Pernahkah Anda berpikir mengapa warna brand dua perusahaan startup yang bergerak di bidang ojek online ini sama-sama memilih warna hijau? Coba Anda perhatikan GoJek dan Grab. Warna yang dipakai sama bukan?
Sama halnya dengan warna branding yang bergerak di bidang kesehatan. Misalnya Kementrian Kesehatan, Puskemas, dan Bakti Husada. Ketiganya sama-sama mengandung warna hijau. Kecuali berskala internasional seperti WHO dan NHS (badan kesehatan Inggris). Kedua institusi ini sama-sama menggunakan warna biru.
Sementara itu, ada aplikasi layanan keuangan digital dan layanan email marketing yang menggunakan warna ungu, yakni OVO dan KIRIM.EMAIL. Dua brand ini sama-sama bergerak di bidang jasa.
Lalu, dengan melihat tiga gambar di atas apakah kita bisa menyimpulkan bahwa warna hijau cocok digunakan perusahaan kesehatan, hijau dan ungu untuk bidang jasa?
Pada dasarnnya, tidak ada panduan khusus untuk memilih warna yang cocok sesuai dengan bidang bisnis Anda. Ini semua bergantung dengan misi branding dan marketing Anda nantinya. Anda juga dapat memadu padankan warna seperti yang dipilih GoJek dan Kementrian Kesehatan.
Daftar Isi
Mengapa Warna Penting?
Pemilihan warna dalam branding dan marketing menjadi pembeda dengan orang lain yang melakukan kegiatan yang sama. Konsumen akan cenderung memerhatikan faktor visual, termasuk warna.
Pertama, warna memengaruhi target demografi konsumen. Demografi termasuk usia dan gender. Berdasarkan survei yang dilakukan sosiolog Philip Cohen ke 2000 reponden, biru menjadi warna yang paling disukai sebanyak 840 pria dan 580 wanita. Sejumlah 540 wanita juga menyukai warna ungu.
Kedua, warna adalah bagian dari identitas branding dan marketing Anda. Orang bisa saja tidak ingat dengan logo, namun akan mengenali warna branding dan marketing. Misalnya Tokopedia yang khas dengan hijau, Bukalapak merah, dan Shopee jingga.
Selain itu, warna juga memudahkan untuk kolaborasi. Jika warna branding usaha Anda adalah kuning, dan pesaing menggunakan warna biru, mereka pun akan mempertimbangkan untuk melakukan kerjasama dengan Anda.
Psikologi Warna
Warna punya peranan penting dalam marketing dan branding. Warna dapat menampilkan impresi pertama bahkan bisa menyampaikan inti misi branding dan marketing Anda ke konsumen.
Ciprian Nicolae bersama empat peneliti lainnya dalam Consideration regarding Use and Role of Colour in Marketing menemukan bahwa warna dalam branding produk memengaruhi sebanyak 92 persen konsumen.
Berikut contoh pemilihan warna yang digunakan oleh berbagai brand di dunia. Infografis ini dirangkum The Logo Company.
Berikut daftar kesan yang ditampilkan dari tiap warna yang umum digunakan. Anda padu padankan dalam untuk memilih warna branding dan marketing bisnis Anda.
Merah
Warna merah melambangkan energi, gairah dan ketahanan. Pilihan warna ini menampilkan kesan aktif dan energik. Untuk itu, warna merah sangatlah cocok dipakai untuk kampanye promo dan clearance sale.
Masih ingat dengan iklan produk Coca Cola yang menggunakan tagline “Buka Semangat Baru”? Pesan yang disampaikan Coca Cola sangat cocok dengan pilihan warna merah ini.
Jingga
Jingga atau yang biasa kita kenal dengan oranye ini merupakan warna yang menonjolkan antusiasme, petualangan, dan keramahan. Untuk itu pemilihan warna ini menampilkan kesan seru, friendly, dan kreatif. Ini cocok dengan misi Anda yang ambisius dalam kegiatan branding dan marketing Anda.
Biasanya, warna jingga digunakan untuk tombol CTA, seperti Daftar Sekarang atau Beli Sekarang. Berikut contoh pemilihan warna jingga untuk tombol CTA.
Kuning
Pemilihan warna satu ini melambangkan kegembiraan, optimisme, dan kehangatan. Selain terkesan optimis, warna kuning juga memberi kesan segar sehingga dapat digunakan untuk menarik pembeli agar melakukan pembelian.
Salah satu contoh penggunaan warna kuning adalah bus sekolah. Dominasi warna tersebut juga menarik perhatian konsumen. Misalnya saja McDonald’s.
Hijau
Hijau melambangkan kehidupan, kesehatan, dan harmoni. Pemilihan warna ini memiliki kesan tenang dan rileks. Anda juga bisa memilih warna ini dalam kegiatan branding dan marketing Anda, mengingat hijau sangat lekat dengan kesan terus berkembang.
Selain banyak digunakan oleh institusi kesehatan, warna hijau juga cocok bagi bisnis yang memakai teknik story telling, karena memiliki karakter warna yang tidak bikin mata cepat lelah.
Salah satu contohnya adalah saat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membuat kampanye I am badminton.
Biru
Warna berikut ini melambangkan terdepan, dapat diandalkan dan dipercaya. Inilah mungkin yang membuat organisasi PBB menggunakan warna biru hingga sekarang. Pemilihan warna ini memberi kesan percaya diri dan rasa aman bagi konsumen dalam membangun brand Anda.
Seperti disinggung sebelumnya, warna ini paling banyak disukai baik oleh kalangan pria maupun wanita. Salah catu contohnya adalah aplikasi pembayaran online PayPal.
Ungu
Warna ini mengandung lambang royalti, kreativitas, dan spiritual. Meski identik dengan kesan jomblo, namun dalam kegiatan branding dan marketing, warna ungu bisa memacu imajinasi, sehingga menimbulkan kesan kreatif.
Jika dilihat di infografis logo-logo brand ternama sebelumnya, warna ini banyak digunakan industri yang berkecimpung di bidang hiburan, misalnya Syfy dan Barbie. Selain itu, KIRIM.EMAIL juga menggunakan warna ini karena Anda bisa berkreasi sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pink
Bila kegiatan branding dan marketing Anda menargetkan kalangan wanita, maka jangan ragu untuk memilih warna ini. Selain memang melambangkan kasih sayang, cinta, dan harapan, warna merah muda sangat dekat dengan kesan romantis dan feminin.
Tak heran bila warna ini banyak digunakan brand kecantikan dan perawatan kulit. Contohnya, produk Fair and Lovely dan Pond’s.
Gold
Warna keemasan identik dengan lambang berharga, percaya diri, dan daya tarik. Apalagi kalau dipadukan dengan warna gelap. Selain itu warna ini juga sangat dekat dengan kesan sophisticated karena mirip dengan warna emas.
Warna ini umumnya cocok digunakan untuk brand kopi kemasan. Misalnya Golda Coffee, yang menghadirkan kesan mewah bagi pembeli yang mengonsumsinya.
Hitam
Walaupun memiliki kesan formal, misterius, bahkan menyeramkan namun sebenarnya warna hitam ini melambangkan kemewahan dan keseriusan. Apalagi, hitam adalah satu-satunya warna yang cocok dikombinasikan dengan warna apa pun.
Perusahaan yang memproduksi barang mewah tahu betul arti kemegahan dari warna ini dalam branding dan marketing mereka. Salah satunya, brand jam tangan prestisius asal Swiss, Rolex.
Tips Memilih Warna untuk Branding dan Marketing
Nah, pada fase ini Anda sudah tahu kesan yang ditampilkan dari warna-warna di atas. Anda juga sudah menentukan warna yang tepat untuk branding dan marketing Anda. Bagaimana cara memadu padankannya? Simak 4 metode berikut ini:
Kombinasikan Warna
Sebenarnya Anda bisa menggunakan satu warna (monokromatik) dan memadukannya dengan warna yang sama namun kandungan shade yang berbeda. Contohnya seperti ini.
Jika Anda memilih dua warna atau lebih, Anda bisa mengikuti metode berikut:
Analog
Pemilihan warna analog adalah dengan memadukan dua warna yang saling berkaitan. Dalam kata lain, Anda memilih dua warna yang berdekatan.
Komplementer
Warna Komplementer sangat baik digunakan bila Anda ingin menonjolkan sesuatu dalam branding dan marketing Anda. Pemilihan warnanya dilakukan dengan cara menggunakan warna yang saling berlawanan.
Triadik
Sama-sama saling berlawanan, namun kali menggunakan tiga warna yang membentuk segitiga sama sisi pada rotasi warna.
Perhatikan Kontras
Pemilihan dua warna atau lebih harus memperhitungkan kontras. Karena pada dasarnya, kontras adalah soal bagaimana salah satu warna betul-betul terpisah dengan warna lainnya, sehingga menimbulkan efek menonjol.
Namun, orang beranggapan bahwa dua warna berbeda pasti akan menghasilkan kontras. Anggapan ini cukup keliru, yang ada adalah Anda harus memadukan dua warna dengan tone berbeda, warna satu dingin (cool) sementara yang lainnya hangat (warm).
Kesimpulan
Lebih dari itu, Anda perlu ingat bahwa tujuan Anda adalah pesan yang dikemas secara visual ini tersampaikan secara efektif yang pada akhirnya akan memicu konversi sehingga dalam marketing, pelanggan mau melakukan pembelian. Sementara dalam branding ini akan menjadi ciri khas dan mengundang loyalitas konsumen.