Pada artikel berikut ini kami akan membahas tentang bagaimana cara membangun engagement melalui email. Kami berasumsi kalau Anda sudah bisa mendatangkan traffic dan mempunyai jumlah pengunjung website yang tertarget. Namun kalau asumsi kami salah mungkin Anda bisa lebih dahulu membaca artikel kami tentang mendatangkan traffic yang judulnya Strategi Mendatangkan Pengunjung Website Untuk Membangun Database Email atau Cara Mendatangkan Traffic Website Lebih Banyak Dengan Konten Lama Anda.
Kembali ke topik bagaimana cara membangun engagement melalui email. Jadi begini, di dalam teori marketing kita mengenal ada yang namanya market temperature. Kalau dalam dunia digital marketing ada traffic temperature yang secara makna sama. Market atau traffic temperature ini terdiri dari 3 macam kondisi, yaitu Cold, Warm dan Hot.
Sampai di sini mungkin Anda bertanya, apa hubungannya traffic temperature dengan membangun engagement melalui email? Baik, untuk menjawabnya silakan Anda perhatikan gambar tentang Simpe Email Customer Journey di bawah ini.
Pada gambar di atas Anda bisa melihat perjalanan seorang pembeli. Jadi secara umum orang yang melihat suatu produk atau penawaran dia tidak akan langsung membelinya, kecuali memang terpaksa, sedang butuh dan tidak ada pilihan yang lain.
Awal mulanya calon pembeli mengunjungi website atau toko online Anda. Kemudian Anda menawarkan diskon atau lead magnet lainnya dengan syarat memasukkan alamat emailnya ke dalam sebuah form. Sehingga statusnya sekarang menjadi subscribers. Proses perpindahan status dari visitor menjadi subscribers inilah yang kita sebut sebagai proses Attract. Pada tahap ini mungkin calon pembeli Anda belum begitu tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Dalam traffic temperatur ini kita sebut sebagai Cold Traffic.
Namun karena Anda terus mengirimkan email yang bermanfaat dan sesekali mengirimkan email promosi maka lama kelamaan calon pembeli Anda menjadi tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Lalu dia mulai berani klik penawaran yang Anda berikan namun belum melakukan pembayaran, sehingga saat ini statusnya naik menjadi leads. Apa yang kita lakukan untuk mengubah status dari subscriber menjadi leads ini bisa kita sebut sebagai Engage. Dalam traffic temperatur ini kita sebut sebagai Warm Traffic.
Kemudian setelah calon pembeli punya keyakinan bahwa penawaran Anda bagus untuk dia dan Anda bisa dipercaya, maka dia segera melakukan pembayaran sehingga statusnya berubah menjadi pembeli. Proses perubahan status dari leads menjadu buyer ini bisa kita sebut sebagai Convert. Dalam traffic temperatur ini kita sebut sebagai Hot Traffic.
Dari penjelasan di atas, Anda sudah mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara traffic temperatur dengan bagaimana cara membangun engagement melalui email. Berikutnya kita akan membahas tentang apa yang menjadi pokok pembahasan. Sehingga subscribers Anda yang sudah Anda kumpulkan melalui list building bisa segera berubah status menjadi leads.
Cara Membangun Engagement Melalui Email
Engagement itu bisa berarti keterlibatan atau interaksi. Namun kami lebih suka menggunakan istilah pendekatan untuk mengartikan engagement ini. Karena tujuan dari engagement ini adalah untuk mendekatkan kita dengan calon pembeli. Dari yang semula belum kenal menjadi kenal, dari belum tahu menjadi tahu dari jauh kemudian menjadi dekat, itulah engagement.
Engagement ini bisa kita ukur. Kalau di sosial media ukuran engagement adalah jumlah like, share dan comment, maka pada email ukuran engagementnya adalah jumlah open dan klik. Semakin banyak jumlah orang yang membuka dan klik email Anda maka engagementnya semakin bagus.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun engagement melalui email :
1/ Rutin mengirimkan email
Menempuh jarak 90 kilometer dimulai dari 1 meter pertama. Mungkin seperti itulah gambaran yang tepat untuk menggambarkan cara mencapai engagement yang bagus melalui email marketing. Kalau Anda ingin mendekatkan diri kepada para subscribers Anda maka kirimkan email secara rutin. Sesederhana itu. Tetapi jangan terlalu sering seperti sehari 3x selama 1 minggu. Cukup sehari sekali itu sudah cukup. Artikel yang berjudul Seberapa Sering Anda Harus Mengirim Email? mungkin bisa menjadi patokan Anda dalam mengirimkan email selama satu minggu.
2/ Memancing pembaca email untuk membalas email yang mereka terima
Email adalah media komunikasi daua arah. Artinya biarpun kita mengirimkan satu email ke banyak penerima, tetapi setiap penerima email kita itu bisa tetap berkomunikasi dan membalas email yang kita kirim. Maka dari itu alangkah baiknya di email yang Anda kirimkan Anda sisipkan kata-kata yang memancing orang untuk membalas email yang Anda kirimkan. Misalnya “Silakan Anda balas email ini untuk memastikan kalau Anda menerima dan membaca email ini.”
Dengan demikian ada interaksi dengan subscribers Anda dan komunikasinya tidak hanya satu arah saja.
3/ Menjawab email yang masuk atau email balasan
Setelah subscribers Anda terpancing untuk membalas email Anda, maka Anda tidak boleh mengabaikannya. Anda harus membalas email dari subscribers Anda, minimal ucapkan terima kasih.
4/ Perhatikan porsi
Memang tidak ada yang salah dengan mengirimkan email promosi kepada subscribers Anda. tetapi alangkah bijaknya jika Anda juga memperhatikan porsi emailnya. Misalkan dari 10 email yang Anda kirimkan jangan sampai semuanya berisi email promosi. Kombinasikan dengan email edukasi. Porsinya mungkin bisa 6 email edukasi dan 4 email promosi. Atau komposisinya terserah Anda yang penting jangan mengirimkan email promosi secara berlebihan.
5/ Tawarkan untuk unsubscribe
Dan cara yang terakhir dalam membangun engagement melalui email ini adalah dengan memberikan penawaran untuk unsubcriber. Mungkin ada yang protes, mengumpulkan emailnya dengan susah payah tetapi malah disuruh menawarkan opsi unsubscribe?
Ini bukanlah tanpa alasan. Karena dengan memberikan penawaran unsubscribe ini bisa menjadi filter alami untuk menyaring subscribers Anda. Dengan ini Anda bisa mengetahui mana saja subscribers yang benar-benar tertarik, loyal dan siap menjadi lead dan siapa saja subscibers yang hanya mengejar lead magnet Anda. Prinsip kami adalah lebih baik mempunyai sedikit subscribers tetapi tertarget dan loyal daripada banyak subscribers tetapi tidak tertarget.
Seperti itulah bagaimana cara membangun engagement melalui email. Mudah bukan? Kini giliran Anda untuk mempraktekkannya. Kami doakan mudah-mudahan subscribers Anda segera menjadi leads yang potensial. Aamiin. Terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa di artikel berikutnya.