Bismillah…
Bagi beberapa marketer senior, ini mungkin artikel yang membingungkan. Kok harus ribet-ribet belajar bahasa anak zaman sekarang? Bukannya yang penting produk bagus dan harga pas?
Bener, produk bagus dan harga pas tetap penting. Tapi coba bayangkan: Anda berbicara dalam bahasa Indonesia formal ke audiens yang sehari-hari ngomong pakai “no cap”, “rizz”, dan “skibidi”. Kira-kira nyambung nggak?
Seperti yang kita tahu, tidak semua orang di Indonesia bisa langsung connect dengan Gen-Z dan Gen Alpha (kelahiran 1997-2025). Mereka adalah digital native yang tumbuh besar dengan internet, media sosial, dan game online. Bahasa mereka adalah cerminan dari budaya digital yang mereka anut: kreatif, dinamis, dan seringkali membingungkan bagi generasi sebelumnya.
Tapi, bagaimana jika ada cara untuk berkomunikasi dengan mereka menggunakan bahasa yang mereka pahami tanpa harus terlihat seperti “bapak-bapak nyoba kekinian”?
Mari kita lihat panduan lengkap yang sudah saya dokumentasikan dari berbagai platform media sosial di tahun 2024-2025.
Namun sebelumnya, disclaimer dulu.
Disclaimer
- Tujuan artikel ini adalah untuk memperlihatkan bahwa memahami bahasa Gen-Z dan Gen Alpha bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi marketer yang ingin tetap relevan.
- Artikel ini BUKANLAH saran untuk menggunakan semua kata gaul tanpa memahami konteksnya.
- Beberapa kata seperti “Anjir” TIDAK saya rekomendasikan untuk komunikasi marketing formal, tapi tetap dimasukkan karena sering muncul di aktivitas media sosial mereka.
- Semua opini di sini adalah opini saya sendiri berdasarkan riset dan observasi langsung dari berbagai platform media sosial.
Sudah, mari kita lanjutkan.
Daftar Isi
Kenapa Harus Peduli dengan Bahasa Gen-Z dan Gen Alpha?
Di era digital yang serba cepat, tren datang dan pergi dalam sekejap mata. Hal ini juga berlaku pada bahasa, terutama bahasa yang digunakan oleh Generasi Z dan Generasi Alpha. Mereka adalah konsumen masa kini dan masa depan dengan daya beli yang signifikan dan pengaruh yang kuat terhadap keputusan pembelian keluarga mereka.
Menurut data dari berbagai riset, Gen-Z dan Gen Alpha memiliki karakteristik unik:
- Perhatian mereka sangat terbagi (attention span pendek)
- Mereka menghargai otentisitas lebih dari perfeksi
- Mereka mudah mendeteksi konten yang “dibuat-buat”
- Mereka lebih responsif terhadap brand yang “get” mereka
Jika Anda ingin produk atau brand Anda relevan di mata mereka, Anda harus bisa berbicara dengan bahasa mereka.
Kamus Lengkap Bahasa Gaul Gen-Z dan Gen Alpha
Berikut ini lebih dari 150 kata dan istilah gaul yang paling sering digunakan, lengkap dengan arti, konteks, dan contoh penggunaannya dalam marketing:
A
Alay
- Arti: Norak atau berlebihan. Digunakan untuk menggambarkan gaya atau perilaku yang dianggap kampungan dan terlalu berusaha menarik perhatian.
- Contoh Marketing: “Nggak perlu alay, diskonnya udah paling heboh!”
- Tips: Bisa digunakan untuk humor auto-kritik.
Amaca
- Arti: Singkatan dari “Ah, masa?” Ekspresi keraguan atau keterkejutan yang santai.
- Contoh Marketing: “Amaca, promo ini beneran ada? Cek sekarang!”
- Platform Terbaik: Instagram Stories, Twitter/X.
Anjir/Anjay
- Arti: Ekspresi keterkejutan atau kekaguman. Versi lebih ringan dari kata umpatan, sering digunakan untuk merespons sesuatu yang luar biasa atau mengejutkan.
- Contoh Marketing: “Anjay, harganya turun drastis!”
- Warning: Hindari untuk campaign formal atau brand konservatif.
Ang Ang Ang
- Arti: Ekspresi tertawa yang setara dengan ‘wkwkwk’ atau ‘hahaha’. Populer di kalangan Gen Alpha untuk menunjukkan sesuatu yang sangat lucu.
- Penggunaan: Bisa digunakan dalam konten humor atau meme marketing.
Apotek Tutup
- Arti: Ungkapan pujian yang berarti “nggak ada obat” atau luar biasa keren. Dipakai untuk mendeskripsikan sesuatu yang tidak ada tandingannya.
- Contoh Marketing: “Koleksi terbaru kami? Apotek tutup, kerennya nggak ada lawan!”
Ate
- Arti: Berasal dari bahasa Inggris “ate that”, yang berarti berhasil melakukan sesuatu dengan sangat baik. Digunakan sebagai pujian untuk penampilan, skill, atau pencapaian.
- Contoh Marketing: “Tampil percaya diri dengan outfit ini. You ate that!”
Aura
- Arti: Energi atau vibe yang dipancarkan oleh seseorang. Bisa positif atau negatif.
- Contoh Marketing: “Pakai parfum ini, auramu langsung positif seharian!”
Aura Farming ⭐ Trending 2025
- Arti: Istilah yang viral di tahun 2025, menggambarkan momen ketika seseorang memancarkan karisma dan pesona secara alami tanpa dibuat-buat.
- Origin Story: Fenomena ini dipopulerkan oleh video viral anak penari Pacu Jalur dari Riau.
- Marketing Gold: Brand bisa mengadopsi konsep ini untuk campaign yang menonjolkan keaslian dan kepercayaan diri.
Aura Points
- Arti: Cara bercanda untuk mengukur seberapa keren atau berkarisma seseorang.
- Marketing Hack: Bisa dijadikan konsep gamifikasi dengan memberikan “Aura Points” kepada pelanggan yang menyelesaikan tantangan atau membagikan konten.
Auto-miskin
- Arti: Candaan tentang kondisi keuangan setelah berbelanja impulsif. Sangat relatable bagi Gen-Z.
- Contoh Marketing: “Siap-siap auto-miskin, tapi worth it! Flash sale terbesar tahun ini!”
- Perfect For: E-commerce, fashion, gadget.
B
Banger
- Arti: Sesuatu yang sangat bagus, terutama lagu atau konten video. Digunakan untuk memberikan hype.
- Contoh Marketing: “Lagu terbaru dari artis X ini banger banget!”
- Cocok Untuk: Industri musik atau hiburan.
Baper
- Arti: Singkatan dari “bawa perasaan”. Digunakan saat seseorang terlalu sensitif atau emosional dalam menanggapi sesuatu.
- Contoh Marketing: “Awas baper, nonton iklan ini bisa bikin kangen rumah.”
- Tips: Gunakan untuk konten yang menyentuh emosi audiens.
Basic
- Arti: Sesuatu yang biasa saja, umum, dan tidak memiliki keunikan. Sering digunakan untuk menyindir selera atau gaya yang mainstream.
- Marketing Hack: “Jangan tampil basic, upgrade gayamu dengan koleksi eksklusif kami!”
Beige Flag
- Arti: Sesuatu yang aneh atau unik pada diri seseorang, tapi tidak bisa dikategorikan sebagai hal baik (green flag) ataupun buruk (red flag).
- Penggunaan: Bisa digunakan untuk konten marketing yang lebih mendalam dan reflektif.
Bes
- Arti: Panggilan akrab untuk sahabat, singkatan dari “bestie”. Sangat umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.
- Contoh Marketing: “Hai bes, ada promo spesial buat kamu hari ini!”
- Vibe: Friendly, approachable, personal.
Bet
- Arti: Berarti “pasti” atau “yakin”. Digunakan untuk menyetujui atau mengkonfirmasi sesuatu.
- Contoh Marketing: “Kualitasnya bagus? Bet!”
Beta
- Arti: Istilah yang dipopulerkan oleh Gen Alpha untuk menggambarkan seseorang (biasanya laki-laki) yang dianggap lemah, penakut, atau tidak dominan.
- Warning: Sebaiknya dihindari dalam marketing karena berkonotasi negatif, kecuali untuk konteks humor yang sangat spesifik.
BFR
- Arti: Singkatan dari “Be For Real”. Digunakan untuk meminta seseorang bersikap jujur atau realistis.
- Contoh Marketing: “BFR, produk kami beneran sebagus ini. No tipu-tipu!”
- Cocok Untuk: Brand yang ingin menekankan transparansi dan kejujuran.
Big L
- Arti: Berarti “kekalahan besar” (Big Loss). Digunakan untuk menggambarkan kegagalan atau situasi yang sangat tidak menguntungkan.
- Contoh Marketing: “Hindari Big L, pakai strategi ini untuk menang!”
- Perfect For: Marketing olahraga atau game.
Big Yikes
- Arti: Ekspresi untuk menunjukkan sesuatu yang sangat memalukan atau canggung (cringe).
- Contoh: “Lupa matiin mic pas lagi ngomongin orang? Big yikes!”
Bokek
- Arti: Istilah lama yang masih relevan, berarti tidak punya uang atau bangkrut. Sangat umum digunakan.
- Contoh Marketing: “Tanggal tua dan lagi bokek? Tenang, di sini semua serba murah!”
- Perfect For: Brand yang menawarkan produk dengan harga terjangkau.
Bop
- Arti: Lagu yang sangat bagus dan enak didengar. Mirip dengan “banger”.
- Contoh: “Playlist ini isinya bop semua!”
Boujee
- Arti: Berasal dari kata “bourgeois”, menggambarkan sesuatu yang mewah, mahal, atau bergaya kelas atas.
- Contoh Marketing: “Rasakan sensasi boujee dengan produk perawatan eksklusif kami.”
- Perfect For: Brand premium atau mewah.
Brain Rot
- Arti: Konten berkualitas rendah yang jika dikonsumsi terus-menerus dianggap bisa “merusak otak”. Istilah ini populer di kalangan Gen Alpha yang sadar akan kualitas konten.
- Marketing Hack: “Bosan dengan konten brain rot? Yuk, tonton video edukasi dari kami!”
Brat
- Arti: Sikap individualistis, berani, dan menolak untuk mengikuti norma tradisional. Menjadi tren di tahun 2025, menggambarkan karakter yang kuat dan tidak takut menjadi diri sendiri.
- Perfect For: Brand fashion atau produk yang menonjolkan keunikan.
Bruh
- Arti: Panggilan santai yang mirip dengan “bro”. Bisa digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan, kekecewaan, atau sekadar sapaan.
- Contoh Marketing: “Bruh, kamu harus coba ini!”
- Tips: Sangat fleksibel dan umum digunakan.
Bruzz
- Arti: Versi lebih gaul dari “bros”, digunakan untuk menyebut sekelompok teman laki-laki yang sangat akrab.
- Perfect For: Produk yang menargetkan kelompok pertemanan pria.
Bucin
- Arti: Singkatan dari “budak cinta”. Menggambarkan seseorang yang rela melakukan apa saja demi pasangannya.
- Marketing Use: Bisa digunakan untuk marketing produk pasangan atau hadiah romantis.
Bussin’ ⭐ Gen Alpha Favorite
- Arti: Ungkapan untuk makanan yang sangat lezat atau pengalaman yang luar biasa. Populer di kalangan Gen Alpha.
- Contoh Marketing: “Pizza ini rasanya bussin’ abis!”
- Wajib: Untuk marketing kuliner.
C
Cancelled
- Arti: Diboikot atau dikecam secara massal, biasanya karena tindakan kontroversial.
- Marketing Lesson: Penting bagi marketer untuk memahami sentimen publik agar tidak “dicancel”.
Cap
- Arti: Bohong atau omong kosong. Kebalikannya adalah “No Cap”, yang berarti jujur.
- Wajib Marketing: “No cap, promo kami paling besar se-Indonesia!”
- Tips: Brand wajib menggunakan “No Cap” untuk membangun kepercayaan.
Caper
- Arti: Singkatan dari “cari perhatian”. Menggambarkan perilaku seseorang yang berlebihan demi mendapatkan perhatian.
- Contoh Marketing: “Nggak perlu caper, pakai produk ini kamu auto jadi pusat perhatian.”
Cegil
- Arti: Singkatan dari “cewek gila”. Bisa berarti cewek yang terobsesi dengan sesuatu (misalnya, idola K-Pop), atau cewek dengan perilaku yang aneh dan tidak terduga.
- Warning: Perlu hati-hati dalam penggunaan marketing, sesuaikan dengan konteks.
CEO
- Arti: Berarti ahli atau master dalam suatu bidang. Misalnya, “CEO of Rebahan” untuk orang yang sangat suka bermalas-malasan.
- Marketing Hack: “Jadilah CEO of Glowing Skin dengan rangkaian skincare kami!”
Chill
- Arti: Santai atau rileks. Menggambarkan suasana atau sikap yang tenang.
- Contoh Marketing: “Nikmati akhir pekan yang chill dengan playlist musik dari kami.”
Clap Back
- Arti: Balasan verbal yang cerdas dan tajam terhadap kritik atau hinaan.
- Marketing Use: Bisa digunakan untuk brand yang ingin membangun citra yang kuat dan tidak takut menghadapi kritik.
Clingy
- Arti: Sifat manja dan terlalu bergantung pada orang lain. Biasanya digunakan dalam konteks hubungan.
- Contoh Marketing: “Selimut ini bakal bikin kamu clingy seharian.”
Clout
- Arti: Pengaruh atau popularitas di media sosial. Sering dikaitkan dengan upaya mencari ketenaran.
- Contoh Marketing: “Tingkatkan clout kamu dengan strategi konten dari kami.”
CMIIW
- Arti: Singkatan dari “Correct Me If I’m Wrong”. Digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati saat memberikan pendapat.
- Marketing Use: Brand bisa menggunakan ini saat berbagi informasi atau data untuk menunjukkan keterbukaan terhadap masukan.
Cogil
- Arti: Singkatan dari “cowok gila”. Sama seperti “cegil”, bisa berarti positif (unik dan seru) atau negatif (aneh dan tidak bisa diatur).
- Warning: Gunakan dengan hati-hati.
Cokiber
- Arti: Singkatan dari “cowok kita bersama”. Istilah untuk idola atau figur publik pria yang digemari oleh banyak orang.
Cozy
- Arti: Suasana yang nyaman, hangat, dan menyenangkan.
- Contoh Marketing: “Bikin suasana cozy di kamarmu dengan lilin aromaterapi kami.”
- Perfect For: Produk yang berhubungan dengan rumah, pakaian santai, atau tempat liburan.
Cringe
- Arti: Sesuatu yang sangat memalukan, aneh, atau membuat tidak nyaman saat melihatnya. Kata andalan Gen-Z dan Gen Alpha.
- Critical Warning: Brand harus sangat berhati-hati agar kontennya tidak dianggap cringe oleh audiens muda.
Crush
- Arti: Seseorang yang diam-diam disukai atau dikagumi. Istilah yang abadi di kalangan anak muda.
- Marketing Use: Bisa digunakan untuk konten marketing yang romantis atau bertema cinta.
Cuanzi
- Arti: Gabungan dari “cuan” (untung) dan “crazy” (gila). Digunakan saat mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
- Contoh Marketing: “Main game ini, auto cuanzi!”
- Perfect For: Marketing produk investasi, bisnis, atau game yang menghasilkan uang.
D
Delulu ⭐ TikTok Viral
- Arti: Singkatan dari “delusional”. Menggambarkan seseorang yang memiliki harapan atau keyakinan yang tidak realistis, terutama dalam hal percintaan.
- Contoh Marketing: “Lagi delulu mikirin dia? Mending mikirin promo dari kami!”
- Platform: Sangat populer di TikTok.
Demure
- Arti: Sikap yang sopan, lembut, dan sederhana. Berkebalikan dengan tren “Brat”.
- Perfect For: Brand yang ingin menampilkan citra yang elegan dan klasik.
DM
- Arti: Singkatan dari “Direct Message”. Pesan pribadi di media sosial.
- Contoh Marketing: “Info lebih lanjut, langsung DM kami ya!”
Drip
- Arti: Gaya berpakaian yang sangat keren, modis, dan penuh percaya diri.
- Contoh Marketing: “Cek drip terbaru dari koleksi kami!”
- Perfect For: Brand fashion.
E
Emejing
- Arti: Pelafalan lokal dari kata “amazing”. Berarti luar biasa atau mengagumkan.
- Contoh: “Pemandangannya emejing banget!”
F
Fam
- Arti: Singkatan dari “family”. Digunakan untuk menyapa teman-teman terdekat yang sudah dianggap seperti keluarga.
- Contoh Marketing: “Promo ini khusus buat fam kami tersayang!”
- Vibe: Akrab dan hangat.
Fanum Tax ⭐ Gen Alpha Hit
- Arti: Istilah dari streamer Fanum yang viral di kalangan Gen Alpha. Artinya “mencuri” atau mengambil sedikit makanan teman dengan bercanda.
- Contoh Marketing: “Jangan sampai kena fanum tax sama temanmu, mending beli porsi sendiri!”
- Perfect For: Marketing makanan dengan cara yang lucu.
Fire
- Arti: Berarti sangat keren, bagus, atau sedang menjadi tren. Mirip dengan “lit”.
- Contoh Marketing: “Kolaborasi brand kami dengan artis X ini bakal fire banget!”
First World Problem
- Arti: Masalah sepele yang hanya dialami oleh orang-orang di negara maju atau kalangan atas.
- Marketing Use: Brand bisa menggunakan ini untuk menunjukkan bahwa produknya adalah solusi untuk “masalah” tersebut.
Flex/Flexing
- Arti: Aksi pamer kekayaan, barang mewah, atau pencapaian.
- Contoh Marketing: “Waktunya flexing dengan jam tangan terbaru kami.”
- Tips: Meskipun sering berkonotasi negatif, brand mewah bisa memanfaatkannya dengan cara yang elegan.
FOMO
- Arti: Singkatan dari “Fear of Missing Out”. Rasa cemas atau takut ketinggalan tren, acara, atau informasi penting.
- Marketing Gold: “Jangan sampai FOMO! Tiket konser sisa sedikit lagi!”
- Tips: Ini adalah salah satu pendorong psikologis terkuat dalam marketing. Sangat efektif untuk menimbulkan urgensi.
FTW / For The Win
- Arti: Ungkapan antusiasme yang berarti “demi kemenangan” atau “yang terbaik”. Digunakan untuk menunjukkan dukungan penuh atau keyakinan bahwa sesuatu adalah pilihan terbaik.
- Contoh Marketing: “Belanja online FTW! Hemat waktu dan tenaga.”
- Platform Terbaik: Twitter/X, gaming communities, forum online.
- Tips: Sangat efektif untuk campaign yang menekankan keunggulan produk dibanding kompetitor.
Fr (For Real)
- Arti: Berarti “beneran” atau “serius”. Digunakan untuk meyakinkan atau mengonfirmasi sesuatu.
- Contoh: “Diskonnya 70%? Fr?”
FYP
- Arti: Singkatan dari “For You Page”. Halaman utama di TikTok yang menampilkan video rekomendasi.
- Marketing Insight: Menjadi FYP adalah tujuan utama para kreator konten. Brand harus memahami algoritma FYP untuk memaksimalkan jangkauan.
G
GA
- Arti: Singkatan dari “Give Away”. Acara bagi-bagi hadiah gratis yang sangat populer di media sosial untuk meningkatkan engagement.
- Contoh Marketing: “Ikutan GA kami dan menangkan hadiah menarik!”
Gacor
- Arti: Awalnya digunakan untuk burung yang rajin berkicau, kini berarti “hebat”, “lancar”, atau “berperforma tinggi”.
- Contoh Marketing: “Pakai strategi ini, bisnismu dijamin gacor!”
- Popular In: Dunia game atau bisnis.
Gadon
- Arti: Sebutan untuk om-om atau pria dewasa yang disukai karena mapan.
- Context: Digunakan dalam konteks humor.
Gajelas
- Arti: Singkatan dari “nggak jelas”. Digunakan untuk menyindir perilaku atau informasi yang aneh dan tidak masuk akal.
- Contoh: “Ngapain sih joget-joget sendiri di depan umum? Gajelas banget.”
Galau
- Arti: Suasana hati yang sedih, bingung, dan resah, biasanya karena masalah percintaan. Istilah lama yang masih sangat relevan.
- Perfect For: Marketing produk yang bisa menghibur, seperti musik, film, atau makanan.
Gamon
- Arti: Singkatan dari “gagal move on”. Kondisi di mana seseorang tidak bisa melupakan mantan kekasih atau masa lalu.
- Contoh Marketing: “Masih gamon sama mantan? Mending upgrade diri dengan produk kami!”
Gaptek
- Arti: Singkatan dari “gagap teknologi”. Menggambarkan seseorang yang tidak mahir menggunakan perangkat atau teknologi digital.
- Marketing Hack: “Gaptek? Tenang, aplikasi kami dirancang untuk pemula.”
Gaskeun
- Arti: Berasal dari bahasa Sunda, berarti “gas pol” atau ayo lakukan sekarang juga.
- Contoh Marketing: “Jangan ditunda lagi, gaskeun belanja sekarang!”
Gatekeeping
- Arti: Sikap menahan informasi agar tetap eksklusif dan tidak diketahui banyak orang.
- Marketing Strategy: Dalam marketing, ini bisa menjadi strategi untuk memberikan kesan eksklusif pada produk atau komunitas.
Gehgeh
- Arti: Ekspresi untuk menunjukkan rasa geli, jijik, atau cringe yang berlebihan.
- Contoh: “Lihat video dia, auto gehgeh.”
Ghosting
- Arti: Menghilang secara tiba-tiba dari kehidupan seseorang tanpa penjelasan.
- Marketing Use: Bisa digunakan untuk campaign yang menentang perilaku ini.
Glow Up
- Arti: Transformasi penampilan atau gaya hidup menjadi jauh lebih baik. Sangat populer di konten kecantikan dan motivasi.
- Contoh Marketing: “Siap untuk glow up di tahun ini?”
- Perfect For: Brand di industri beauty, fashion, atau self-improvement.
GOAT
- Arti: Singkatan dari “Greatest of All Time”. Pujian tertinggi untuk seseorang yang dianggap sebagai yang terbaik di bidangnya sepanjang masa.
- Contoh: “Lionel Messi adalah GOAT di dunia sepak bola.”
Gokil
- Arti: Berarti “gila” dalam konteks positif. Digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat seru, hebat, atau luar biasa.
- Contoh: “Acaranya gokil abis!”
Green Flag
- Arti: Tanda-tanda positif pada diri seseorang yang menunjukkan bahwa ia adalah pasangan atau teman yang baik.
- Contoh Marketing: “Brand kami 100% green flag: ramah lingkungan dan mendukung komunitas lokal.”
Gua/Gue
- Arti: Kata ganti “saya” yang sangat umum digunakan di kota-kota besar, terutama Jakarta.
- Vibe: Memberikan kesan santai dan akrab.
Gucci
- Arti: Berarti keren, bagus, atau baik-baik saja. Dipinjam dari nama brand mewah.
- Contoh: “Gimana kabarmu?” – “Gucci.”
GWSL
- Arti: Singkatan dari “Gua Well Si Lu”. Ungkapan sarkastik atau cuek yang berarti “terserah kamu”.
- Warning: Perlu hati-hati dalam penggunaan marketing karena bisa terkesan negatif.
Gyatt
- Arti: Pelafalan berlebihan dari kata “Goddamn”. Populer di kalangan Gen Alpha untuk mengekspresikan kekaguman terhadap bentuk tubuh seseorang.
- Critical Warning: Sangat tidak disarankan untuk digunakan dalam marketing formal karena berisiko dan bisa dianggap tidak sopan.
H
Halun
- Arti: Singkatan dari “halusinasi”. Menggambarkan seseorang yang terlalu banyak berkhayal. Mirip dengan “delulu”.
- Contoh Marketing: “Jangan kebanyakan halun, mending wujudkan mimpimu sekarang!”
Hard Launch
- Arti: Mengumumkan hubungan atau sesuatu yang baru (misalnya, proyek) secara terang-terangan dan resmi di media sosial. Kebalikan dari “Soft Launch”.
Healing
- Arti: Proses penyembuhan diri dari luka batin atau stres. Saat ini, maknanya sering bergeser menjadi “liburan” atau “jalan-jalan”. Sangat populer dan sering digunakan.
- Contoh Marketing: “Butuh healing? Cek paket liburan kami!”
- Perfect For: Industri pariwisata, F&B, atau produk self-care.
HTS
- Arti: Singkatan dari “Hubungan Tanpa Status”. Hubungan pertemanan yang mesra tetapi tidak ada komitmen resmi.
I
ICK
- Arti: Perasaan jijik atau ilfil (ilang feeling) yang muncul tiba-tiba terhadap seseorang karena perilaku kecil yang dianggap aneh atau tidak menarik.
- Contoh: “Aku langsung ick pas lihat dia makan berantakan.”
Ilmu Padi
- Arti: Filosofi yang berarti “semakin berisi, semakin merunduk”. Digunakan untuk memuji seseorang yang tetap rendah hati meskipun memiliki banyak prestasi atau pengetahuan. Menjadi tren positif di media sosial.
- Marketing Use: Brand bisa mengadopsi filosofi ini untuk membangun citra yang rendah hati dan bijaksana.
Influencer
- Arti: Seseorang yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan bisa memengaruhi keputusan pembelian pengikutnya. Peran sentral dalam strategi digital marketing saat ini.
It’s Giving…
- Arti: Ungkapan untuk menggambarkan vibe atau energi yang dipancarkan oleh sesuatu. Sangat fleksibel dan populer.
- Contoh Marketing: “Dekorasi kafe ini it’s giving nuansa Eropa klasik.”
IYKYK
- Arti: Singkatan dari “If You Know, You Know”. Digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang bersifat insider joke atau hanya dipahami oleh kelompok tertentu.
- Marketing Hack: Memberikan rasa eksklusivitas.
J
Jaim
- Arti: Singkatan dari “jaga image”. Perilaku seseorang yang berusaha tampil sempurna atau keren di depan orang lain.
- Contoh: “Di depan gebetan, jangan terlalu jaim, jadi diri sendiri aja.”
Jatuh Miskin Sesaat
- Arti: Versi lebih dramatis dari “auto-miskin”. Candaan yang digunakan setelah menghabiskan banyak uang untuk berbelanja.
JOMO
- Arti: Singkatan dari “Joy of Missing Out”. Kebalikan dari FOMO. Menggambarkan kebahagiaan atau kelegaan karena tidak ikut-ikutan tren atau keramaian.
- Perfect For: Brand yang mempromosikan gaya hidup sadar (mindful).
K
Kalcer
- Arti: Singkatan dari “culture” atau budaya. Merujuk pada tren atau budaya populer yang sedang digandrungi anak muda.
- Contoh: “Nonton konser adalah bagian dari kalcer anak sekarang.”
Kelas Abangkuh
- Arti: Ungkapan pujian atau kekaguman yang dilebih-lebihkan. Mirip dengan “menyala abangkuh”.
- Contoh: “Skill main gamenya, kelas abangkuh!”
Kepo
- Arti: Akronim dari “Knowing Every Particular Object”. Menggambarkan rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap urusan orang lain. Istilah lama yang masih sangat populer.
Kicep
- Arti: Terdiam atau tidak bisa berkata-kata karena malu, takut, atau kalah argumen.
- Contoh: “Setelah kebohongannya terbongkar, dia langsung kicep.”
L
Lebay
- Arti: Berlebihan atau dramatis. Istilah lama yang masih sering digunakan.
- Contoh: “Ceritanya jangan lebay, deh.”
Let Them
- Arti: Ungkapan yang berarti “biarkan saja mereka”. Menunjukkan sikap tidak peduli terhadap penilaian atau omongan orang lain. Mencerminkan kepercayaan diri.
- Contoh Marketing: “Orang mau bilang apa, let them. Yang penting kita bahagia.”
Lit
- Arti: Sangat keren, seru, atau menyenangkan. Mirip dengan “fire”.
- Contoh: “Pestanya lit banget!”
Looksmaxxing
- Arti: Usaha maksimal untuk meningkatkan penampilan fisik, mulai dari perawatan kulit, gaya rambut, hingga bentuk tubuh. Tren ini populer di kalangan Gen Alpha.
- Perfect For: Brand di industri kecantikan dan kebugaran.
Lore
- Arti: Cerita, latar belakang, atau sejarah mendalam di balik sesuatu (misalnya, karakter game, film, atau bahkan sebuah meme). Menunjukkan adanya kedalaman cerita yang menarik untuk digali.
Lowkey
- Arti: Diam-diam, tidak terlalu mencolok, atau sederhana. Kebalikan dari sesuatu yang heboh atau terang-terangan.
- Contoh: “Dia lowkey jago banget main gitarnya.”
Low Vibrational
- Arti: Energi atau sikap negatif yang dianggap bisa membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Berkaitan dengan konsep spiritualitas modern.
Lush
- Arti: Indah, menarik, atau berkualitas tinggi. Sering digunakan untuk mendeskripsikan alam, makanan, atau desain.
- Contoh: “Taman ini sangat lush dan asri.”
M
Mad Lit
- Arti: Gabungan dari “mad” dan “lit”. Berarti sangat-sangat keren atau seru. Merupakan versi yang lebih kuat dari “lit”.
Mager
- Arti: Singkatan dari “malas gerak”. Istilah yang sangat populer untuk menggambarkan kemalasan.
- Contoh: “Hari Minggu enaknya mager di rumah.”
Mager Mode On
- Arti: Versi yang lebih kuat dari “mager”. Menunjukkan kondisi pasrah total untuk tidak melakukan apa-apa.
Main Character Energy
- Arti: Energi atau aura yang membuat seseorang terlihat seperti tokoh utama dalam sebuah cerita. Menunjukkan kepercayaan diri dan pesona yang kuat.
- Perfect For: Campaign yang bertujuan memberdayakan konsumen.
Manchild
- Arti: Pria dewasa yang perilakunya masih kekanak-kanakan. Biasanya berkonotasi negatif.
Menyala Abangkuh
- Arti: Ungkapan pujian yang dilebih-lebihkan, sering digunakan dengan nada humor. Populer di TikTok.
- Contoh: “Gayamu hari ini, menyala abangkuh!”
Mewing ⭐ Gen Alpha Trend
- Arti: Teknik menekan lidah ke langit-langit mulut untuk mendapatkan garis rahang yang lebih tegas. Tren ini viral di kalangan Gen Alpha karena dianggap bisa memperbaiki penampilan wajah.
- Perfect For: Konten di industri kecantikan atau self-improvement.
Mid
- Arti: Biasa saja, standar, atau tidak ada yang istimewa. Digunakan untuk memberikan penilaian yang medioker.
- Contoh: “Filmnya bagus, tapi endingnya agak mid.”
MLYT
- Arti: Singkatan dari “meleyot”. Menggambarkan perasaan lemas atau tidak berdaya karena melihat sesuatu yang sangat disukai, misalnya idola atau crush.
- Contoh: “Lihat senyumnya, aku langsung MLYT.”
Mog
- Arti: Aksi mengalahkan atau terlihat lebih superior dari orang lain dalam hal penampilan. Berasal dari komunitas looksmaxxing.
- Warning: Sebaiknya dihindari dalam marketing umum karena sangat kompetitif dan bisa dianggap negatif.
Moots
- Arti: Singkatan dari “mutual followers”. Orang-orang yang saling mengikuti di media sosial, terutama di Twitter/X dan TikTok.
- Marketing Use: Digunakan untuk menyapa komunitas online.
Mutualan
- Arti: Ajakan untuk saling follow di media sosial. Sangat umum digunakan untuk memperluas jaringan pertemanan online.
N
Negative Aura
- Arti: Energi atau vibe negatif yang dipancarkan seseorang. Kebalikan dari positive aura.
- Marketing Hack: Brand bisa menawarkan produk atau layanan sebagai solusi untuk mengubah negative aura menjadi positif.
Nggak Ngotak
- Arti: Ungkapan untuk sesuatu yang sangat luar biasa, gila, atau tidak masuk akal (bisa dalam konteks positif atau negatif).
- Contoh Marketing: “Diskonnya 99%, nggak ngotak!”
NGG
- Arti: Singkatan dari “Ngakak Guling-Guling”. Ekspresi untuk menunjukkan sesuatu yang sangat lucu. Versi lain dari ROFL.
Njir
- Arti: Versi lain dari “anjir”. Ekspresi keterkejutan atau kekesalan.
No Cap
- Arti: Berarti “tidak bohong” atau “jujur”. Wajib digunakan oleh brand yang ingin menekankan keaslian dan integritas produknya.
- Contoh Marketing: “Kualitas premium, no cap.”
Nolep
- Arti: Plesetan dari “no life”. Menggambarkan seseorang yang tidak punya kehidupan sosial dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, biasanya untuk bermain game atau menonton film.
Nonchalant
- Arti: Sikap acuh tak acuh, santai, dan tidak terlalu peduli. Menjadi tren karena dianggap keren dan tidak mudah terpengaruh oleh drama.
O
Ohio
- Arti: Istilah dari meme yang berarti aneh, cringe, atau tidak normal. Populer di kalangan Gen Alpha.
- Warning: Sebaiknya digunakan dengan hati-hati karena bisa menyinggung.
Okey/Okok
- Arti: Cara lain untuk mengatakan “oke”. Memberikan kesan yang lebih santai.
OP
- Arti: Singkatan dari “Over Powered” (terlalu kuat) atau “Original Poster” (pembuat postingan asli), tergantung konteks. Dalam gaming berarti sesuatu yang terlalu dominan/kuat, dalam forum media sosial merujuk pada orang yang pertama kali memposting.
- Contoh Marketing: “Fitur baru kami ini OP banget, auto jadi favorit!”
- Context Gaming: “Karakter ini skills-nya OP, susah dikalahkan.”
- Context Media Sosial: “Thanks OP for sharing this info!”
- Warning: Pastikan konteks penggunaan jelas agar tidak membingungkan audiens
Opp
- Arti: Berasal dari bahasa gaul Amerika, berarti “musuh” atau “lawan”. Sering digunakan dalam konteks game atau persaingan.
Ortu
- Arti: Singkatan dari “orang tua”. Sangat umum digunakan.
OVT
- Arti: Singkatan dari “overthinking”. Terlalu banyak berpikir atau cemas berlebihan terhadap sesuatu. Sangat relatable bagi Gen-Z.
- Perfect For: Konten kesehatan mental atau produk yang menenangkan.
P
PAP
- Arti: Singkatan dari “Post a Picture”. Permintaan untuk mengirimkan foto saat itu juga.
Pick Me
- Arti: Perilaku seseorang yang berusaha keras untuk tampil berbeda dan menarik perhatian (biasanya dari lawan jenis) dengan cara merendahkan orang lain atau berpura-pura memiliki minat yang unik. Berkonotasi negatif.
Positive Aura
- Arti: Energi atau vibe positif yang menarik dan membuat orang lain nyaman.
- Marketing Rule: Brand harus selalu berusaha untuk memancarkan positive aura.
POTD
- Arti: Singkatan dari “Picture of the Day”. Foto terbaik yang diunggah seseorang dalam satu hari.
R
Ratio’d
- Arti: Fenomena di Twitter/X di mana sebuah cuitan mendapatkan lebih banyak balasan (biasanya negatif atau berisi sanggahan) daripada likes atau retweets. Menandakan bahwa cuitan tersebut tidak populer atau kontroversial.
Red Flag
- Arti: Tanda-tanda bahaya atau perilaku negatif pada diri seseorang yang harus diwaspadai, terutama dalam hubungan. Kebalikan dari “Green Flag”.
- Marketing Use: Brand bisa menggunakan ini untuk mengedukasi audiens tentang hal-hal yang harus dihindari.
Rizz ⭐ Word of The Year 2024-2025
- Arti: Karisma, pesona, atau kemampuan untuk merayu dan memikat orang lain. Berasal dari kata “charisma”.
- Contoh Marketing: “Tingkatkan rizz-mu dengan gaya rambut baru ini!”
- Perfect For: Produk yang bisa meningkatkan kepercayaan diri, seperti parfum, fashion, atau kosmetik.
Rizzler
- Arti: Sebutan untuk orang yang sangat mahir dalam menggunakan rizz.
S
Sabi
- Arti: Kebalikan dari kata “bisa”. Istilah lama yang masih sering digunakan.
- Contoh: “Bantuin gue, dong.” – “Sabi!”
Salty
- Arti: Merasa kesal, iri, atau tersinggung karena kalah atau diejek.
- Contoh: “Jangan salty gitu, dong, cuma main-main, kok.”
Sambat
- Arti: Mengeluh atau berkeluh kesah. Populer di kalangan mahasiswa atau pekerja.
- Marketing Strategy: Brand bisa merespons keluhan audiens (sambat) dengan solusi yang ditawarkan produknya.
Sampis
- Arti: Singkatan dari “sampah abis”. Digunakan untuk mengomentari sesuatu yang berkualitas sangat buruk.
Sans
- Arti: Pelafalan santai dari kata “santai”.
- Contoh: “Nggak usah panik, sans aja.”
Sasimo
- Arti: Akronim dari “sana-sini mau”. Istilah yang berkonotasi negatif untuk menyebut orang yang mudah menjalin hubungan dengan siapa saja.
Savage
- Arti: Berani, kejam, atau tidak kenal ampun dalam arti yang keren. Digunakan untuk memuji tindakan atau ucapan yang sangat tajam dan cerdas.
- Contoh: “Balasan dia ke haters-nya savage banget!”
Seff
- Arti: Singkatan dari “serius” atau “sungguhan”. Digunakan dalam obrolan santai.
- Contoh: “Kamu beneran mau resign? Seff?”
Sheesh
- Arti: Ekspresi kekaguman atau keterkejutan yang luar biasa. Mirip dengan “wow”. Populer di TikTok.
- Contoh Marketing: “Lihat harganya, sheesh, murah banget!”
Sigma ⭐ Gen Alpha Icon
- Arti: Tipe kepribadian (biasanya laki-laki) yang mandiri, keren, percaya diri, dan tidak terlalu peduli dengan aturan sosial, tetapi tetap dominan. Menjadi idola baru di kalangan Gen Alpha.
- Perfect For: Brand yang ingin membangun citra yang kuat dan independen.
Simp
- Arti: Seseorang (biasanya pria) yang melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian dari orang yang disukainya, meskipun perasaannya tidak terbalas. Berkonotasi negatif.
Skibidi ⭐ Gen Alpha Phenomenon
- Arti: Berasal dari serial animasi YouTube “Skibidi Toilet”. Kata ini memiliki banyak arti tergantung konteks, tetapi seringkali merujuk pada sesuatu yang aneh, buruk, atau tidak masuk akal. Sangat populer di kalangan Gen Alpha.
- Critical Warning: Penggunaannya dalam marketing harus sangat hati-hati karena bisa dianggap cringe jika tidak tepat.
Skiber
- Arti: Gabungan dari “skip” dan “bener”. Berarti “skip beneran” atau benar-benar dilewati.
- Contoh: “Males ngerjain tugas, skiber aja, deh.”
Sksksk
- Arti: Ekspresi tawa atau kegelian yang khas. Populer di kalangan VSCO girl beberapa tahun lalu, tetapi masih sesekali digunakan.
Slangin’
- Arti: Berarti mahir atau jago dalam melakukan sesuatu.
- Contoh: “Dia slangin’ banget main basketnya.”
Slay ⭐ Marketing Gold
- Arti: Berhasil melakukan sesuatu dengan sangat baik, tampil memukau, atau terlihat sangat keren. Salah satu kata pujian paling populer.
- Contoh Marketing: “Kamu slay banget hari ini!”
- Wajib Untuk: Marketing fashion, kecantikan, atau konten yang merayakan pencapaian.
Snatched
- Arti: Tampil sangat sempurna, modis, dan menarik. Mirip dengan “slay”.
- Contoh: “Riasanmu hari ini snatched!”
Soft Launch
- Arti: Mengumumkan hubungan atau proyek baru secara tersirat atau tidak langsung di media sosial. Misalnya, dengan mengunggah foto tangan pasangan tanpa menunjukkan wajahnya.
- Marketing Strategy: Strategi yang populer untuk menimbulkan rasa penasaran.
Spill The Tea
- Arti: Membocorkan rahasia, gosip, atau informasi menarik. Sangat populer untuk konten yang bersifat investigatif atau di balik layar.
- Contoh Marketing: “Yuk, spill the tea tentang produk terbaru kami!”
Split Bill
- Arti: Membagi tagihan pembayaran secara adil. Menjadi isu penting dalam perdebatan etika kencan di kalangan Gen-Z.
Stan
- Arti: Gabungan dari “stalker” dan “fan”. Menggambarkan penggemar yang sangat berdedikasi, tetapi masih dalam batas wajar.
- Contoh Marketing: “Aku stan banget sama grup K-Pop ini.”
Stecu
- Arti: Serius atau beneran. Varian lain dari “seff”.
Sus
- Arti: Singkatan dari “suspicious”. Berarti mencurigakan atau meragukan. Berasal dari game “Among Us” dan menjadi sangat populer.
- Contoh: “Tawarannya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, agak sus.”
Swag
- Arti: Gaya atau sikap yang keren dan penuh percaya diri. Istilah yang sudah cukup lama tetapi masih digunakan.
T
Takis
- Arti: Kebalikan dari kata “sikat”. Berarti ayo lakukan, ambil, atau beli.
- Contoh: “Ada diskon besar, langsung takis!”
TBL
- Arti: Singkatan dari “Takut Banget Loh”. Ekspresi ketakutan yang dilebih-lebihkan, sering digunakan dengan nada humor.
- Contoh: “Nonton film horor sendirian di malam hari? TBL!”
TQ/Tq
- Arti: Singkatan dari “Thank You”. Cara mengucapkan terima kasih yang lebih singkat dalam chat.
Tremor
- Arti: Gemetar karena gugup atau takut. Sering digunakan secara berlebihan untuk menunjukkan rasa cemas.
TTM
- Arti: Singkatan dari “Teman Tapi Mesra”. Hubungan pertemanan yang memiliki unsur romantis tetapi tanpa status pacaran.
Tukang Ngeles
- Arti: Sebutan untuk orang yang pandai mencari-cari alasan untuk menghindari tanggung jawab.
Tukang Nyinyir
- Arti: Sebutan untuk orang yang suka mengkritik atau berkomentar negatif tentang hal-hal sepele.
U
Unhinged
- Arti: Gila, tidak stabil, atau tidak terkendali (bisa dalam arti yang lucu atau menyeramkan).
- Contoh: “Kelakuannya di pesta semalam benar-benar unhinged.”
UwU
- Arti: Emotikon yang menggambarkan ekspresi wajah yang imut, gemas, atau bahagia. Sangat populer dalam budaya anime dan game.
V
Vibe Check
- Arti: Proses untuk memeriksa atau merasakan suasana hati atau energi dari seseorang, sebuah tempat, atau situasi.
- Contoh: “Sebelum mulai rapat, vibe check dulu, yuk!”
Vibes
- Arti: Energi, suasana, atau perasaan yang dipancarkan oleh sesuatu. Kata yang sangat umum dan fleksibel.
- Contoh: “Tempat ini vibes-nya enak banget buat kerja.”
W
W
- Arti: Singkatan dari “Win” yang berarti kemenangan, pencapaian, atau sesuatu yang positif. Sering digunakan sebagai reaksi singkat untuk merayakan keberhasilan atau hal-hal baik yang terjadi.
- Contoh Marketing: “Dapat cashback 50%? That’s a W!”
- Usage: “Pulang kerja tepat waktu hari ini, W banget.”
- Perfect For: Social media campaigns, gaming content, celebration posts.
- Tips: Sangat populer di kalangan Gen Alpha dan cocok untuk konten yang merayakan pencapaian kecil sehari-hari.
Wagelaseh
- Arti: Gabungan dari “wah, gila, sih”. Ekspresi kekaguman atau keterkejutan yang luar biasa.
- Contoh: “Dia bisa menyelesaikan proyek itu dalam semalam? Wagelaseh!”
Warbiasa/Warbyasah
- Arti: Pelafalan berlebihan dari kata “luar biasa”. Digunakan untuk memberikan pujian.
Y
Yapping
- Arti: Mengobrol atau berbicara terus-menerus tentang hal yang tidak penting.
- Contoh: “Stop yapping and get to the point.”
Yee
- Arti: Cara lain untuk mengatakan “iya” atau “setuju”.
Yeet
- Arti: Melempar sesuatu dengan kekuatan dan semangat. Berasal dari meme dan tarian viral.
YGY
- Arti: Singkatan dari “Ya Ges Ya” atau “Ya Guys Ya”. Digunakan untuk mencari persetujuan atau menegaskan sesuatu.
- Contoh: “Produk ini emang sebagus itu, kan? YGY.”
YOLO
- Arti: Singkatan dari “You Only Live Once”. Filosofi untuk hidup lebih berani dan tidak takut mengambil risiko karena hidup hanya sekali. Istilah lama yang masih relevan.
YTTA
- Arti: Singkatan dari “Yang Tau Tau Aja”. Digunakan untuk merujuk pada informasi atau lelucon yang bersifat rahasia atau hanya dimengerti oleh kalangan internal.
- Marketing Hack: Memberikan kesan eksklusif.
Z
Zen
- Arti: Suasana yang damai, tenang, dan meditatif.
- Perfect For: Marketing produk yang berhubungan dengan relaksasi atau kesehatan mental.
Panduan Praktis untuk Marketer dan Copywriter
Memahami arti kata-kata gaul saja tidak cukup. Anda harus tahu cara menggunakannya secara efektif dalam strategi marketing Anda.
1. Kenali Audiens Anda (Gen-Z vs. Gen Alpha)
Meskipun sering disatukan, Gen-Z dan Gen Alpha memiliki preferensi bahasa yang sedikit berbeda:
Gen-Z (1997-2012):
- Lebih menghargai humor yang cerdas, ironi, dan sarkasme
- Lebih sadar akan isu-isu sosial dan menyukai brand yang otentik
- Istilah favorit: Delulu, Gamon, OVT, Salty
Gen Alpha (2010-2025):
- Lebih visual, menyukai konten yang cepat
- Bahasa mereka banyak dipengaruhi oleh game (Among Us, Roblox) dan platform seperti YouTube Kids dan TikTok
- Istilah dominan: Skibidi, Fanum Tax, Sigma, Rizz
2. Sesuaikan dengan Platform
TikTok:
- Platform utama untuk tren bahasa gaul baru
- Konten harus cepat, visual, dan menggunakan audio yang sedang viral
- Istilah lahir dan besar di sini: Aura Farming, Skibidi, Mewing
Instagram:
- Lebih fokus pada estetika visual
- Cocok untuk: Slay, Glow Up, Soft Launch, Hard Launch
Twitter/X:
- Platform untuk percarapan yang cepat dan real-time
- Istilah umum: Ratio’d, Spill The Tea, Moots
3. The Do’s and Don’ts
Kesimpulan: Jadilah Teman, Bukan Orang Asing
Menguasai bahasa Gen-Z dan Gen Alpha adalah kunci untuk membuka pintu komunikasi dengan mereka. Ketika Anda berbicara dengan bahasa yang mereka pahami dan gunakan sehari-hari, Anda tidak lagi dilihat sebagai brand yang hanya ingin berjualan, tetapi sebagai teman yang mengerti mereka.
Namun, ingatlah bahwa otentisitas adalah segalanya. Jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa memahami esensinya. Jadilah brand yang mendengarkan, belajar, dan beradaptasi.
Seperti yang sering saya katakan kepada klien-klien di KIRIM.EMAIL: “Jangan berbicara KEPADA mereka, berbicaralah DENGAN mereka.”
Artinya, gunakan bahasa mereka bukan untuk terlihat keren, tapi untuk benar-benar terhubung. Ketika koneksi sudah terjalin, loyalitas akan mengikuti.
Bisakah Anda langsung menggunakan semua istilah ini besok? Tentu saja tidak. Mulai dengan 5-10 kata yang paling sesuai dengan brand personality Anda, lalu perlahan-lahan perluas vocabulary Anda.
Pelajari konteksnya, pahami audiensnya, dan yang paling penting: jangan takut salah. Bahkan Gen-Z dan Gen Alpha pun kadang salah menggunakan bahasa gaul mereka sendiri.
Yang terpenting adalah niat Anda untuk terhubung dengan mereka secara otentik.
Bahasa Sigma banget, email jangan boomer lagi dong?
Bikin layout email Anda lebih sigma pakai Email Builder dari KIRIM.EMAIL , fitur drag-and-drop yang memudahkan siapa pun merancang email modern tanpa coding. Cukup tarik, susun, dan kirim.
Gaskeun tingkatkan rizz kampanye email marketing Anda hari ini! No cap, ini tools yang wajib dicoba buat marketer yang pengen email-nya nggak cringe dan lebih engaging buat Gen-Z dan Gen Alpha.
Catatan Penutup: Bahasa gaul terus berkembang. Artikel ini adalah dokumentasi dari tren yang sedang populer di tahun 2024-2025. Untuk update terbaru, selalu pantau platform media sosial mereka dan jangan ragu untuk bertanya langsung kepada audiens Anda.
Selamat mencoba membangun koneksi yang lebih dalam dengan Gen-Z dan Gen Alpha melalui bahasa yang mereka pahami.
Terima kasih
- Kamus Bahasa Gen-Z dan Gen Alpha di Indonesia: Panduan Lengkap untuk Marketer dan Copywriter - September 11, 2025
- Google Sheets untuk Lead Generation: Cara Mudah Dapatkan Hot Leads - September 10, 2025
- Cara Menemukan Email Hook yang Convert dengan A/B Testing Terbukti - September 9, 2025