Mungkin Anda sudah sering mendengar kata leads ketika belajar tentang sales funnel atau fundamental digital marketing. Dimanapun tahapannya, akan selalu melibatkan leads di dalam setiap aktivitasnya.
Lalu apa sebenarnya leads itu, bagaimana cara mendapatkannya dan bagaimana cara mengkonversinya menjadi pembeli? Itu semua akan Kami bahas di artikel berikut ini.
Daftar Isi
Apa itu leads?
Tentu Anda sudah sering mendengar kata prospek atau potensial buyer dan mungkin sudah paham apa artinya.
Pada dasarnya leads dengan prospek itu sama.
Leads adalah orang-orang yang menunjukkan niat untuk membeli. Dengan kata lain, leads merupakan sekelompok orang yang tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan atau bisnis.
Mereka adalah calon pelanggan potensial yang mungkin tertarik untuk membeli produk atau layanan tersebut.
Contoh dan Ciri-Ciri Leads Bisnis Online
Di kehidupan sehari-hari kita bisa dengan sangat mudah mengenali dan menemukan leads ini.
Semisal Anda punya sebuah toko atau minimarket, orang-orang yang masuk ke toko Anda itu bisa disebut dengan leads.
Kalau konteksnya bisnis online, agak susah kita mengenalinya. Karena tidak secara langsung kita melihat dan berinteraksi. Namun bukan berarti kita tidak bisa.
Ada beberapa ciri yang bisa kita pakai untuk menentukan itu leads atau bukan kalau pada sebuah bisnis online, ciri-cirinya :
- orang-orang yang melakukan like, share dan comment di akun Facebook Anda.
- orang-orang yang mengunjungi website Anda baik secara langsung maupun melalui iklan dan mesin pencari.
- orang-orang yang memfavoritkan lapak Anda atau menjadikan wishlist apabila di marketplace.
- dan orang-orang yang memberikan alamat emailnya untuk mendapatkan penawaran gratis.
Cara Mendapatkan Leads
Berdasarkan teori sales funnel, untuk mendapatkan pembeli, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendatangkan leads terlebih dulu.
Prinsipnya sederhana : Ada leads ada pembeli; tidak ada leads tidak ada pembeli.
Karena pada dasarnya pembeli atau buyer itu adalah leads yang sudah terkonversi melalui satu atau beberapa tahapan pemasaran (baca : funnel).
Bagi sebagian pebisnis online, mendatangkan leads itu merupakan sesuatu yang mudah.
Lead dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti mengisi formulir pendaftaran di situs web, mengklik tautan pemasaran email, atau menghubungi perusahaan secara langsung melalui telepon atau email dan lain sebagainya.
Akan tetapi untuk mendatangkan leads yang stabil menjadi tantangan tersendiri untuk para marketer.
Berikut ini ada beberapa cara untuk mendatangkan leads yang stabil untuk bisnis online Anda.
#1 Referral
Cara mendapatkan leads yang pertama adalah referral atau rujukan. Ini merupakan cara terbaik dalam menangkap dan mendatangkan leads. Selain itu cara ini juga sangat sederhana.
Praktiknya adalah dengan membuat pelanggan Anda sangat puas.
Kalau mereka sudah sangat puas dengan produk maupun layanan Anda, besar kemungkinan mereka akan merekomendasikan bisnis Anda ke teman-temannya. Kemudian ya tentu saja, teman-temannya tadi datang ke tempat Anda, puas lagi, lalu merujuk lagi ke mana-mana. Begitu seterusnya.
Leads yang Anda terima praktis datang tanpa ada usaha khusus dari Anda untuk mendatangkannya.
Jika Anda perhatikan, banyak sekali bisnis online membesar dengan cara seperti ini. Bisnis yang menggunakan cara ini biasanya akan bertumbuh secara organik dan pembelinya cenderung loyal.
Namun kekurangannya adalah cara ini membutuhkan waktu yang agak lama dan cenderung tidak terprediksi.
