Kehadiran media sosial tak hanya memudahkan pengguna dalam urusan berinteraksi dengan dunia, media massa kini juga aktif memanfaatkan platform ini sebagai medium dengan para pembacanya.
Fitur swipe up Instagram, misalnya. Asalkan media massa punya sedikitnya 10.000 pengikut di Instagram, mereka bisa menaruh link berita melalui Instagram story dan mengarahkan pembaca ke halaman websitenya.
Facebook juga seakan tak ingin ketinggalan. Baru-baru ini, mereka meluncurkan Facebook News.
Sebelum kita membahas Facebook News, ada baiknya kita membahas secara singkat fitur serupa yang sudah ada di Google, yaitu Google News.
Daftar Isi
Google News
Google News adalah kompilasi sajian berita yang disediakan oleh Google bagi para penggunanya. Layanan ini sudah ada sejak 18 tahun yang lalu, pertama kali rilis pada tanggal 22 September 2002. Sajian yang muncul di urutan teratas adalah berita-berita yang paling banyak dibaca dan terkini.
Selain berita terkini dan paling banyak dibaca, Google News juga menyajikan berita berdasarkan ketertarikan pengguna. Misalnya Anda sering menonton pertandingan bulutangkis di Youtube, maka Google News akan menyuguhkan Anda berita-berita bulutangkis.
Google News juga menyediakan kolom berita berdasarkan topik, seperti hiburan dan olahraga, dan wilayah, seperti Indonesia, Dunia, dan local news atau berita lokal.
Google menyeleksi konten yang dipandang paling membantu. Untuk berita, Google akan menyajikan beragam artikel dari berbagai sumber untuk memberi sudut pandang kepada pembacanya. Google juga mengutamakan berita yang original, karena dalam proses pembuatannya membutuhkan sumber daya yang tidak murah.
Facebook News
Sesuai dengan namanya, Facebook News boleh dibilang sebagai wadah dimana seluruh berita yang Anda perhatikan tersedia di fitur ini. Selain itu, fitur ini memang dimaksudkan Facebook untuk menawarkan pengalaman membaca berita kepada para penggunanya.
Muncul pada tahun 2019, Facebook News mulai diuji coba ke sejumlah ratusan ribu pengguna di Amerika Serikat. Baru pada bulan Juni 2020, fitur ini tersedia secara massal di seluruh AS. Kemudian baru-baru ini, Facebook mulai tersedia bagi pengguna di Inggris Raya.
Jadi hingga kini fitur Facebook News baru tersedia di dua negara tadi.
Sebelum Facebook News, pada tahun 2018 aplikasi milik Mark Zuckerberg ini meluncurkan Facebook Jobs. Boleh dibilang ini mengadopsi media sosial LinkedIn. Fitur ini mempertemukan para perekrut dengan pencari kerja. Dua tahun sebelumnya, Facebook juga merilis Marketplace. Selaras dengan namanya, fitur ini mewadahi kegiatan jual beli para penggunanya.
Facebook pernah dituding sebagai sarang penyebaran hoaks. Laporan DailySocial pada 2018 terhadap 2.302 responden membeberkan, 81,25 persen menyebut Facebook sebagai medium utama sumber hoaks. Ini boleh dibilang masuk akal lantaran sekarang saja Facebook sudah diunduh lebih dari lima milyar pengguna.
Facebook seolah ingin menjadi toserbanya media sosial dengan diluncurkannya Facebook News. Selain dipandang sebagai usaha untuk melengkapi fitur, aplikasi satu ini seakan ingin menepis tuduhan-tuduhan tadi.
Bagaimana Facebook News Bekerja?
Facebook mengatakan kalau mereka memang ingin membangun sebuah wadah bagi pengguna agar mereka bisa menemukan lebih banyak berita di Facebook. Facebook News menawarkan sajian konten berita yang luas meliputi empat kategori:
- General (umum)
- Topical (berdasarkan topik)
- Diverse (campuran)
- Local News (berita lokal).
Apa yang nanti Anda lihat di laman Facebook News? Berikut lima fitur utama yang akan dihadirkan oleh Facebook.
- Today’s Stories: Kumpulan sajian berita yang dikelola oleh tim jurnalis.
- Personalised Experience: Sajian berita berdasarkan apa yang Anda baca, bagikan, dan Anda ikuti di Facebook.
- Topic Sections: Berisi lebih banyak berita berdasarkan topik seperti bisnis, kesehatan, olahraga, serta sains dan teknologi.
- Your Subscriptions: Menghubungkan langganan media massa berbayar Anda ke akun Facebook dan mengaksesnya melalui aplikasi ini.
- Control: Anda diberi keleluasaan untuk menyembunyikan suatu artikel, topik, dan media massa tertentu.
Ibarat sebuah pameran seni, sajian konten berita di Facebook News akan dikumpulkan oleh para kurator yang terdiri dari kalangan jurnalis, yang menangani bagian Today’s Stories di Facebook News yang akan menilai berita original dan menempatkannya di urutan teratas. Menurut Facebook, ini dilakukan karena biaya produksi berita atau laporan yang original terbilang mahal.
Algoritma Facebook News
Sampai di sini Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana suatu media, berita, topik bisa tampil di laman Facebook News Anda nanti? Sebetulnya sederhana, segala aktivitas Anda di Facebook akan menentukan apa yang akan ada di Facebook News Anda nanti. Facebook adalah salah satu dari sederet platform media sosial yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau yang bias akita kenal dengan teknologi kecerdasan buatan.
Artinya, bila Anda sering mengklik sesuatu, platform tersebut akan menyarankan konten-konten serupa.
Sajian berita dalam Facebook News akan disarankan Facebook berdasarkan tiga hal:
- Apa yang Anda sukai, bagikan, dan komentari di Facebook
- Interaksi Anda di grup dan halaman
- Aktivitas Anda di beranda
Anda pasti sudah familiar dengan ini. Misalnya saja, Anda rajin browsing tentang produk kamera DSLR. Sejam kemudian tiba-tiba ada iklan toko kamera yang mampir di sela-sela Anda menonton Instagram Story rekan-rekan Anda.
Media Mana Saja yang Ada di Facebook News?
Menurut Facebook, media massa yang ingin tampil di Facebook News harus terdaftar di News Page Index mereka. Artinya, pemilik media harus mendaftarkan medianya. Sebelum itu, mereka harus memverifikasi bisnis, domain, termasuk website yang akan mengarah ke konten berita di Facebook News.
Melalui Facebook News, kabarnya Facebook membayar beberapa media di Inggris untuk memproduksi konten berita yang belum ada di platform itu. Ini bisa jadi sumber pendapatan baru bagi industri media.
Bisakah Anda Percaya Facebook News?
Karena belum hadir di Indonesia, bisakah nantinya kita percaya Facebook News? Jawabannya, kita masih belum tahu.
Sampai sekarang, Facebook belum merilis daftar lengkap media massa yang bergabung dengan Facebook News. Ini jelas bisa membuat sebagian kalangan khawatir akan potensi menyebarnya berita palsu.
Saat ini ada sekitar 4,5 milyar pengguna internet yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah ini sudah melebihi separuh penduduk bumi. Facebook juga memiliki basis pengguna yang besar.
Bukan tidak mungkin seiring berjalannya waktu Facebook News bakal menyaingi Google News, apalagi karena algoritma dan sajian fitunya terbilang mirip.
Bagaimana menurut Anda? Mari kita sama-sama tunggu Facebook News hadir secara massal untuk pengguna di Indonesia.