Split test Facebook Ads merupakan salah satu hal yang menentukan keberhasilan iklan yang kita jalankan. Maka dari itu untuk melakukan split test ini tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar split test ini tidak membuat anggaran iklan yang kita miliki terbuang sia-sia. Apalagi buat kita-kita yang anggarannya sangat terbatas atau low budget.
Tentang strategi melakukannya sudah kami rangkum melalui panduan ini. Dan setelah Anda mempelajarinya, harapan kami Anda bisa menguasai strategi split test Facebook Ads dengan benar. Sehingga iklan Facebook Ads yang Anda jalankan bisa berdampak positif bagi bisnis Anda.
Apa Itu Split Test Facebook Ads
Sebelum masuk lebih dalam tentang split test Facebook ads, panduan praktis ini kami awali dengan membahas terlebih dahulu tentang apa itu split test. Pengertian split test adalah sebuah metode untuk menguji dan mengetahui variabel mana yang lebih unggul dari suatu objek.
Kaitannya dengan Facebook Ads maka objek di sini adalah iklan yang Anda jalankan, sedangkan variabelnya adalah bagian dari iklan Anda seperti :
- headline
- copywriting
- gambar
- call to action
- target audience
- dan penempatan iklan.
Untuk lebih memahami seperti apa dan bagaiman split test itu kami punya contoh yang bisa mengilustrasikannya.
Jono adalah seorang Facebook advertiser. Dia mempunyai produk berupa gamis warna merah dan putih dengan ukuran, model dan motif yang sama. Selain itu dia ingin menjual 2 gamis tersebut ke audience yang sama.
Dari 4 gamis tersebut Jono ingin mengetahui beberapa hal seperti :
- Gamis warna apa yang paling disukai dan diminati oleh audiencenya?
- Gamis warna apa yang paling banyak penjualannya?
- Gamis warna apa yang paling sedikit penjualannya?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut caranya adalah dengan melakukan split testing. Setelah melakukan split testing dalam beberapa hari, lalu Jono pun mendapatkan jawabannya. Kasus ini jika kita gambarkan dalam sebuah gambar kurang lebih seperti berikut ini.
Ternyata gamis yang paling disukai dan diminati oleh audience nya sekaligus gamis yang paling banyak penjualannya adalah gamis dengan warna merah. Sedangkan gamis yang paling sedikit penjualannya adalah gamis yang berwarna putih.
Setelah mengetahui hasilnya dan berdasarkan hasil tersebut maka Jono menonaktifkan iklan gamis warna putih dan mengalokasikan anggarannya untuk iklan gamis yang berwarna merah.
Mengapa Split Test Facebook Ads Penting
Setelah membaca ilustrasi di atas mungkin saat ini Anda sudah mempunyai gambaran tentang seperti apa split test facebook ads itu. Sekarang coba Anda bayangkan apa jadinya kalau Jono mengiklankan 2 warna gamis tersebut dalam 2 adset yang berbeda? Jadi 1 adset untuk gamis warna merah dan adset yang satu lagi untuk gamis warna putih. Kondisi seperti ini kalau kita gambarkan seperti berikut ini.
Jika kondisi seperti ini maka Jono tidak akan bisa tahu gamis mana yang lebih unggul. Sehingga dengan split test kita bisa mebdapatkan data yang sebenarnya merujuk pada respon audience yang kita targetkan. Tanpa split tes, kita hanya bisa memperkirakan dan biasanya perkiraan ini cenderung menyesatkan karena melibatkan emosional dan hal-hal lain yang sifatnya subjektif.
Kapan Melakukan Split Test Facebook Ads
Berikutnya pembahasan kita adalah tentang kapan melakukan split test Facebook Ads. Berdasarkan urutannya, kita melakukan split test facebook ads adalah setelah menetukan target audience, budget iklan dan penempatan iklan di level adset.
Untuk melakukan split test idealnya adalah 3-6 ad dalam satu adset. Dengan jumlah ad seperti ini bisa kita pantau perkembangannya. Iklan yang datanya bagus kita teruskan iklannya dan jika perlu tambahkan budgetnya, sedangkan untuk iklan yang datanya kurang bagus, bisa kita hentikan dan ganti dengan variabel lainnya.
Seperti itulan panduan strategis split test Facebook Ads. Jika ada pertanyaan atau ada yang belum jelas bisa Anda tanyakan ke kami dan sampai bertemu di artikel berikutnya.