang bisa berkolaborasi pada merek untuk tujuan tertentu. 

Perbedaan Buzzer dan Influencer

Setidaknya ada lima perbedaan buzzer dan influencer yang perlu Anda ketahui. Perbedaan tersebut bisa membantu Anda dalam memutuskan peran yang tepat untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki. 

PerbedaanBuzzerInfluencer
Asal IstilahArtinya berdengung, desas-desus, atau rumorArtinya mempengaruhi
Kuantitas FollowersRelatif sedikitRelatif banyak dan cenderung populer
Metode yang DigunakanMemberikan informasi beberapa kali sampai trendingMembangun profile yang berkarakter
Engagement RateRelatif rendahRelatif tinggi
Parameter KeberhasilanMembuat informasi menjadi trendingMempromosikan sesuatu dengan konversi tinggi

Asal Istilah

Perbedaan buzzer dan influencer yang bisa Anda ketahui adalah asal usul istilah kata. Dikutip dari situs Xendit.co pada 30 Juni 2021 bahwa buzzer diambil dari kata buzz yang memiliki arti berdengung, desas-desus, atau rumor. Bila didasarkan dengan definisi itu, buzzer memiliki tugas untuk menyampaikan serangkaian atau sebagian informasi dengan cara berulang-ulang untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

Influencer diambil dari kata influence yang artinya mempengaruhi. Berdasarkan kata itu, influencer adalah orang yang bisa memberikan pengaruh terutama dalam menggiring opini audiens. Selain itu, influencer perlu memiliki kepercayaan dan skill tertentu untuk meyakinkan followersnya. Sedangkan buzzer tak perlu memiliki hal tersebut. Perbedaan buzzer dan influencer ini memang cukup terlihat di bagian ini.

Kuantitas Followers

Perbedaan buzzer dan influencer selanjutnya adalah kuantitas followers. Buzzer tak perlu memiliki kuantitas followers yang banyak. Buzzer pun bukan orang terkenal maupun publik figur. Dalam melaksanakan tugas, biasanya buzzer bekerja dalam tim beranggotakan sampai belasan orang. 

Kuantitas followers untuk influencer justru diperhitungkan. Influencer memiliki kuantitas followers yang banyak, bisa ribuan bahkan jutaan. Biasanya publik figur juga menjadi influencer. Dalam menjalankan tugas, mereka menggunakan akun media sosial pribadi dan bekerja sendiri. 

Metode yang Digunakan

Dalam bekerja, terdapat perbedaan antara buzzer dan influencer. Buzzer memiliki metode dengan memberikan informasi atau promosi sesuatu beberapa kali sampai trending atau viral. Tujuannya agar informasi tersebut ramai dibicarakan oleh khalayak ramai. Biasanya buzzer bisa mengelola lebih dari satu akun media sosial agar tujuannya tercapai. Aktivitas buzzer ini memang tepat bila digunakan untuk meningkatkan brand awareness. 

Berbeda dengan metode yang digunakan buzzer, influencer memiliki sosok yang berkarakter yang sesuai dengan kebutuhan merek. Tentu saja agar aktivitasnya bisa mempengaruhi target konsumen. Influencer paling cocok bila Anda ingin meningkatkan konversi pada merek yang Anda kelola. 

Influencer pun tak akan melakukan promosi sebanyak-banyaknya. Paling banyak hanya dua kali saja. Akan tetapi, konten yang dihasilkan pun lebih detail. Jangan heran bila konten influencer bisa dimulai dari kelebihan produk, cara menggunakan produk tersebut sampai alasan harus membelinya. Perbedaan buzzer dan influencer di bagian ini cukup mencolok. 

Engagement Rate

Perbedaan buzzer dan influencer selanjutnya adalah engagement rate atau disebut juga dengan tingkat keterlibatan berbeda antara buzzer dan influencer. Buzzer memiliki engagement rate yang lebih rendah dari influencer. Ini terjadi karena audiens menghindari buzzer. Walau menghindari buzzer tapi audiens mungkin melakukan riset terhadap informasi yang sedang dibicarakan buzzer. 

Influencer memiliki engagement rate yang tinggi karena pola komunikasi yang digunakan pun lebih personal. Ini membuat audiens merasa dekat dan merasa mendapatkan apa yang dibutuhkan. Hal ini diperlukan merek untuk mendapatkan konversi yang jauh lebih tinggi. 

Parameter Keberhasilan

Buzzer dan influencer sama-sama memiliki parameter untuk mengetahui keberhasilan. Namun, yang perbedaan buzzer dan influencer dalam parameter keberhasilan adalah kemampuan buzzer untuk membuat informasi menjadi trending. Sedangkan influencer memiliki parameter keberhasilan berupa promosi produk yang mereka lakukan mendapatkan konversi yang tinggi.

Dari situ bisa terlihat fokus utama yang membuat perbedaan buzzer dan influencer. Buzzer memfokuskan pada menjangkau lebih banyak orang, sedangkan influencer berfokus pada followers mengikuti untuk melakukan sesuatu, bisa berupa pembelian atau berlangganan. 

Itulah perbedaan buzzer dan influencer yang bisa kami berikan. Semoga pembahasan ini bisa membantu Anda dalam menyusun strategi pengembangan merek yang sedang dilakukan. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *