Bismillah…
Langkah selanjutnya setelah iklan kita dilihat atau didengar, adalah kita ingin agar iklan kita diingat, sebelum tentunya penawaran kita dibeli.
Jika seseorang ingat dengan kita, maka akan jauh lebih sederhana untuk membuatnya membeli lagi nantinya. Dalam dunia marketing, ini sering disebut dengan top of mind.
Sederhananya, kemungkinan akan butuh beberapa kali pengulangan apa yang bisnis kita tawarkan kepada, harapannya, dengan frekuensi keterlihatan yang cukup, isi pesan dan asoiasinya ke merek bisnis kita terbentuk.
Jika frekuensi kontaknya kurang, maka mungkin calon pelanggan kita tidak akan ingat dengan kita. Namun jika terlalu banyak pengulangannya, akan berpotensi menjadi membosankan. Yang akhirnya jadi nyebelin.
Salah satu teknik agar pengulangan ini tidak membosankan adalah dengan mengirimkan isi pesan berbeda, yang terus memberi nilai, untuk penawaran yang sama.
Jadi, misalnya sebuah perusahaan membuat draft untuk landing page. Isi draft ini “dicacah” berdasarkan tujuannya. Isi pesan yang sudah dicacah ini, kemudian dikirimkan satu per satu, secara terus menerus, hingga selesai.
Seringnya, teknik ini disebut “Drip Campaign“.
Dari sisi bahasa “drip” itu berarti “tetesan” atau “menetes”.
Jadi jika diartikan dengan sederhana, Drip Campagin berarti kampanye atau strategi marketing dimana pesan itu disampaikan sepotong-sepotong. Satu persatu.
Daftar Isi
Kenapa melakukan ini?
Sedikit banyak sudah saya bahas di sini. Intinya, ada kemungkinan seseorang tidak memiliki waktu untuk membaca tulisan Anda, menonton video Anda, dll.
Intinya tidak ada waktu untuk mempelajari apa produk Anda? Kenapa penawaran Anda ini bagus? Dll.
Disinilah drip campaign berperan.
Biasanya, sebuah bisnis itu memiliki banyak sekali faktor yang membuatnya bernilai. Bisa jadi dari sisi produknya, seperti fitur, atau dari sisi after sales atau dari sisi lain.
Intinya, ada kemungkinan isi pesan ini “terbenam” didalam landing page atau homepage Anda, sehingga tidak ditemukan oleh calon pelanggan potensial.
Manusia pada dasarnya akan lebih mudah mengingat sebuah iklan yang berisi satu pesan daripada Anda “menjejalkan” semua yang mau Anda sampaikan dalam satu halaman.
Kapan terakhir kali Anda ingat apa isi pesan di dalam sebuah brosur?
Bagamana cara melakukannya?
Dalam dunia email marketing, Drip Campaign biasa dilakukan dengan serangkaian email yang terkirim secara otomatis atau biasa disebut email autoresponder.
Jadi sebuah perusahaan biasanya membagi isi pesannya menjadi beberapa email, kemudian mengirimkannya satu persatu ke calon pembeli secara otomatis.
Karena otomatisasi saat ini semakin canggih membuat Drip Campaign semakin mudah dilakukan dan semakin populer. Praktis, seseorang tinggal menuliskan satu kali, kemudian mengirimkannya berkali-kali ke pelanggannya. Set and forget.
Setelah itu tinggal diukur bagaimana efektifitasnya, di titik mana Drip Campaign kita mulai tidak dibaca lagi. Email mana yang paling banyak dibaca dan paling berdampak. Semua bisa diukur setelah campaign-nya berjalan.
Siapa yang cocok menggunakan ini?
Walaupun Drip Campaign populer dikalangan bisnis digital, teknik ini juga digunakan oleh perusahaan yang menjual produk fisik.
Contohnya: Sebuah perusahaan pembuat pisau dapur bernama Cutco.
Dalam sebuah campaign yang mereka lakukan, Cutco mengirimkan calon mitra mereka satu set pisau, lengkap dengan balok penyimpanan pisau tersebut.
Namun, mereka mengirimkan satu pisau perhari, dimulai dari balok penyimpanan pisau tersebut.
Jadi, hari pertama, mereka mengirimkan balok pisau kosong.
Hari kedua, pisau pertama tiba.
Hari ketiga, pisau kedua tiba.
Dst.
Sampai konon katanya, sang Istri dari calon mitra tersebut bertanya: “Kapan kamu mau menghubungi mereka dan mulai kerjasama?”
Tentu saja, pisaunya mungkin memang bagus sekali, namun, jika dikirimkan satu set langsung, pisau-pisau ini hanya akan menjadi “hadiah” biasa.
Dari kasus ini, kita melihat, Drip Campaign adalah sebuah taktik atau sebuah teknik marketing yang bisa diterapkan secara strategis ke banyak bisnis. Intinya adalah pada strategi penyampaian pesan yang tepat dan fokus.
Bagaimana taktiknya, menurut saya bisa sangat fleksibel dan diterapkan menggunakan banyak channel marketing sekaligus.
Buat struktur pesan Anda sekarang
Sales adalah proses yang sangat prosedural. Menggiring seseorang dari yang sama sekali tidak kenal dengan bisnis kita, ke akhirnya pembeli yang loyal, itu ada prosedurnya.
Drip Campaign adalah salah satu bagian dalam prosedur penjualan tersebut, yang biasa disebut dengan sales funnel.
Dan inilah yang akan kita pelajari dalam:
Super Sales Funnel
Selama 30 hari, kita akan bersama membangun model sales funnel yang terbaik untuk bisnis Anda.
Temukan puluhan model sales funnel yang berhasil di sini, dan bagaimana menerapkan Drip Campaign yang paling cocok untuk Anda.
Atau, jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan ngobrol dengan kami melalui kotak komentar di bawah ini.
Sampai ketemu di dalam kelas insyaAllah…
-Fikry
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
- KEPO 111: Konsekuensi Level 2 - August 22, 2024