Bismillah…
Mungkin seperti saya, Anda tidak ingat kapan terakhir kali bernegosiasi melalui telepon. Saya pribadi bahkan lebih sering diajak bertemu langsung daripada melalui telepon.
Dan sekitar akhir tahun 2019 kemarin, kita mendengar bahwa Millenial (mungkin termasuk Anda dan saya), ternyata memang tidak suka di telepon.
Banyak studi dan survey yang sudah membahas ini.
Millenial dan generasi sesudahnya (Gen Z), jauh lebih nyaman berkomunikasi melalui teks atau komunikasi satu arah seperti streaming.
Namun dalam konteks bisnis, saat akan negosiasi, Anda akan jarang sekali berada dalam situasi sedang streaming.
Saat mendekati sebuah deal atau mendekati akhir dari sales (closing), terutama yang nilai transaksinya besar, hampir selalu kita akan bertemu dengan yang namanya negosiasi.
Dan belakangan, negosiasi ini terjadi melalui teks. Baik itu email, WhatsApp atau aplikasi chat lain.
Dan email, memang lebih disukai dengan banyak pengambil keputusan saat ini.
Karenanya, kita akan fokus membahas negosiasi melalui teks. Dalam hal ini 2 channel terpopuler di Indonesia: Email dan WhatsApp.
Negosiasi transaksi besar tanpa ketemuan?
Jika kami lihat kebelakang, hampir seluruh negosiasi penting yang kami jalani terjadi melalui email atau WhatsApp.
Biasanya saat bertatap muka langsung tinggal tanda tangan atau finalisasi saja. Bahkan terkadang tanda tangannya pun tanpa bertatap muka.
Jadi memang pernah 100% proses negoasiasi sampai deal itu terjadi hanya di email, WhatsApp, atau gabungan keduanya. Intinya melalui teks.
Jika saat bertemu, Anda bisa menatap langsung lawan bicara Anda, membaca gesture atau bahasa tubuhnya dan mendengar langsung suaranya.
Maka saat negosiasi melalui teks Anda tidak memiliki akses ke semua informasi tersebut.
Akan lebih menantang untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang senang atau sedih. Sedang ada tekanan pekerjaan atau sedang longgar. Semua tidak akan terbaca melalui tulisan.
Jadi bagaimana?
Teknik negosiasi inilah yang akan kita bahas dalam:
KIRIM.EMAIL Podcast Premium
Berbeda KEPO atau KIRIM.EMAIL Podcast yang reguler, KEPO Premium ini akan lebih teknis dan mendalam dengan durasi yang lebih panjang.
Yang dibahas juga bukan prinsip atau konsep lagi, melainkan sudah cara step by step atau best practice. Lengkap dengan studi kasusnya.
Diantaranya adalah bagaimana negosiasi di WhatsApp dengan hanya modal copy-paste saja.
Bagaimana cara mendengarkan KEPO Premium?
KEPO Premium ini bisa langsung didengarkan oleh pengguna aktif di KIRIM.EMAIL atau Belanja.Bio premium.
Jika saat ini Anda memiliki akun aktif, silakan langsung dengarkan sekarang juga di sini:
Jika saat ini keanggotaan Anda di KIRIM.EMAIL sudah berakhir, silakan perpanjang seperti biasa.
Jika Anda belum menggunakan KIRIM.EMAIL, silakan mendaftar disini:
Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan membalas tulisan ini atau ngobrol dengan kami di sini.
Selamat bernegosiasi…
-Fikry
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
- KEPO 111: Konsekuensi Level 2 - August 22, 2024