Bismillah…

Dalam berbisnis, terutama diawal-awal mungkin kita akan menghadapi banyak tantangan dan harus melakukan eksperimen yang begitu banyak untuk membuat bisnis bertahan dan bertumbuh lebih besar lagi.

Disatu titik kita sudah menemukan strategi atau mungkin sumber pendapatan bisnis yang bisa membuat bisnis mapan dan bertumbuh, dalam konteks sales dan marketing mungkin kita lebih mengenal hal seperti ini dengan istilah Winning Campaign.

Setelah itu mungkin sebagian orang akan berpikir “Winning Campaign sudah didapat, apakah istirahat dulu testing dan eksperimen?” dengan menganggap semua akan baik-baik saja dan akan begitu seterusnya.

Padahal mungkin ancaman dan perubahan akan terjadi dan ini berdampak bagi bisnis, siapa yang tau?

Bisnis Biasanya Tidak Pernah Dalam Kondisi “Baik-Baik Saja”

Secara alami bisnis akan mendapatkan masalah, tantangan, bahkan ancaman dalam perjalanannya.

Hal ini adalah yang wajar bagi bisnis, namun sayangnya kebanyakan sangat sulit diprediksi, apalagi dikendalikan.

Terlalu banyak faktor yang akan terlibat dalam bisnis sehingga bisa dibilang bisnis tidak pernah dalam kondisi “baik-baik saja” dalam artian terbebas dari ancaman apapun.

Sehingga bisnis dituntut untuk selalu siap dan memiliki resource yang cukup untuk mengatasi masalah jika dia datang.

Karena itulah, bisnis harus melakukan eksperimen, testing dan development untuk menemukan peluang dan potensi baru.

Dan ini hal yang lumrah dilakukan bahkan untuk brand besar, seperti halnya Indomie yang secara konsisten meluncurkan varian produknya, contohnya series ramen kemarin yang sempat viral tapi sepertinya hasilnya mungkin tidak sesuai yang diharapkan.

Dicerita yang lain juga ada kasus seperti snack Taro yang mungkin menemani masa kecil kita, dalam satu kesempatan Dirut PT FKS Food Sejahtera Tbk, Bapak Gerry Mustika menceritakan cerita salah satu varian produk Taro 2000 yang terlahir dari trend dimasyarakat yang ternyata lebih mudah untuk jajan dengan harga Rp 2.000,- daripada Rp 1.000,- karena pada saat itu ada pecahan uang baru beredar yaitu pecahan Rp 2.000,-.

Kedua hal diatas adalah hasil dari testing, penelitian, dan eksperimen yang dilakukan bahkan oleh brand besar untuk meng-explore peluang baru dan bersiap untuk masalah mungkin akan terjadi.

Testing, Ukur, dan Evaluasi

Dalam konteks sales dan marketing, hal ini juga biasa kita lakukan dengan metode yang biasa disebut A/B testing atau split test.

Termasuk juga di email marketing seperti KIRIM.EMAIL juga menyediakan fitur ini untuk memudahkan Anda untuk melakukan testing dari mulai subject, link atau bahkan keseluruhan draft yang berbeda.

Dari testing tersebut, Anda perlu mengukur performa masing-masing variable untuk menentukan variable mana yang paling menghasilkan.

Dan biasanya tolak ukur yang digunakan adalah conversion yang bisa dalam berbagai bentuk entah itu sales, subscription atau donation.

Dan conversion ini juga di KIRIM.EMAIL bisa Anda tracking dengan menggunakan fitur Conversion Tracking.

Sehingga Anda bisa melakukan testing, pengukuran dan evaluasi secara utuh tanpa kehilangan satu datapun.

Apalagi di KIRIM.EMAIL ada layanan yang kami khususkan untuk kebutuhan marketing yang penuh dengan eksperimen dan testing, namanya adalah…

KIRIM.EMAIL KONTAK

Layanan email marketing yang kami khusus untuk kebutuhan marketing yang memiliki frekuensi pengiriman yang tinggi. Anda ingin kirim email blast setiap hari? Bisa, Anda ingin membuat banyak autoresponder atau newsletter? Bisa juga.

Karena di KIRIM.EMAIL KONTAK kami hanya menghitung biaya dari jumlah kontak yang Anda upload, pengiriman dan hal lainnya unlimited.

Tidak ada biaya tambahan, apalagi hidden fee.

So, mungkin ini waktunya Anda untuk melakukan testing dan menemukan winning campaign lainnya, bukan hanya satu atau dua, tapi sebanyak-banyaknya.

Mulai Gunakan KIRIM.EMAIL KONTAK sekarang disini:

>Coba KIRIM.EMAIL KONTAK Disini<

Atau mungkin Anda memiliki pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan lebih lanjut, silakan hubungi kami via WhatsApp disini:

>Diskusi Via WhatsApp Disini<

Terima Kasih

-Hasbi