fbpx

KEPO 110: Cyber Bullying Terhadap Bisnis: Penyebab dan strategi meresponnya

Bismillah…

Selamat datang di KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast yang didukung oleh KIRIM.EMAIL yang memiliki spesialisasi dalam mengirimkan email dalam volume besar dan juga EmailKerja yang memungkinkan Anda dan tim memiliki alamat email profesional.

Pada episode kali ini saya ingin membahas isu yang cukup mengkhawatirkan terutama bagi saya pribadi seorang orang tua, pebisnis dan masyarakat, isu itu adalah kelakuan netizen yang mungkin kita sudah tau persis seperti apa kelakuannya.

Dengarkan melalui Spotify atau Aplikasi Favorit Anda disini:

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang

Dan kali ini saya ingin coba membahas sebuah model perilaku netizen ini yang berpengaruh kebanyak aspek dalam kehidupan, apalagi di KIRIM.EMAIL salah satu goal yang ingin dicapai adalah komunikasi. Perilaku ini sendiri akan mempengaruh komunikasi yang terjadi.

Disclaimer, saya bukan seorang ahli psikologi, tapi saya adalah orang yang sangat antusias dalam mempelajari perilaku manusia. Tools yang saya gunakan sendiri adalah NLP dan saya sudah certified untuk disiplin ilmu NLP ini.

Harapannya agar model ini bisa memberikan manfaat bagi banyak pihak, bisa membantu diri sendiri, keluarga dan orang sekitar.

Deindividuasi dan Anonimitas di Dunia Maya

Pertama, mari kita bahas konsep deindividuasi. Deindividuasi adalah kondisi di mana individu kehilangan kesadaran akan diri sendiri dan kontrol diri, sehingga menjadi bagian dari kelompok. Fenomena ini sering terlihat dalam situasi-situasi seperti tawuran, di mana seseorang bisa melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan saat ia sendirian.

Di dunia maya, deindividuasi sering dikaitkan dengan anonimitas. Ketika seseorang merasa identitasnya tidak bisa dilacak, ia cenderung lebih bebas dalam berperilaku, baik positif maupun negatif. Contoh positifnya adalah jurnalisme investigasi, di mana anonimitas melindungi jurnalis saat mengungkap kasus-kasus besar. Namun, sisi negatifnya adalah terjadinya cyber bullying, doxing, dan perilaku agresif lainnya.

BACA JUGA :   Kerja Remote, Mulai Dari Mana? – Ep. #69

Anonimitas dan Keuntungan Deindividuasi

Meskipun sering dikaitkan dengan perilaku negatif, anonimitas dan deindividuasi memiliki manfaat. Dalam konteks jurnalisme, anonimitas memungkinkan wartawan untuk mengungkap fakta tanpa takut akan ancaman. Namun, di sisi lain, anonimitas juga dapat digunakan untuk hal-hal yang kurang baik, seperti menyebarkan fitnah atau melakukan serangan personal terhadap orang lain.

Deindividuasi memungkinkan seseorang untuk merasa lebih kuat karena berada dalam kelompok. Contoh nyata adalah demonstrasi besar-besaran yang melibatkan banyak orang dengan tujuan yang sama. Sayangnya, fenomena ini juga bisa digunakan untuk hal-hal negatif seperti penindasan atau bullying secara online.

Cyber Bullying dan Doxing

Cyber bullying adalah salah satu dampak negatif dari deindividuasi dan anonimitas. Perilaku ini meliputi penghinaan, ancaman, dan penyebaran informasi pribadi atau doxing. Di Indonesia, kita sering melihat kasus di mana seseorang yang viral di internet segera dicari tahu identitasnya, termasuk keluarganya, tempat tinggalnya, dan lain-lain.

Contoh kasus doxing yang pernah terjadi adalah ketika anak seorang pejabat pajak berbuat sesuatu yang kontroversial, informasi tentang dirinya dan keluarganya langsung tersebar luas. Hal ini menunjukkan bagaimana anonimitas dan deindividuasi bisa digunakan untuk hal-hal yang berbahaya.

Cara Merespon Cyber Bullying

Sebagai pemilik bisnis, menghadapi cyber bullying memerlukan strategi yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil:

1. Gunakan Fitur Platform Secara Maksimal:

BACA JUGA :   Episode 31 – Ide Yang Lebih Bagus Daripada GO-JEK

Setiap platform media sosial memiliki fitur untuk memoderasi komentar, seperti fitur blokir, tandai sebagai spam, dan filter kata kunci. Manfaatkan fitur-fitur ini untuk mengurangi dampak komentar negatif.

