Bismillah…
Selamat datang di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast di episode 106 yang hadir dari pertanyaan seseorang yang masuk ke email saya.
Pertanyaannya cukup panjang, tapi secara singkat adalah “Bagaimana cara memimpin kalau tanpa bertemu muka? Dalam satu titik kita kan harus merekrut karyawan“, Kurang lebih seperti itu pertanyaannya.
Seperti yang mungkin Anda ketahui sejak KIRIM.EMAIL berdiri dari tahun 2016 hingga saat ini kami bekerja remote dari 20 kota di Indonesia. Ada anggota tim yang sejak dia masuk hingga keluar selama lima tahun kita belum pernah bertemu tatap muka.
Dan ini yang akan kita bahas di episode ini:
Dengarkan via Spotify atau channel podcast favorit Anda disini:
Daftar Isi
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Tapi sebelum lebih jauh saya ingin meng-highlight satu statement dari pertanyaan diatas, hal itu adalah bisnis harus merekrut karyawan.
Kenyataannya bisnis TIDAK harus merekrut karyawan dan sebagian besar hal didalam bisnis tidak ada kata harus.
Jika Anda ingin statement “Bisnis harus profit/untung” kenyataannya ada bisnis atau startup yang bertumbuh besar hingga melantai di bursa dalam keadaan rugi, bahkan sampai foundernya keluar dari bisnisnya.
Jadi kata harus ini mungkin sebaiknya kita hindari, terutama dalam konteks bisnis.
Kembali lagi ke konteks merekrut, bisa dibilang bisnis tidak harus merekrut. Apalagi sekarang sudah ada freelance, AI, dan Fresh Graduate yang menganggur tapi punya skill.
Mengejutkannya, banyak orang yang mempunyai skill yang bagus tapi menganggur menjadi hal yang wajar saat ini.
Entah karena mereka tidak bisa menjual skillnya dalam bentuk lamaran kerja atau alasan lainnya.
KIRIM.EMAIL juga pernah bertemu dengan orang-orang tipe seperti ini, fresh graduate yang punya skill bagus, tapi memang belum ada pengalaman.
Sayangnya mereka meminta gaji yang yang diluar ekspetasi mereka jika melihat pengalaman kerja mereka yang tidak ada.
Disisi lain AI juga menjadi alternatif yang baik, pada saat beberapa tim saya resign beberapa waktu yang lalu, saya juga tidak langsung merekrut penggantinya. Saya lebih memilih mengubah proses pekerjaannya dan memanfaatkan AI untuk mempermudah dan berhasil.
Tapi tetap, jika saya menemukan jodoh anggota tim yang baru dan cocok dengan budaya kerja di KIRIM.EMAIL tentu saja akan saya rekrut. Saya pribadi lebih suka bekerja dengan manusia untuk mendapatkan sisi manusia yang tidak bisa digantikan oleh AI setidaknya 1 atau 2 dekade kedepan. Saya sudah membahas lebih mendalam tentang AI di KEPO Episode 102.
Terutama disaat terjadinya konflik, jika ini dikelola dengan baik, konflik ini bisa jadi pemicu pertumbuhan yang luar biasa bagi bisnis dan ini hanya bisa dilakukan oleh manusia saat ini.
Jadi bisa disimpulkan bisnis tidak harus merekrut, kita bisa menghire freelancer yang berskill atau memanfaatkan AI untuk menyelesaikan banyak pekerjaan. Tapi jika Anda menemukan calon anggota tim yang klop bagi perusahaan, saya pribadi akan merekrut orang tersebut.
Kembali Kepertanyaan Awal, Bagaimana Memimpin Jika Tidak Bertemu?
Mungkin seperti yang kita ketahui, komunikasi sangat dipengaruhi oleh gesture atau bahasa tubuh, terlebih dalam hal memimpin, gesture ini bis jadi sangat berpengaruh.
Dalam hal ini saya akan coba menggunakan contoh yang paling bagus tapi tidak baik, bisnis ini bisa berjalan dengan baik bahkan tanpa bertemu muka dengan pemimpinnya.
Bisnis itu adalah bisnis kriminal seperti obat-obatan dan bisnis haram lainnya, mereka para pemimpinnya bisa mengendalikan bahkan disaat mereka didalam penjara, bukan di Indonesia, tapi diberbagai negara juga kemungkinan besar ada.
Mereka masih bisa mengendalikan bisnis bahkan ditempat yang terisolir seperti penjara, bagaimana bisa terjadi? Apalagi bagi kita yang bisnisnya halal, masa tidak bisa?
Mempimpin Berdasarkan Respect
Salah satu faktor yang membuat kepemimpinan sindikat kriminal ini bisa berjalan adalah respect bawahan terhadap pemimpinnya.
Seperti yang mungkin sering kita liat di film-film, para bawahan sangat respect dengan atasannya dan respect ini datang dari rasa takut terhadap pemimpinnya.
Rasa takut akan dibunuh oleh boss jika tidak menjalankan perintah dengan baik.
Tentu saja pemicu respect bukan hanya rasa takut, ada juga rasa cinta, kagum dan sejenisnya.
Tapi tentu saja respect ini harus berjalan dari 2 arah, respect bawahan tidak akan muncul jika Anda tidak menghargai dengan mereka.
Hal ini bisa diterapkan juga dalam bisnis, respect dengan anggota tim Anda, insyaAllah mereka juga akan respect dengan Anda sebagai pemimpin.
Ekspetasi dan Rules
Kedua adalah menjaga ekspetasi anggota tim terhadap kita, ekspetasi tersebut bisa kita manage dengan menetapkan rules yang jelas dan dipahami oleh seluruh pihak.
Seringkali saya temukan pengusaha tidak menetapkan aturan yang jelas dalam bisnisnya.
Keuntungannya kami sebagai perusahaan remote adalah seluruh aturan ini tertulis dengan rapi dan bisa sangat mudah kami teruskan ke anggota tim yang baru masuk.
Sehingga ekspetasi mereka bisa terjaga dan satu halaman dengan kita sebagai pemimpin.
Toh jika ada anggota tim baru yang masuk saat kondisi perusahaan sudah besar dan memiliki ribuan karyawan, belum tentu mereka akan bertemu Anda sebagai pemimpin.
Contohnya seperti Amazon, saya kurang yakin seluruh karyawannya pernah bertemu Jeff Bezos setidaknya satu kali.
Tapi tetap bisa berjalan dengan baik karena ada aturan yang jelas yang dipahami oleh karyawan.
Itulah 2 kunci yang menurut saya berperan penting bagi memimpin tanpa bertemu.
Dan jika Anda ingin mendalami lebih detil lagi tentang bagaimana memimpin perusahaan remote saya juga sudah membahasnya secara detail sekali di…
Remote Leadership Strategies
Kelas ini saya buat setelah memimpin KIRIM.EMAIL selama 8 tahun terakhir dan bisa dibilang strategi yang akan Anda pelajari ini sudah kami test dan proven di KIRIM.EMAIL.
Tentunya selama 8 tahun ini cara memimpin saya sendiri berubah-ubah menyesuaikan keadaan, tapi tetap bisa Anda model dan sesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini.
Jadi, silakan pelajari Remote Leadership Strategies dan bentuk kepemimpinan Anda di Perusahaan Anda segera.
Terima kasih dan sampai berjumpa di episode selanjutnya, insyaAllah.
- KEPO 114: Berselancar Memanfaatkan Lautan Konten - December 19, 2024
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024