fbpx
margin adalah

Pengertian Apa itu Margin Dalam Bisnis dan Cara Mengitungnya

Margin adalah istilah di dalam bisnis yang cukup sering muncul dalam obralan sehari-hari. Kalau membicarakan margin biasanya tidak bisa lepas dari dua istilah lainnya seperti omzet dan profit.

Untuk profit pembahasan lengkapnya bisa Anda baca di artikel yang berjudul : Pengertian Apa Itu Profit, Cara Menghitung Dan Meningkatkannya.

Sedangkan untuk margin akan kita bahas di artikel ini secara lengkap mulai dari pengertian hingga cara menghitung yang disertai dengan contoh atau ilustrasi yang mudah untuk Anda pahami.

margin adalah
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Pengertian Apa Itu Margin

Secara definisi margin adalah persentase dari selisih antara harga jual dengan harga modal yang dikeluarkan (baca : keuntungan). Atau dengan kata lain margin merupakan persentase keuntungan dari suatu produk.

Rumus Menghitung Margin dan Contohnya

Dari pengertian di atas, bisa kita simpulkan bahwa untuk menghitung margin bisa menggunakan rumus berikut ini :

Margin = ((Harga jual – harga modal) : harga modal) x 100%

Untuk lebih memahami rumus tersebut maka akan Kita masukkan rumus tersebut ke dalam sebuah contoh atau ilustrasi.

BACA JUGA :   Youtube Perkenalkan Youtube Shorts, Siap Saingi Tiktok?

Katakanlah Anda berjualan sebuah buku dengan harga Rp75.000.

Untuk mendapatkan buku tersebut Anda harus mengeluarkan modal sebesar Rp50.000.

Berdasarkan rumus di atas, jika Kita ingin menghitung berapa margin yang kita dapatkan maka perthitungannya adalah seperti berikut :

  • Margin = ((Harga Jual – Harga Modal) : Harga Modal) x 100%
  • = ((Rp75.000 – Rp50.000) : Rp50.000) x 100%
  • = (Rp25.000 : Rp50.000) x 100%
  • = 0.5 x 100% = 50%.

Dari perhitungan tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa besar keuntungan dari penjualan sebuah buku adalah 50% dari harga modal.

Dalam pembukuan akuntansi yang merujuk pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), nama lain margin adalah profit yakni selisih antara penjualan (sales) dengan biaya yang dikeluarkan (cost).

Mengapa harus menghitung margin?

Bagi sebuah perusahaan keberadaanya tentu sangatlah penting. Karena dengan menghitung dan mengetahui berapa nilainya, manajemen perusahaan akan lebih mudah dalam pengambilan keputusan terhadap strategi bisnis perusahaan seperti :

  • menentukan bagaimana barang itu dijual,
  • bagaimana sebuah produk akan dipasarkan,
  • berapa harga jualnya,
  • berapa banyak produk yang akan diproduksi,
  • dan lain sebagainya.
BACA JUGA :   Cara Mengubah Traffic Menjadi Pembeli Untuk Bisnis Online Anda

Contoh riil di lapangan adalah terkait dengan harga dan volume produksi.

Sebuah perusahaan yang memilih untuk memperkecil margin biasanya akan cenderung untuk memproduksi barang dalam jumlah yang lebih banyak dan harga yang lebih murah.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan memilih untuk meningkatkan keuntungan adalah dari kenaikan penjualan, di mana penjualan akan meningkat saat harga barang diturunkan daripada memilih menaikannya namun harga barang menjadi lebih mahal.

Namun ada juga perusahaan yang memang Dia sengaja mengambil margin yang besar sehingga harga jualnya pun menjadi mahal. Biasanya perusahaan yang mengambil keputusan seperti ini adalah perusahaan yang mempunyai produk musiman atau produk trending.

Pengertian Apa itu Margin Dalam Bisnis dan Cara Mengitungnya - 1
Foto oleh Jens Mahnke dari Pexels

Ketika produk sudah mencapai puncak trend maka lama kelamaan produk tersebut akan “basi” atau saturated dan sudah tidak laku dijual bahkan dengan harga yang sangat murah (banting harga). Sehingga mumpung sebuah produk sedang mengalami “masa jaya” nya, pengusaha akan cenderung mengambil margin yang banyak daripada mengambil sedikit.

Sebagai contoh jika Anda ingat mainan fidget spinner yang waktu itu harganya bisa mencapai ratusan ribu Rupiah.

BACA JUGA :   SpaceX Punya 1.000 Satelit Starlink di Orbit, Siap Kuasai Internet?

Itu dikarenakan penjual mengambil keuntungan yang sangat tinggi karena tahu suatu saat produk ini akan saturated. Dan ternyata benar, kini produk tersebut dijual dengan harga yang sangat jauh dari harga sewaktu trending dulu.

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *