Pemasaran produk secara digital atau digital marketing saat ini menjadi sebuah keharusan dalam pelaksanaan bisnis. Penerapannya membantu bisnis Anda berkembang dan meraih keuntungan lebih besar. Metode yang bisa Anda pakai pun beragam. SEO dan SEM adalah dua praktik digital marketing yang populer di kalangan para pebisnis online.
Kedua metode pemasaran digital itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk memperoleh manfaat yang optimal dari pelaksanaan strategi digital marketing, Anda perlu memahami kedua strategi tersebut secara mendalam.
Agar memperoleh gambaran secara jelas tentang metode pemasaran digital SEO dan SEM, yuk simak ulasannya berikut.
Pengertian SEO dan SEM
Hal pertama yang perlu Anda pahami adalah pengertian antara SEO dengan SEM. Dalam pengertiannya, SEO atau search engine optimization merupakan strategi optimasi menggunakan search engine. Dalam hal ini, search engine yang menjadi patokan utama SEO adalah Google yang dikenal sebagai mesin pencari terpopuler dunia.
Lewat optimasi sesuai dengan kaidah SEO, Anda bisa memperoleh transaksi penjualan yang bersumber dari search engine. Potensi transaksi penjualan itu pun sangat tinggi, terutama ketika Anda bisa menempati halaman pertama search engine page result (SERP). Hanya saja, angka persaingan untuk bisa muncul di halaman pertama SERP sangat ketat.
Dalam praktiknya, ada empat aspek utama yang perlu Anda lakukan dalam penerapan SEO, yaitu:
- SEO on page. Optimasi secara on page mempunyai kaitan dengan berbagai faktor yang ada dalam halaman website. Faktor-faktor tersebut meliputi judul, meta deskripsi, penggunaan subheading, dan lain sebagainya.
- SEO off page. Berbeda dengan SEO on page, SEO off page adalah optimasi yang perlu Anda lakukan di luar halaman website. Tujuan optimasi off page adalah meningkatkan kepercayaan serta otoritas website di mata search engine. Caranya, Anda bisa melakukan strategi link building, brand mention, dan lain-lain.
- SEO teknis. Aspek SEO teknis mempunyai kaitan erat dengan struktur teknis website. Contohnya adalah kecepatan akses website, tampilan website, struktur data, tingkat keamanan, dan lain-lain.
- Konten. Terakhir, Anda perlu menghadirkan konten berkualitas. Tanpa konten yang bagus, Anda bakal kesulitan muncul di halaman pertama SERP.
Bayangkan ketika Anda mempunyai website bisnis online tanpa SEO. Apakah website itu bakal dikunjungi para pelanggan? Apakah website Anda muncul dalam SERP Google? Hal itu bakal sulit Anda peroleh tanpa menerapkan strategi SEO.
Selain SEO, ada pula strategi yang sama-sama memanfaatkan mesin pencari, yaitu search engine marketing atau SEM. Lewat SEM, Anda bisa meningkatkan visibilitas website di mata search engine. Dengan begitu, website dapat memperoleh peringkat SERP tinggi.
SEM, kerap pula dikenal sebagai strategi pay per click (PPC), bisa Anda jalankan dengan memanfaatkan platform iklan di search engine, seperti Google Ads serta Bing Ads. Dalam praktiknya, Anda perlu melakukan berbagai pengaturan sehingga iklan memberikan hasil yang optimal, baik hasil berupa traffic, konversi, ataupun transaksi penjualan.
Perbedaan Antara SEO dan SEM
Sekilas, Anda mungkin kesulitan dalam membedakan antara strategi SEO dengan SEM, apalagi keduanya memang mempunyai banyak kemiripan. Namun, ada beberapa aspek yang bisa Anda jadikan patokan dalam mengenali perbedaannya, yaitu:
1. Biaya
SEM dapat Anda lakukan dengan memanfaatkan platform iklan di mesin pencari. Oleh karena itu, Anda perlu mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Biaya tersebut bergantung pada jumlah klik yang Anda dapatkan.
Sementara itu, SEO bisa Anda jalankan tanpa perlu mengeluarkan biaya. Kalaupun ada, biaya tersebut perlu Anda keluarkan sebagai bagian dari operasional, sebagai contoh gaji karyawan, pemanfaatan tool berbayar, dan lain sebagainya.
2. Hasil
Penerapan SEM memungkinkan Anda memperoleh efek dalam jangka pendek. Tidak menutup kemungkinan Anda bisa mendapatkan traffic, konversi, ataupun angka penjualan yang meningkat secara tiba-tiba. Namun, dampak tersebut hanya bisa Anda dapatkan selama kampanye iklan berjalan.
Berbanding terbalik dengan SEM, SEO memerlukan durasi waktu yang cukup lama dalam memperlihatkan hasil. Tak menutup kemungkinan Anda bisa merasakan efek SEO setelah beberapa bulan menjalankannya. Menariknya, SEO menawarkan hasil yang kumulatif dan bisa Anda dapatkan dalam jangka panjang.
3. Kemunculan di SERP
SEO dan SEM memiliki perbedaan yang cukup kontras pada tampilan di SERP. Hasil pencarian SEM di SERP akan ditandai label ‘ad’ atau ‘iklan’. Selain itu, lokasi kemunculannya bisa Anda jumpai di bagian paling atas SERP.
Sementara itu, hasil pencarian SEO di SERP tidak disertai dengan label khusus. Tempat kemunculannya dapat Anda temukan berada di bawah iklan SEM.
4. Tingkat Kesulitan
Perbedaan yang tak kalah penting adalah tingkat kesulitan. Dibandingkan dengan SEO, penerapan strategi SEM relatif lebih mudah. Anda hanya perlu melakukan pengaturan pada target audiens serta landing page. Kalau mempunyai data yang lengkap, semua itu bisa Anda lakukan dengan cepat.
Sebaliknya, Anda tidak bisa menerapkan langkah serupa saat menggunakan SEO, apalagi algoritma mesin pencari terus mengalami pembaruan. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pengujian secara terus-menerus dan memperbaiki strategi agar memperoleh hasil optimal.
Pilih SEO atau SEM? Pertimbangkan Aspek Berikut, Dulu Ya!
Sampai di sini, Anda sudah bisa memahami pengertian serta perbedaan strategi SEO dengan SEM. Di antara keduanya, mana yang Anda pilih? Sebelum mengambil keputusan, ada empat aspek penting yang perlu menjadi perhatian, yaitu:
1. Tujuan
Pemilihan strategi digital marketing perlu Anda lakukan dengan mempertimbangkan tujuan yang diinginkan. Apakah Anda ingin meraih tujuan jangka pendek atau jangka panjang? Kalau tujuannya jangka pendek, opsi terbaiknya adalah SEM. Sementara itu, SEO menawarkan nilai lebih ketika Anda mempunyai tujuan jangka panjang.
2. Performa Bisnis
Kalau bisnis online yang Anda jalankan saat ini sudah memiliki visibilitas bagus di internet, manfaatkan SEM sebagai pelengkap. Dengan begitu, bisnis Anda bisa memperoleh porsi pasar yang lebih besar.
3. Anggaran
Pemilihan strategi antara SEO dan SEM memiliki kaitan erat dengan anggaran. Kalau Anda punya bujet yang terbatas, SEO bisa jadi pertimbangan utama. Sebaliknya, ketika Anda memiliki anggaran besar, SEM dapat membantu dalam meningkatkan profit.
4. Customer Lifetime Value (CLV)
Aspek terakhir adalah dengan memperhatikan indikator CLV. SEM berdampak pada peningkatan CLV. Kalau ingin CLV yang rendah, Anda perlu mempersiapkan strategi SEO yang jitu.
Hal penting yang perlu Anda perhatikan, SEO dan SEM bisa berjalan beriringan. Situasi tersebut bisa terjadi ketika Anda ingin memperoleh benefit yang maksimal dan disertai anggaran memadai. Semoga bermanfaat, ya.