Beberapa waktu yang lalu saya ngobrol dengan tentangga yang berjualan di marketplace. Dia aktif berjualan di banyak marketplace seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada. Dari berjualan lewat marketplace ini dia bisa mendapatkan banyak orderan dari seluruh Indonesia. Hebatnya lagi dia tidak perlu pusing memikirkan biaya server, cara membuat toko online, menghitung ongkos kirim sampai membuat laporan keuangan. Semua kemudahan itu bisa dia dapatkan melalui berjualan di marketplace.
Kemudian obrolan kami berlanjut pada pembeli di marketplace. Dia mengungkapkan bahwa hampir semua pembelinya adalah pembeli baru. Artinya pembelian berulang dari pembeli yang sudah pernah membeli sebelumnya hampir tidak ada. Sehingga ketika dia tidak aktif lagi di marketplace atau banyak pesaing yang produknya sama namun harganya lebih murah bisa saja tidak mendapatkan pembeli lagi.
Tidak hanya itu, di marketplace data-data pembeli tidak sepenuhnya dibuka kepada penjual. Yang dibuka hanyalah data-data untuk keperluan pengiriman saja seperti nama, alamat, no hp dan riwayat pembelian. Data lainnya seperti alamat email dan akun sosial media pembeli disimpan rapat-rapat oleh marketplace.
Biarpun data-data tersebut dibuka untuk penjual, akan tetapi untuk mendapatkan data tersebut tidaklah mudah. Tidak ada fitur export data di marketplace. Juga ketika kita ingin mendapatkan data tersebut dengan cara manual, harus di copy-paste satu per satu. Kalau jumlah pembelinya hanya 5 atau 10, mungkin tidak masalah. Tetapi jika jumlah pembelinya ratusan atau bahkan ribuan, untuk mendapatkan data pembeli dari marketplace tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Maka dari itulah kami menulis artikel ini. Kami ingin berbagi kepada Anda tentang bagaimana mendapatkan data pembeli dari marketplace, sehingga Anda bisa menghubungi mereka kapan saja tanpa harus terhubung dengan marketplace lagi.
Mendapatkan Data Pembeli Dari Marketplace
Ada banyak referensi yang menyebutkan bahwa data pembeli itu penting untuk sebuah bisnis. Dengan memiliki data pembeli kita salah satu manfaatnya adalah bisa membangun komunikasi dengan mereka secara efektif. Jika komunikasi ini bisa kita lakukan, maka kemungkinan untuk terjadi repeat order sangatlah tinggi.
Sayangnya, seperti yang kami ungkapkan di atas bahwa untuk mendapatkan data pembeli dari marketplace itu bukanlah perkara mudah. Namun begitu, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kalau kita tahu caranya kita bisa mendapatkan database pembeli dan membuatnya datang lagi untuk membeli.
Caranya adalah dengan menggunakan voucher atau kupon yang dikirimkan bersamaan dengan produk yang Anda jual. Setelah voucher atau kupon Anda diterima oleh pembeli, untuk mendapatkan kode vouchernya pembeli harus menginputkan data dirinya, minimal nama dan alamat email. Setelah itu Anda bisa mengirimkan kode vouchernya secara manual ataupun secara otomatis.
Jika secara manual, ketika yang beli produk Anda jumlahnya ada ratusan atau ribuan, mungkin waktu Anda akan habis hanya untuk mengirimkan kode voucher ke pembeli Anda. Tetapi jika secara otomatis, Anda tidak pelru lagi repot-repot karena yang akan mengirimkan kode vouchernya adalah sistem secara unik dan acak. Salah satu sistem atau aplikasi yang kami rekomendasikan untuk membuat voucher adalah Voucher Management dari KIRIM.EMAIL.
Untuk lebih memahami bagaimana cara kerjanya, Anda bisa melihat dan mempelajari infografis di bawah ini :
Seperti itulah tentang mengapa kita harus mendapatkan data pembeli dari marketplace dan bagaimana cara melakukannya. Jika Anda menganggap data pelanggan benar-benar sesuatu yang berharga, mari dapatkan aplikasi Voucher Management sekarang juga di sini.