#2 Content Marketing
Cara kedua dalam mendatangkan leads ini adalah dengan memproduksi content marketing. Content marketing adalah konten yang tujuannya untuk pemasaran. Wujudnya bisa berupa teks (artikel, ebook), video maupun audio.
Cara ini juga masih tergolong organik dan sangat populer dilakukan di Indonesia.
Dalam konteks digital marketing, konten adalah merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan leads.
Karenanya, jika Anda menggunakan media sosial seperti Instagram, dan isi (konten) dari akun Instagram Anda sangat bagus dan bermanfaat, semakin lama akan semakin banyak orang yang terjaring ke bisnis Anda.
Jika dilakukan dengan tepat, cara ini akan memberikan dampak luar biasa.
Lihat saja bagaimana YouTuber saat ini membangun bisnisnya dengan memproduksi video-video yang menarik untuk kemudian penonton videonya diubah menjadi leads untuk bisnisnya.
Namun, jurus ini juga belum tentu memberikan Anda leads yang stabil dan sesuai dengan bisnis Anda. Dan lagi, Anda harus rutin meng-update konten setiap hari jika ingin berhasil dengan jurus ini. Sesuatu yang mungkin belum bisa kita lakukan.
#Beriklan
Beriklan mungkin cara paling ampuh untuk mendatangkan leads yang stabil dan tepat.
Bayangkan Anda datang ke tambak yang penuh berisi ikan. Kemudian di tambak tersebut Anda menombak ikan yang ada di dalamnya.
Tentunya akan jauh lebih mudah dibandingkan Anda harus menombak ikan di laut atau di sungai.
Tambak ini adalah ibarat kumpulan leads atau prospek yang sedang membutuhkan bisnis Anda, dan tombaknya ibarat iklan Anda yang langsung tepat sasaran menuju mereka.
Jurus ini saat ini hanya bisa dilakukan oleh saluran-saluran pemasaran tertentu. Beberapa diantaranya seperti dengan menggunakan Google Ads, Facebook Ads dan juga Instagram Ads.
Kalau Sudah Dapat Leads-Nya Bagaimana?
Di atas Anda sudah mengetahui 3 cara mendatangkan leads yang stabil secara online. Kalau Anda sudah berhasil mendapatkanya, lantas apa yang harus dilakukan?
Sama seperti Anda menangkap ikan. Anda sudah mendapatkan ikannya, maka langkah selanjutnya adalah membuat wadah untuk menampung ikan-ikan tersebut.
Begitu juga di bisnis online. Kalau Anda sudah mendapatkan leads atau prospek, maka yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menyimpan leads tersebut ke dalam sebuah wadah yang tepat. Kami menyebutnya sebagai List atau database leads.
Untuk menyimpan leads yang sudah Anda dapatkan, Anda bisa menggunakan layanan dari KIRIM.EMAIL. Dengan KIRIM.EMAIL Anda bisa menyimpan database leads Anda, sekaligus bisa memberikan edukasi kepada mereka sebagai bagian dari proses konversi dari leads menjadi pembeli.
Untuk menggunakan layanan dari KIRIM.EMAIL silakan klik di sini.
Cara Mengubah Leads Menjadi Pembeli
Mungkin Anda sudah pernah mendengar kisah sukses tentang pengguna email marketing yang berhasil menghasilkan puluhan hingga ratusan juta hanya dengan mengirim email.
Bisa jadi itu adalah fakta. Karena pada kenyataannya, email marketing menjadi salah satu saluran pemasaran dengan nilai konversi tertinggi jika dibandingkan dengan saluran pemasaran yang lain.
Berdasarkan riset dari OPTINMONSTER terkait dengan engagement atau interaksi, email mempunyai open rate sebesar 22.86% sedangkan pada sosial media, engagement rate nya hanya 0.58%. Sehingga dari data ini kalau data awalnya saja sudah besar, maka pada saat terjadi transaksi kemungkinan besar conversion ratenya juga besar.
Tidak hanya itu, menurut riset dari GIGAOM, email marketing merupakah program digital marketing yang paling efektif untuk membuat orang yang sudah pernah beli datang lagi untuk membeli.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengubah leads jadi pembeli. Sehingga ketika Anda menjalankan email marketing, bisa menghasilkan konversi yang lebih baik.
Karena leads itu banyak ciri-cirinya, supaya kita fokus maka pada artikel ini kita hanya akan membahas tentang leads jenis email saja atau email leads.
Kumpulkan leads dengan cara yang benar
Kami percaya hasil yang baik dimulai dengan awal yang benar. Kalau awalnya sudah salah, bagaimana mungkin hasilnya benar dan baik.
Begitu juga dengan mengubah leads jadi pembeli.
Kalau mau mendapatkan pembeli, maka cara mendapatkan leadsnya harus dengan cara yang benar. Bukan melalui beli email list atau dengan cara scraping.
Untuk email leads, ada beberapa cara mengumpulkan yang kami rekomendasikan. Beberapa cara tersebut bisa Anda baca dan pelajari pada artikel yang berjudul Cara Menambah Kontak Yang Kami Rekomendasikan.
Mengirimkan email follow up dan segmentasi
Setelah Anda yakin mengumpulkan leads dengan cara yang benar, langkah berikutnya untuk bisa mengubah leads menjadi pembeli adalah dengan mengirimkan email follow up dan segmentasi.
Follow up bisa berarti menindaklanjuti.
Jika sudah ada leads yang masuk, jangan dibiarkan saja. Tindaklanjuti mereka dengan menanyakan apa kebutuhannya, kapan mau melakukan pembayaran dan lain sebagainya. Intinya menghubungi leads supaya dia mau melakukan pembayaran.
Namun dalam mengubah leads menjadi pembeli lewat email marketing, cara follow up nya berbeda dengan melakukan follow up lewat WhatsApp atau telepon.
Cara follow up melalui email adalah dengan mengirimkan beberapa email dengan angle berbeda, namun tujuannya sama, yaitu penjualan.
Kami di KIRIM.EMAIL cukup sering mengirimkan email follow up untuk mengubah leads menjadi pembeli. Sebagai contoh berikut ini ada beberapa angle email yang kami gunakan untuk memfollow up program terbaru KIRIM.EMAIL yang bernama Google Ads Lead Generation (GALG).
Setelah mengirimkan email follow up dengan berbagai angle penawaran, Anda bisa mengevaluasi hasilnya. Dari hasil tersebut kemudian lakukan segmentasi supaya orang yang menerima penawaran Anda semakin spesifik.
Dengan melakukan segmentasi, jumlah orang yang akan menerima email Anda akan semakin sedikit. Namun yang sedikit ini adalah orang-orang yang punya interaksi dan respon bagus terhadap email penawaran Anda.
Untuk melakukan segmentasi di KIRIM.EMAIL Anda bisa membacanya di sini.
Menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan
Menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan akan membantu lead untuk memahami apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat membantu mereka.
Membangun kepercayaan
Membangun kepercayaan dengan lead merupakan langkah penting untuk mengubah mereka menjadi pembeli. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan referensi pelanggan yang puas, menjawab pertanyaan lead dengan cepat dan akurat, serta menunjukkan track record yang baik dalam menyediakan produk atau layanan yang berkualitas.
Menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan lead
Lead akan lebih tertarik untuk membeli produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, penting untuk memahami kebutuhan lead dan menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Menawarkan nilai tambah
Menawarkan nilai tambah seperti diskon atau bonus akan membuat lead lebih tertarik untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
Menjadikan proses pembelian mudah
Memudahkan proses pembelian akan membuat lead lebih mudah untuk memutuskan untuk membeli. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan pilihan pembayaran yang beragam atau menyediakan panduan yang jelas tentang cara pemesanan.
Itulah pembahasan tentang apa itu leads, cara mendapatkan leads dan cara mengubah email leads menjadi pembeli. Mudah-mudah bermanfaat dan sampai bertemu di artikel berikutnya.