Bagaimana Jika Tidak Tahu Mau Kemana? – Ep. #84

Selamat datang kembali di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast. Pada episode ini saya akan membahas hal-hal yang terkait dengan goal atau tujuan. Mengingat ini sudah akhir tahun maka penting bagi kita untuk melakukan evaluasi terhadap goal-goal yang sudah kita buat di awal tahun. 

Yang akan saya bahas di sini adalah tentang bagaimana jika kita tidak tahu goal kita selanjutnya apa. Menurut saya ini adalah hal yang wajar di dalam bisnis. Karena memang di luar sana banyak pebisnis yang mengalaminya dan saya pun juga. Pada awalnya mereka tahu apa yang harus dilakukan, tetapi setelah berjalannya waktu mereka bingung mau kemana membawa bisnisnya. 

Sebagai contoh di awal tahun 2020 ini banyak dari kita mungkin sudah membuat goal ini itu. Tetapi selang beberapa bulan ternyata pandemi Covid 19 datang dan berdampak ke negara-negara di seluruh dunia dan juga berdampak ke bisnis kita. Sehingga apa yang sudah kita ingin capai di awal tahun tiba-tiba ambyar semuanya. Banyak pebisnis yang kemudian tidak tahu bagaimana atau kemana bisnisnya akan dibawa. 

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang

Apakah kita harus punya goal?

Ada sebuah pertanyaan yang bisa mengawali pembahasan kita di podcast ini. Pertanyaannya adalah sebagai pebisnis haruskah kita punya goal? 

Menurut saya pribadi seorang pebisnis tidak harus punya goal. Karena di luar sana ada banyak pebisnis yang tidak punya goal tetapi bisnisnya terus tumbuh dan berkembang. 

Tetapi kalau ditanya apakah saya punya goal? Ya, saya memang punya goal akan tetapi saya tidak pernah memberitahukan apa saja goal saya. Sengaja saya sembunyikan karena ketika saya menceritakan apa goal kita seolah-olah sudah mencapai setengahnya, padahal belum apa-apa. 

Bagaimana jika kita tidak punya goal atau tidak tahu mau kemana?

Sekarang kita akan masuk ke inti pembahasan yaitu tentang bagaimana jika kita tidak punya goal atau pada awalnya punya goal tetapi kemudian tidak tahu harus kemana setelahnya. 

Kalau kita sedang berada dalam kondisi seperti ini maka yang saya lakukan berfokus pada apa yang bisa kita buang. 

Analoginya seperti permata. Permata itu tidak didapatkan dengan kita mau mencarinya dimana. Karena memang para penambang tidak tahu harus mencarinya kemana. Permata itu didapatkan dengan mengurangi bagian-bagian yang bukan permata, seperti membuang lumpurnya, pasirnya, mineral lainnya sampai yang tersisa hanya permatanya. 

Lalu kalau diaplikasikan di dalam bisnis bagaimana? 

Saya mengambil contoh pada saat pandemi ini yang semua serba tidak menentu. Dalam kondisi seperti ini maka yang perlu kita lakukan adalah mengurangi hal-hal yang tidak penting di dalam bisnis untuk menjaga cash flow tetap lancar. Misalnya dengan mengurangi biaya marketing yang tidak menghasilkan, tidak membeli software yang tidak terlalu penting, menjual aset yang tidak dipakai dan lain sebagainya. 

Sehingga ketika tidak tahu mau kemana, membuang apa yang sudah ada di depan mata akan lebih baik daripada mengejar hal-hal yang tidak pasti. 

Itulah pembahasan saya tentang goal, mudah-mudahan bermanfaat dan sampai bertemu di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode berikutnya.