Ada satu email sender yang setiap kali mengirimkan email selalu saya baca. Subject email yang sederhana serta ringkas, membuat saya penasaran dan ingin membukanya. Email sender itu bernama Change.org
Kalau Anda sudah pernah mendengar kata petisi mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan Change.org. Change.org adalah sebuah platform petisi online dimana instansi atau perorangan bisa menyuarakan, menggalang dukungan publik dan bekerja sama dengan pihak pengambil keputusan untuk perubahan dan mencari solusi bersama.
Setiap kali Change.org ada petisi baru, atau ada pihak yang menginginkan dukungan publik, mereka selalu mengirimkan email ke seluruh subscribersnya. Dan saya pribadi merasakan email yang mereka kirim, terutama subject email nya, membuat saya ingin membuka dan membaca email tersebut.
6 pola subject email Change.org
Saya pikir ini menarik dan kita bisa mengambil pelajaran dari subject email Change.org ini. Setelah saya bandingkan email yang satu dengan yang lainnya, ternyata subject email yang mereka gunakan ada pola nya. Setidaknya ada 6 pola subject email Change.org yang bisa Anda pelajari, diantaranya :
- Email sender yang jelas
- Menyebutkan nama penerima email
- Panjang subjek mayoritas kurang dari 55 karakter
- Menggunakan Angka
- Mengangkat isu yang up to date
- Memancing rasa penasaran
[1] Email sender yang jelas
Coba Anda perhatikan bagian yang saya berikan tanda kotak berwarna merah pada gambar di atas. Itu adalah bagian yang bernama email sender.
Email sender berisi informasi tentang siapa yang mengirimkan email. Bagian inilah yang pertama kali dilihat oleh penerima email. Kalau mereka tidak kenal siapa Anda atau darimana Anda berasal, kemungkinan besar mereka tidak akan melanjutkan ke subject email.
Hal ini dikarenakan mereka merasa tidak pernah memasukkan email mereka ke form manapun. Kemungkinan selanjutnya mereka akan menganggap email Anda sebagai SPAM.
Maka dari itu, penting sekali mendaapatkan database email secara organik. Tidak dengan membeli list email ataupun melakukan scrapping.
Supaya subscribers Anda mengenali dengan jelas siapa Anda, Anda bisa menuliskan nama Anda pada email sender diikuti dengan perusahaan Anda.
Sebagai contoh, kalau di Change.org Anda bisa menemukan email sender seperti :
- Change.org Indonesia,
- Glen Fredly via Change.org atau
- Astrid via Change.org
Sedangkan di KIRIM.EMAIL kami biasa menggunaan email sender seperti :
- Fikry dari KIRIM.EMAIL,
- Deddy dari KIRIM.EMAIL atau
- Sholeh dari KIRIM.EMAIL.
[2] Menyebutkan nama penerima email
Dari beberapa email yang masuk ke saya, Change.org menyertakan nama subscribersnya di dalam subject email mereka. Posisinya pun sangat strategis, yaitu di awal subject email. Untuk memperjelas, Anda bisa melihatnya pada gambar di bawah ini.
Menyebutkan nama penerima email ternyata bukan tanpa alasan. Email adalah sebuah alat komunikasi yang bersifat pribadi. Maka untuk berkomunikasi di ranah pribadi, email yang dikirim haruslah dipersonaliasi lebih dulu. Dan cara paling mudah dalam personalisasi email adalah dengan menyebutkan nama penerima email.
Dengan demikian penerima email akan merasa bahwa email tersebut dikirim khusus untuknya. Dengan cara ini open rate email marketing Anda akan tinggi.
[3] Panjang subjek kurang dari 60 karakter
Coba Anda perhatikan gambar di bawah ini dan coba Anda hitung berapa karakter subject email yang saya beri tanda.
Kurang dari 60 karakter bukan? Lalu apa artinya?
Subject email yang saya beri tanda tersebut adalah subject email yang terpotong. Dan di Gmail membatasi 60 karakter untuk subject line nya. Sehingga supaya tidak terpotong mau tidak mau Anda harus menulis subject email maksimal 60 karakter.
Sebenarnya tidak ada aturan pasti harus 60 karakter untuk subject email. Hanya saja 60 karakter adalah batasan agar subject email Anda tidak terpotong. Dan bila subject email Anda bisa dibaca secara utuh berpengaruh terhadap open rate email Anda.
Makanya di Change.org lebih banyak menggunakan subject email dengan karakter yang sedikit, supaya orang bisa membaca dan menangkap maksud email tersebut dalam sekejap.
[4] Menggunakan Angka
Secara psikologis manusia lebih tertarik dengan angka daripada tulisan. Mengingat jumlah karakter yang sedikit maka penggunaan angka menjadi sangat efektif untuk membuat orang nge-klik subject email dari Change.org
[5] Mengangkat isu yang up to date
Beberapa email dari Change.org mengangkat isu yang up to date. Sedang terjadi isu apa di masyarakat terutama yang memutuhkan dukungan banyak orang, maka Change.org secara proaktif mengirimkan emailnya.
Andapun bisa mencoba melakuka apa yang dilakukan oleh Change.org ini. Apa yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat tidak ada salahnya Anda membahasnya juga dalam email Anda.
[6] Memancing rasa penasaran
Yang saya salut dari Change.org adalah hampir semua email yang mereka kirim subject emailnya memancing rasa penasaran. Memang ini lebih ke arah subjektif, tetapi itulah yang saya rasakan.
Memancing rasa penasaran ini adalah hal yang cukup sulit, terlebih dalam batasan karakter yang kurang dari 60 karakter. Namun Change.org melakukannya dengan sangat bagus.
Salah satu pola yang bisa saya dapatkan adalah mereka menggunakan kalimat tanya untuk memancing rasa penasaran. Silakan Anda perhatikan gambar berikut :
Merekaa menggunakan kalimat tanya seperti :
- menurutmu atlet boleh pakai jilbab? ->ada apa dengan atlet dan jilbab?
- Sudah dengar keputusan Mendikbud yang ini? -> keputusan yang mana?
- Mengapa TNI, BNN dan Polri melaporkan Haris? -> terkait kasus apa?
Itulah 6 pola yang bisa kita ambil pelajaran dari subject email Change.org. Jika ada pertanyaan, saran atau kritik, silakan tulis di kotak komentar di bawah ini. Dan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Artikel tentang Mempelajari 6 Pola Subject Email Change.org ini dipersembahkan oleh KIRIM.EMAIL – Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik di Indonesia.