Bismillah..
Selamat datang kembali di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 83. Pada episode ini saya akan membahas tentang bagaimana cara menghilangkan stres dan menghadapinya.
Menurut KBBI stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan. Stres ini bisa dialami oleh semua orang, baik yang masih bayi maupun yang sudah tua.
Supaya kita satu halaman dan tidak melebar kemana-mana, tidak semua stres saya bahas di sini. Yang akan saya bahas adalah stres yang biasa dialami oleh para pebisnis dan penyebabnya adalah terkait dengan bisnis.
Disclaimer : Saya bukan ahli atau tenaga medis, apa yang saya sampaikan di sini merupakan hasil dari apa yang saya lakukan dalam menghilangkan stres.
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Cara Menghilangkan Stres
Stres itu dilawan dan dihilangkan
Banyak orang bilang kalau kita stres maka kita perlu jalan-jalan atau refreshing. Tujuannya untuk melepas penat, mengendorkan otot-otot yang kaku dan mencari inspirasi baru .
Saya pribadi tidak begitu setuju dengan hal tersebut, Bagi saya stres itu ya dilawan dan dihilangkan penyebabnya. Setelah penyebab stresnya selesai atau hilang maka kita pun tidak akan mengalami stres lagi. Baru kita bisa liburan dengan tenang.
Jadi bukan malah sedang stres, lalu pergi liburan, setelah selesai liburan dan kembali kembali beraktivitas. Itu justru akan menambah beban stresnya, karena penyebab stresnya masih ada dan tidak selesai.
Ambil keputusan
Cara yang kedua dalam menghilangkan stres adalah dengan mengambil keputusan.
Banyak orang menjadi stres karena terlalu banyak memikirkan sesuatu dan tidak segera mengambil keputusan.
Sebagai contoh, perusahaan Anda sedang membutuhkan uang cash. Kondisinya stok produk Anda menipis, dan uang cash Anda tidak cukup untuk membiayai operasional. Tetapi berdasarkan laporan keuangan, saat itu Anda profit namun masih dalam bentuk piutang.
Banyak pebisnis yang hanya memikirkan piutang tersebut tanpa berani mengambil keputusan menagih piutangnya. Sehingga hal ini menjadikannya stres karena kegiatan operasional terhambat karena tidak punya uang cash.
Padahal kalau pebisnis berani ambil keputusan untuk menagih piutangnya, maka operasionalnya bisa jalan dan dia tidak akan mengalami stres lagi.
Asal kata dari keputusan adalah putus. Artinya tidak ada ikatan lagi. Sehingga ketika saya memutuskan sesuatu saya tidak akan melihatnya lagi. Karena saya berpikir itu adalah yang terbaik di hari dimana keputusan itu diambil.
Saat keputusan itu dievaluasi 1 tahun atau 10 tahun lagi bisa jadi itu adalah keputusan yang buruk. Sehingga dari sini kita bisa belajar dari keputusan yang sudah kita ambil.
Pilih mengendalikan penyebab stres atau tidak
Stres itu sudah pasti ada penyebabnya. Penyebab stres ini ada 2 jenis, yaitu yang bisa kita kendalikan dan yang tidak bisa kita kendalikan.
Penyebab stres yang tidak bisa kita kendalikan itu misalnya penyebaran virus yang membuat bisnis tidak bisa jalan, pemerintah yang kurang mendukung pengusaha dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu tidak bisa kita kendalikan karena memang kita tidak punya kemampuan untuk mengendalikannya.
Kalau sudah seperti ini hal yang bisa kita lakukan adalah dengan mendoakan dan melupakan penyebab stres ini.
Sedangkan kalau penyebab stres ini bisa kita kendalikan maka yang bisa kita lakukan adalah dengan mencacahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Ini sering saya analogikan dengan sebuah pertanyaan bagaimana caranya makan gajah? Maka jawabannya adalah dengan memotongnya menjadi bagian lebih kecil dan memakannya sedikit demi sedikit.
Begitu juga dengan penyebab stres yang mungkin datang bertubi-tubi dan di waktu yang bersamaan. Bagi penyebab stres ini menjadi bagian yang kecil, tentukan prioritasnya lalu kita selesaikan satu per satu sampai penyebab ini habis dan selesai.
Untuk menentukan prioritas ini saya selalu menanyakan ke diri saya sendiri, maka masalah yang kalau diselesaikan lebih dulu akan membuat lebih ringan masalah yang lain?
Dengan begitu kita tidak akan stres lagi.
Ada waktu sendiri ada waktu bersama
Ini adalah fitrahnya manusia. Sebagai contoh ada sholat wajib yang dilakukan bersama-sama, ada juga sholat sunnah yang dilakukan sendiri.
Begitu juga ketika Anda mengalami stres. Ada kalanya Anda meminta saran dari orang lain untuk membantu mengatasi masalah Anda. Ada kalanya Anda perlu sendiri untuk memikirkan semua masalah-masalah Anda.
Mungkin Anda pernah mendengar cerita kalau Bill Gates selalu menyendiri selama 2 minggu dan dia tidak melakukan apapun kecuali berpikir. Bill Gates menyebutnya sebagai Think Week.
Cari progres sekecil apapun
Prinsip saya progress is happiness. Pergerakan sekecil apapun saat kita sedang mengalami stres akan membuat kita bahagia.
Dulu saat saya sedang mengalami masalah yang datang bertubi-tubi, istri saya menunjukkan kesehatannya membaik, seketiak membuat saya menjadi lega, walaupun masalah lain masih ada.
Se-stres apapun Anda usahakan ada progres, sekecil apapun. Kalaupun tidak ada progres dari masalah Anda, maka Anda yang harus bergerak, jangan hanya diam meratapi nasib. Ini karena ketika kita bergerak dan melakukan hal yang tidak biasa akan membuat kondisi pikiran kita juga berubah.
Bahagia
Lawan dari stres yang tidak baik itu adalah bahagia. Dan bahagia itu merupakan skill sama seperti memasak, angkat beban, lari, menulis dan lain sebagainya.
Karenanya mudahkanlah diri Anda untuk bahagia. Latih diri Anda bahagia. Dan ketika Anda bahagia maka stres akan hilang dari pikiran Anda.
Bernafas
Dengan bernafas secara sadar akan membuat dan membantu Anda dalam menghilangkan stres. Ada banyak metode bernafas yang bisa Anda pelajari.
Bersyukur
Seburuk apapun kondisi kita saat ini, ada banyak orang diluar sana yang menginginkan posisi kita saat ini. Sebagai contoh, di posisi kita saat ini sering dilanda banjir. Namun pada orang-orang yang berada di kondisi perang akan lebih memilih tinggal di lokasi banjir daripada di lokasi perang.
Maka dari itu apapun kondisi kita saat ini kita wajib sabar dan bersyukur untuk membantu menghilangkan stres.
Itulah 7 cara menghilangkan stres dan menghadapinya versi saya. Mudah-mudahan bermanfaat dan sampai bertemu di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode berikutnya.
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024
- KEPO 111: Konsekuensi Level 2 - August 22, 2024