Pertanyaan tentang seberapa sering Anda harus mengirim email, kapan waktu terbaik mengirim email dan konten apa saja yang perlu dikirim lewat email mungkin menjadi pertanyaan yang paling sering muncul disetiap email marketer. Kami pun pernah kebingungan mencari jawaban dari 3 pertanyaan tersebut, dan mungkin Anda juga mengalami hal yang sama.
Namun 1 dari 3 pertanyaan tersebut sudah kami jawab melalui 2 buah artikel yang bisa Anda baca pada link berikut ini :
- 7 Ide Konten Email Marketing Yang Menarik Dan Cocok Untuk Yang Baru Mulai Email Marketing
- Bingung Mau Kirim Email Apa Ke Subscriber? Coba Kirimkan Email Berikut Ini
2 Judul artikel di atas merupakan jawaban dari pertanyaan konten apa saja yang perlu dikirimkan lewat email.
Selanjutnya pada artikel kali ini kami akan mencoba untuk menjawab salah satu dari 2 pertanyaan tersisa, yaitu pertanyaan tentang seberapa sering Anda harus mengirim email.
Sebenarnya tidak ada aturan baku berapa banyak email yang harus Anda kirimkan ke subscribers Anda dalam waktu 1 minggu atau 1 bulan. Anda bisa mengirimkan lebih dari 30 email per bulan atau kurang dari 30 email sah-sah saja. Hanya saja setiap pilihan mempunya konsekuensi masing-masing. Namun supaya objektif dalam menjawab pertanyaan seberapa sering Anda harus mengirimkan email, maka kami akan menyajikan data yang kami ambil dari beberapa sumber di luar negeri. Karena di Indonesia, data seperti ini belum ada yang menyediakannya.
Data dari DMA tahun 2017 dan 2017
Pada tahun 2017 Direct Marketing Association (DMA) merilis sebuah insight yang berjudul DMA Insight: Marketer email tracking study 2017. Pada insight tersebut menyebutkan bahwa pada periode Oktober-Desember 2016 jumlah terbanyak frekuensi mengirimkan email adalah 2-3 pengiriman email per minggu. Sedangkan di urutan ke 2 dan 3 adalah pengiriman email dengan frekuensi 4-5 kali per minggu dan lebih dari 8 kali per minggu. Frekuensi ini untuk model bisnis B2C. Untuk melihat perbandingannya Anda bisa melihatnya pada grafik berikut ini :
Sedangkan pada tahun 2018 ini DMA juga merilis laporan yang berjudul Marketer email tracker 2018. Laporan ini pengambilan datanya dilakukan pada bulan November – Desember 2017. Pada laporan ini juga hasilnya juga tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Frekuensi pengiriman email antara 1-10 email per minggu tetap menempati urutan yang paling banyak.
Jadi berdasarkan data-data di atas bisa kita simpulkan jawaban dari pertanyaan seberapa sering Anda harus mengirimkan email adalah 3-8 atau 3-10 kali per minggu. Dari kesimpulan ini Anda bisa mengambil nilai tengahnya supaya aman, yaitu antara 5-6 kali per minggu untuk frekuensi terbaik dalam mengirim email.
Resiko dan Peluang Frekuensi Pengiriman Email Marketing
Berdasarkan data di atas, tentunya dari setiap pilihan seberapa sering Anda harus mengirimkan email menyimpan resiko dan juga peluang. Dan ini secara otomatis terjadi 2 kutub yang berbeda yaitu :
- Anda yang jarang mengirim email (kurang dari 3 email per minggu)
- Anda yang terlalu banyak mengirim email (lebih dari 10 email per minggu)
Sehingga resiko dan peluangnya pun juga berbeda.
[1] Untuk Anda yang jarang mengirim email, maka resiko dan peluangnya adalah sebagai berikut :
- Dengan mengirimkan sedikit email promosi maka sebenarnya Anda kehilangan peluang untuk menjual lebih banyak.
- Semakin banyak Anda mengirimkan email promosi tetapi masih dalam batas yang wajar, maka semakin terlihat merek atau brand Anda.
- Jarang mengirimkan email bisa membahayakan reputasi bisnis Anda. Konsistensi dan frekuensi dalam mengirim email penting dalam membangun reputasi bisnis Anda.
- Subscribers Anda mungkin akan melupakan Anda jika Anda tidak sering mengirimkan email untuk sementara waktu.
[2] Untuk Anda yang terlalu banyak mengirimkan email, maka inilah resiko dan peluang yang Anda dapatkan :
- Resiko dari Anda mengirimkan email promosi terlalu banyak dan terlalu sering adalah ditandai sebagai spam dan banyak subscribers Anda yang akan berhenti berlangganan (unsubscribe). Kecuali email yang Anda kirim bermanfaat dan mempunyai nilai /value di mata subscribers Anda.
- Untuk komunikasi yang lebih sering melalui email Anda perlu konten, dan untuk menghasilkan konten berkualitas itu sangat menghabiskan waktu yang tidak sebentar.
- Jika Anda terlalu sering mengirimkan email maka engagement pada email Anda lama kelamaan akan turun sehingga open rate dan click rate email Anda juga akan mengalami penurunan.
Lalu bagaimana menentukan frekuensi terbaik dalam mengirim email?
Berdasarkan data dari DMA di atas maka telah jelas bahwa untuk frekuensi pengiriman email terbaik adalah 5-6 kali per minggu. Anda boleh sama dengan itu atau mungkin bisa saja berbeda. Namun kalau Anda berbeda dengan itu Anda perlu melalukan split testing. Dan caranya adalah sebagai berikut :
- Bagi subscribers Anda menjadi 2 bagian. Ini bisa Anda lakukan dengan fitur segmen.
- Bagian satu Anda kirimkan email dengan frekuensi yang saat ini Anda lakukan. Bagian yang ke dua Anda kirimkan email dengan frekuensi 5-6 kali per minggu.
- Lakukan split testing ini selamat satu bulan atau 4 minggu.
- Setelah 1 bulan berlalu silakan Anda bandingkan hasilnya.
- Lalu yang menang, Anda gunakan sebagai acuan sebagai frekuensi terbaik Anda dalam mengirimkan email.
Sekarang sudah terjawab kan pertanyaan tentang seberapa sering Anda harus mengirim email? Semoga ini bermanfaat untuk Anda dan sampai bertemu di artikel berikutnya.