2. Jangan Menanggapi Akun Anonim:

Akun anonim sering kali berada dalam kondisi psikologis yang berbeda, sehingga menasihati mereka akan percuma. Lebih baik gunakan fitur blokir atau tandai sebagai spam untuk menghindari interaksi negatif.

3. Beri Tanggapan dengan Akun Pribadi:

Jika komentar negatif datang dari akun yang jelas, berikan tanggapan dengan cara yang sopan dan bijak. Ini bisa membantu menyelesaikan masalah tanpa memperburuk situasi.

4. Jangan Ragu untuk Speak Up:

Salah satu cara terbaik untuk melawan bullying adalah dengan berbicara. Diam hanya akan membuat si pembuli merasa semakin kuat. Jika Anda atau bisnis Anda menjadi korban, berbicaralah dan tunjukkan bahwa Anda tidak takut.

Studi Kasus: Dampak Nyata Cyber Bullying

Kasus cyber bullying yang dialami oleh banyak pebisnis menunjukkan bahwa fenomena ini nyata dan memiliki dampak besar. Misalnya, Dedy Corbuzier pernah melacak seorang netizen yang memberikan komentar kasar dan menantang orang lain untuk menemukan identitasnya. Akhirnya, identitas orang tersebut berhasil ditemukan, dan ketika dihadapkan dengan konsekuensi nyata, ia meminta maaf dan mengaku khilaf.

Selain itu, kita juga dapat melihat kasus cyber bullying yang menimpa bisnis lokal di Indonesia. Misalnya, ada sebuah restoran kecil yang mendapat serangan komentar negatif secara masif di media sosial hanya karena satu pelanggan tidak puas dengan layanannya. Serangan ini hampir membuat bisnis tersebut gulung tikar karena banyak pelanggan baru yang ragu untuk datang.

BACA JUGA :   Tugas Seorang CEO – Ep. #98

Namun, pemilik restoran tersebut memilih untuk merespon dengan cara yang bijaksana. Mereka menggunakan platform media sosial untuk menjelaskan situasi sebenarnya, meminta maaf kepada pelanggan yang tidak puas, dan menunjukkan upaya mereka untuk memperbaiki layanan. Tanggapan ini mendapat dukungan dari banyak netizen lainnya, dan akhirnya bisnis tersebut berhasil bangkit kembali.

Buat Email Bisnis Anda Sendiri dengan Fitur Block

KEPO 110: Cyber Bullying Terhadap Bisnis: Penyebab dan strategi meresponnya - 3

Dalam konteks bisnis sendiri, pada umumnya kita akan memiliki sebuah email yang digunakan untuk urusan bisnis dan pekerjaan.

Parahnya, jika email ini ternyata bercampur dengan email random atau bahkan email bully yang masuk ke email Anda.

Maka dari itu baiknya kita pisahkan saja alamat emailnya antara email pribadi dan email bisnis.

Untuk membuat email bisnis sendiri, Anda bisa menggunakan EmailKerja yang sudah memiliki fitur filtrasi dan blokir untuk memblokir email dari alamat email yang tidak Anda inginkan.

Sehingga Anda tidak akan menerima lagi email-email aneh yang mengganggu Anda saat bekerja.

Gunakan EmailKerja sekarang disini dan gunakan kode kupon KEPO untuk mendapatkan diskon 10% saat berlangganan.

>Gunakan EmailKerja Disini<

Kesimpulan

Cyber bullying adalah fenomena yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang bijaksana dalam meresponnya. Dengan memahami konsep deindividuasi dan anonimitas, kita bisa lebih siap dalam menghadapi berbagai serangan di dunia maya. Sebagai pemilik bisnis, penting untuk selalu menggunakan fitur-fitur yang ada di platform media sosial, berbicara ketika diperlukan, dan tidak menanggapi akun anonim.

Ingatlah bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan dengan merespon cyber bullying secara bijak, kita bisa menjaga bisnis kita tetap kuat dan berkembang di tengah tantangan dunia maya.

Terima kasih dan sampai berjumpa di episode selanjutnya, insyaAllah.

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *