Bagi Anda pelaku bisnis online, mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya traffic. Kalau dalam konteks website atau toko online, traffic ini sering disebut sebagai pengunjung web. Sedangkan kalau konteksnya media sosial, traffic ini bisa kita golongkan sebagai orang-orang yang melihat dan melakukan klik terhadap konten Anda.
Traffic ini sangatlah penting bagi sebuah bisnis online. Saking pentingnya, sampai-sampai tidak bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan sales atau penjualan pada bisnis online, salah satunya ditentukan oleh traffic ini.
Maka dari itu pada artikel ini kita akan mengupas lebih dalam lagi tentang bagaimana cara mengubah traffic menjadi pembeli. Harapannya setelah membaca ini, traffic yang datang ke website atau toko online Anda, tidak kabur begitu saja tanpa meninggalkan jejak apapun.
Hubungan antara traffic, leads dan sales.
3 Kata ini mungkin juga tidak asing bagi Anda. Namun yang belum banyak orang tahu, bahwa ketiga hal ini ternyata punya satu hubungan yang sangat erat.
- Traffic artinya orang-orang tertarik pada iklan atau preview konten Anda, yang kemudian datang ke dalam website atau toko online yang Anda miliki.
- Leads atau prospek artinya orang-orang yang mempunyai ketertarikan terhadap produk atau layanan yang Anda jual.
- Sales atau penjualan artinya terjadinya transaksi jual beli antara Anda dengan leads atau prospek.
Kalau kita tarik benang merahnya, maka hubungan antara traffic, leads dan juga sales adalah sebagai berikut :
Tanpa traffic, tidak ada leads. Tidak ada leads, tidak ada sales.
Itu artinya, secara tidak langsung, traffic menjadi penentu ada tidaknya penjualan (sales) di sebuah website atau toko online. Dengan kata lain, traffic ini menjadi pintu masuk terjadinya sales. Tanpa adanya traffic, maka sampai kapanpun tidak akan pernah terjadi penjualan.
Traffic ramai belum tentu penjualannya banyak
Biarpun traffic merupakan pra syarat terjadinya penjualan, namun bukan berarti traffic yang banyak dan ramai lantas penjualannya juga banyak.
Ada kalanya trafficnya ramai, penjualannya sedikit. Begitu juga sebaliknya, kadang trafficnya sedikit tetapi penjualannya banyak.
Hal ini bisa kita lihat pada akun media sosial yang subscribers (baca : traffic) nya banyak, belum tentu kalau dia jualan, angka penjualannya begitu fantastis.
Namun ada juga akun media sosial yang subscribersnya sedikit, tetapi mampu mencetak angkan penjualan yang begitu luar biasa.
Mengapa bisa seperti ini?
Jawabannya adalah ketepatan. Traffic yang ramai tetapi tidak tepat penawarannya, maka salesnya tetap akan sedikit. Sedangkan trafficnya yang sedikit tetapi penawatannya sangat tepat, maka bisa jadi angka penjualannya malah lebih bagus.
Ingat, kapan dan darimana traffic Anda datang, itu sama pentingnya dengan berapa banyak jumlah traffic yang datang,
Intinya, kapan dan darimana traffic ini berasal adalah yang menentukan sebuah traffic itu berkualitas atau tidak.
Cara Mengubah Traffic Menjadi Pembeli Untuk Bisnis Online Anda
Setelah Anda mengetahui tentang hubungan antara traffic, leads dan sales, serta apa saja yang membuat traffic itu berkualitas atau tidak, pada bagian ini kita akan langsung belajar tentang bagaimana cara mengubah traffic menjadi pembeli.
Untuk memudahkan pembahasan ini, kita butuh satu alat yang bernama Funnel Plannel.
Bentuknya seperti pada gambar di bawah ini.
Jika Anda belum punya funnel planner seperti pada gambar tersebut, silakan download terlebih dahulu dengan klik tombol di bawah ini. Anda bisa mendapatkan funnel planner dengan kualitas yang lebih baik dan bisa langsung Anda cetak pada selembar kertas.
Pada funnel planner ini terdapat sebuah kolom yang bernama Traffic. Pada kolom tersebut ada 4 baris yang diantaranya :
- Awareness
- Aquisition
- Activation
- Rentention
Untuk penjelasan detai dari 4 hal di atas bisa Anda lihat pada video di bawah ini :
Jadi pada intinya, untuk bisa mengubah traffic menjadi pembeli, caranya adalah dengan membawanya melawati 4 bagian traffic di atas secara bertahap.
Dimulai dari tahap awareness terlebih dahulu.
Setelah traffic sadar dengan produk atau brand Anda, dilanjutkan dengan tahap aquistion atau akuisi sisi. Dari cold traffic menjadi leads atau prospek.
Kemudian setelah diakuisis menjadi leads atau prospek, dilanjutkan lagi ke tahap activation. Tahap ini adalah mengubah leads atau prospek menjadi pembeli atau buyer.
Dan yang lebih lanjut lagi, masuk ke tahap retention, dimana orang yang sudah pernah beli, berkenan untuk membeli lagi, lagi dan lagi.
Sehingga setelah traffic Anda stabil dan kontekstual, akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan pembeli.
Itulah bagaimana cara mengubah traffic menjadi pembeli untuk bisnis online Anda. Mudah-mudah bermanfaat dan sampai bertemu di artikel berikutnya.