Pada posting kali ini kita akan membahas tentang 7 Mitos dan Fakta Email Marketing di Indonesia. Kenapa membahas tentang hal ini? Karena awareness atau perhatian orang Indonesia terhadap email marketing sangatlah kecil. Bila dibandingkan dengan channel pemasaran lainnya seperti Facebook Ads, SEO, Content Marketing, dan lain sebagainya. Padahal kalau Anda tahu, perbandingan konversi email marketing dengan channel pemasaran lainnya, email marketing menempati urutan yang pertama.
Selain itu alasan lainnya 7 Mitos dan Fakta Email Marketing di Indonesia ini kita publish. Hal itu dikarenakan ada beberapa pernyataan yang menyudutkan email marketing. Pernyataan itu berasal dari orang-orang yang belum pernah menggunakan email marketing. Serta orang-oramg yang pernah menggunakan email marketing tetapi gagal dan menyerah.
7 Mitos dan Fakta Email Marketing di Indonesia
Setidaknya ada 7 fakta dan mitos email marketing di Indonesia. Dari 7 hal tersebut kita akan mencoba membahasnya dengan menyebutkan data-data, dan kemudian kita akan menarik kesimpulan, itu fakta atau mitos. 7 hal tesebut antara lain :
- Orang Indonesia gak Buka Email
- Orang Indonesia gak Pernah Belanja dari Email/ Tidak Bca Email Promosi
- Orang Indonesia Pakai Email hanya Untuk Login Sosial Media
- Orang Indonesia Benci Spam Email
- Orang Indonesia Alergi Masukin Email ke Formulir
- Orang Indonesia Jarang Kirim Email Dibanding dengan Chat
- Email Marketing gak Cocok di Indonesia
[1] Orang Indonesia gak buka email
Saat KIRIM.EMAIL muncul di iklan Facebook, ada seseorang yang bertanya. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini. “Mas, orang Indonesia kan gak buka email, contohnya saya sendiri. Saudara dan temen-temen saya punya email, namun mereka juga jarang banget buka email. Masihkah email marketing efektif untuk orang Indonesia?”
Yang, mungkin Anda yang membaca ini juga punya asumsi seperti itu. Namun sebelum menyimpulkan itu fakta atau mitos, ijinkan kami memberikan sebuah data internal KIRIM.EMAIL dalam mengirim email.
- Dari 10.000 alamat email yang menerima email dari KIRIM.EMAIL, rata rata ada 33% atau sekitar 3.300 orang membuka email.
- Dari 3.300 orang yang membuka email, 2%-3% atau sekitar 99 orang membalas email yang kami kirim.
- Dari 3.300 orang yang membuka email ada 10% atau sekitar 330 orang yang nge klik link apapun yang ada di konten email.
- Data tersebut dikumpulkan sejak tahun 2015 hingga sekarang.
Nah, Anda sudah membaca, membandingkan dan memahami data internal KIRIM.EMAIL. Berdasarkan data tersebut bisa kita simpulkan bahwa orang Indonesia tidak membuka email adalah mitos.
Faktanya adalah ada sekitar 34% orang Indonesia yang mempunyai email, masih membuka, membaca dan merespon email yang masuk ke mereka.
[2] Orang Indonesia gak pernah belanja dari email/ tidak baca email promosi
Yes, bila Anda aktif di Facebook, atau sering searching di Google Anda sudah sering sekali mendapati iklan atau promosi bersliweran. Dan bisa dipastikan ada banyak orang yang tertarik dengan iklan atau promo, sehingga langsung berbelanja. Selain itu didukung banyak sekali internet marketer yang membahas tentang efektivitas Facebook Ads. Lalu bagaimana dengan email marketing? Orang indonesia tidak pernah belanja lewat email/ tidak baca email promosi, fakta atau mitos?
Lagi lagi saya ingin menunjukkan data. Beberapa tahun yang lalu di majalah SWA pernah membahas tentang email marketing yang dilakukan oleh Air Asia, Kmai lupa tidak mendokuemntasikan artiekl tersebut. Tetapi intinya kurang lebih seperti ini. Air Asia setiap kali ada promo harga murah, dan promo lainnya, 70% pembelinya dari email.
Air Asia melakukan broadcast email kepada orang-orang yang pernah terbang bersama Air Asia melalui database penumpang. Dan kabar baiknya selalu ludes terjual sebelum masuk ke channel promosi yang lain.
Masih terkait dengan Air Asia, baru-baru ini ada penelitan dari Telkomuniveristy. Judulnya PENGARUH EMAIL MARKETING TIKET PROMO AIRASIA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET PERJALANAN. Hasil penelitian menunjukkan email marketing tiket promo AirAsia memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian tiket perjalanan sebesar 37,6%. Hampir 40%. Nah untuk mengetahui bagaimana AirAsia melakukannya, anda bisa membacanya di Karya Ilmiah Telkom University : PENGARUH EMAIL MARKETING TIKET PROMO AIRASIA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET PERJALANAN .
Selain itu Denny Santoso juga pernah closing properti sampai 10 miiar menggunakan email marketing. Jangan lansung percaya, Anda boleh percaya setelah mendengarkan Email 10 Milyar, eCommerce, Dan Mengikuti Trend Bisnis Online Bersama Denny Santoso.
Satu dari perusahaan dan satu dari individu menjadi contoh kita bahwa melalui email marketing ada yang membaca promosi bahkan sampai closing. Sehingg bisa kita simpulkan bahwa orang Indonesia gak pernah belanja dari email/ tidak baca email promosi itu mitos.
Faktanya adalah ada pengguna email di Indonesia yang membaca email promosi bahkan dari email bisa terjadi penjualan. Sudah dibuktikan oleh AirAsia dan Denny Santoso.
[3] Orang Indonesia pakai email hanya untuk login sosial media
Mungkin ada benarnya bahwa email hanya dipakai untuk daftar dan login di sosial media. Namun sebelum kita putuskan itu mitos atau fakta, mari kita lihat dari sudut pandang yang lain.
Mungkin Anda sendiri atau teman Anda punya alamat email yang alay. Seperti [email protected], [email protected], [email protected], dll. Dan itu bertahan hingga sekarang dan email itu Anda pakai hanya untuk login di sosial media.
Namun, ketika Anda memasuki dunia kerja, sepertinya email yang alay seprti itu tidak Anda pakai. Baik itu utuk melamar pekerjaan ataupun untuk berkomunikasi dengan rekan kerja Anda. Anda akan lebih memilih menggunakan email dengan nama Anda sendiri. Dan kemunginan Anda membukanya juga lebih besar dibandingkan dengan email alay tadi. Betul atau betul?
Terlbih sekarang hampir setiap orang punya smartphone. Seperti iPhone, Android dan Blackbery. Uniknya untuk menggunakan smartphone tersebut kita harus memasukkan email sebagai syarat wajib. Jadi mau gak mau email akan sering dibuka karena mendapatkan notifikasi dari smartphone.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa orang Indonesia pakai email hanya untuk login sosial media itu adalah mitos.
Faktanya email digunakan untuk mendukung pekerjaan, untuk syarat bisa menggunakan smartphone, dan lain sebagainya.
[4] Orang Indonesia benci spam email
Siapa yang suka spam? Kami yakin gak ada. Kami, Anda semuanya tidak suka spam. Spam adalah email yang dikirim terus menerus dengan tujuan untuk berjualan serta melalui tindakan illegal seperti beli list email atau scraping. Di Amerika tindakan sampping merupakan tindakan pidana.
Email dianggap spam karena dua faktor ;
- Si penerima mendapatkan email tanpa seizinnya
- Si penerima lupa mendaftarkan email ke kita. Dan kasus ini banyak terjadi di Indonesia.Bahkan kami pernah punya pengalaman, ada penerima email yg marah-marah. Padahal ada datanya dia mendaftarkan emailnya. Kalaupun ada yang kami import, itu berasal dari list yang kami tawarkan melalui seminar dan workshop.
Sehingga bisa kita simpulkan orang Indonesia benci spam email itu adalah fakta, buka mitos.
[5] Orang Indonesia alergi masukin email ke formulir
Hal itu dikarenakan penawarannya gak bagus. Caranya gimana supaya orang gak alergi masukin email ke formulir? Ada cara khusus yang kami kembangkan dan rumsukan. Anda bisa mendengarkan dan mempelajarinya dalam Bagaimana Membuat Orang Lain Mau Memberikan Alamat Emailnya Ke Anda
Jadi mitos ini gagal kesimpulannya, orang Indonesia alergi masukin email ke formulir adalah mitos.
Faktanya ada cara yang bisa dilakukan agar orang mau dan sukarela memasukkan alamat emailnya di formulir.
[6] Orang Indonesia jarang krim email dibanding dengan chat
Yap. Kalau ini ada benarnya juga.
Banyak dari kita yang ngrobrol maupun jualan dari chat. Akan tetapi kalau dilihat dari segi efektivtasnya, email marketing lebih baik daripada chat. Mengapa? Karean dalam satu kali kirim Anda bisa mengirim teks, gambar, video dan link. Ini yang tidak bisa kita lakukan bila menggunakan chat. Chat memang bis mengirim konten berupa teks, video, gambar dan video, hanya saja harus ada jeda. Tidak bisa sekali kirim.
Jadi kesimpulanya orang Indonesia jarang krim email dibanding dengan chat adalah mitos.
Fakta fakta email marketing di Indonesia adalah orang Indonesia juga mengirim email sama halnya dengan mengirim chat.
[7] Email marketing gak cocok di Indonesia
Saat ini perusahan besar sudah mulai terjun ke email markeing untuk lebih dekat dengan para pelanggannya. Dan email marketing adalah solusi terbaik karena lebih personal daripada semua channel pemasaran.
Apapun channel pemasaran yang Anda jalankan, kalau tidak dijaga dengan bagus maka akan kadaluarsa. Sebagai contoh Facebook Ads. Kalau Anda tidak rajin merefresh iklan Anda dengan mengganti gambar atau dengan mengganti adcpoy, dengan sendirinya juga akan kadaluarsa.
Di email marketing hal tersebut juga berlaku. Kalau subjek dan konten email Anda begitu terus dan monoton juga akan kadaluarsa. Hanya saja email adalah yang paling panjang masa kadaluarsanya.
Sehingga Email marketing gak cocok di Indonesia adalah mitos, Dan selamanya akatn tetap menjadi mitos apabila kita tidak pandai dalam membaca data, mengeksekusi serta yang pling penting adalah merefresh konten-konten kita.
Dan fakta email marketing di Indonesia adalah email marketing masih dan sangat cocok di Indonesia.
Jika ada pertanyaan, saran atau kritik, silakan tulis di kotak komentar di bawah ini. Dan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Artikel tentang 7 Mitos dan Fakta Email Marketing di Indonesia yang Harus Anda Ketahui ini dipersembahkan oleh KIRIM.EMAIL – Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik di Indonesia.
Wah, semua yg ditulis ada di kepala saya. Ya, sy kita itu fakta Krn di lingkungan sy orgnya banyak yg alay dan gaptek. Mereka LBH SK fb-an, wa-an dan sejenisnya. Jd menurut saya ini fakta bg org yg seperti ini. Dan menjadi mitos untuk org yang serius dalam berinternet.