Bismillah…
Saat ini, kita hidup di era di mana informasi melimpah ruah, atau yang disebut dengan information overload. Semua orang bisa membuat konten tanpa perlu izin atau melewati lembaga sensor.
Internet yang sifatnya terbuka memungkinkan siapa saja untuk mengunggah apa saja. Tidak peduli siapa mereka atau di mana mereka berada, selama mereka memiliki perangkat seperti smartphone dan akses internet, mereka bisa memproduksi dan menyebarkan konten mereka.
Di satu sisi, ini adalah hal positif karena semua orang memiliki daya ungkit yang sama untuk menyebarkan informasi. Saya, misalnya, bisa membuat podcast ini dan menyampaikan opini saya dengan bebas. Tidak ada aturan baku tentang bagaimana podcast harus dibuat.
Podcast ini, seperti yang Anda dengar sekarang, adalah monolog dari saya yang sudah berlangsung selama ratusan episode. Saya tidak perlu meminta izin kepada siapa pun untuk memulai. Saya hanya merekam, mempublikasikan, dan jika ada yang mendengar, alhamdulillah.
Jika tidak, itu tetap menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Namun, di sisi lain, melimpahnya konten ini juga membawa tantangan tersendiri. Bagaimana kita menyaring informasi yang benar-benar relevan dan bermanfaat? Ketika setiap hari ada jutaan konten baru yang diunggah ke platform seperti YouTube, Instagram, atau blog, rasanya mudah sekali untuk merasa kewalahan.
Dalam episode kali ini, saya tidak akan membahas bagaimana melawan information overload, tetapi bagaimana memanfaatkannya untuk keuntungan kita, terutama dalam konteks bisnis.
Anda juga bisa dengarkan melalui spotify atau aplikasi favorit Anda disini:
Daftar Isi
Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang
Pentingnya Kurasi Konten
Salah satu strategi yang efektif di era information overload adalah kurasi konten. Kurasi adalah proses mengumpulkan, menyeleksi, dan merekomendasikan konten yang relevan dan berkualitas kepada audiens.
Berbeda dengan kategorisasi, kurasi melibatkan proses memilih mana yang masuk dan mana yang tidak. Ini berarti Anda harus memiliki kepekaan dan selera yang baik untuk menentukan mana konten yang relevan bagi audiens Anda.
Di KIRIM.EMAIL, kami pernah membuat daftar konten terbaik yang kami konsumsi sepanjang tahun, mulai dari buku, video YouTube, hingga podcast. Namun, saya memutuskan untuk berhenti melakukannya karena banyak orang yang meminta rekomendasi tetapi tidak benar-benar mengonsumsinya.
Banyak yang mengatakan belum sempat membaca buku atau menonton video yang saya rekomendasikan. Pelajaran penting yang saya ambil dari pengalaman ini adalah bahwa banyak orang membutuhkan kurasi untuk membantu mereka menavigasi informasi yang melimpah.
Mereka butuh panduan, dan di sinilah kurasi memainkan peran penting.
Poin-Poin Penting Tentang Konten
- Konten Sebagai Alat Daya Ungkit Siapa saja kini bisa membuat konten yang berdampak besar. Internet membuka kesempatan bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang atau lokasi mereka.
- Kebebasan Berkreasi Tidak ada aturan kaku tentang bagaimana konten harus dibuat. Setiap kreator bebas menentukan format dan isi sesuai preferensi mereka.
- Tantangan Seleksi Informasi Melimpahnya konten menciptakan kebutuhan akan metode yang efektif untuk memilih informasi yang relevan.
Manfaat Kurasi Konten
Kurasi konten memiliki beberapa manfaat utama:
- Membangun Kepercayaan Ketika Anda secara konsisten memberikan rekomendasi yang bernilai, audiens akan mulai mempercayai opini Anda. Mereka akan melihat Anda sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan.
- Menghemat Waktu Bagi audiens yang sibuk, kurasi konten adalah solusi yang praktis. Mereka tidak perlu membuang waktu untuk menyaring informasi karena Anda sudah melakukannya untuk mereka.
- Menyediakan Perspektif Baru Kurasi konten juga memungkinkan Anda memberikan opini dan analisis yang memperkaya pandangan audiens terhadap suatu topik. Dengan memberikan konteks dan penjelasan, kurasi Anda akan menjadi lebih bermakna.
- Menjadi Sumber Inspirasi Konten yang dikurasi dengan baik dapat memotivasi audiens untuk belajar lebih banyak atau mencoba sesuatu yang baru.
Langkah-Langkah Kurasi Konten
- Mengumpulkan Konten Simpan semua konten yang menurut Anda menarik atau berdampak. Anda bisa menggunakan tools seperti Notion, Telegram, atau aplikasi lain untuk menyimpan link atau catatan. Jangan langsung menyeleksi; fokuslah pada pengumpulan terlebih dahulu.
- Menyeleksi Konten Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Pilih konten yang relevan dengan audiens Anda dan buang yang tidak sesuai. Jangan takut untuk mengeliminasi konten yang kurang berkualitas atau tidak sesuai dengan tujuan Anda.
- Memberikan Opini Berikan alasan mengapa konten tersebut layak dikonsumsi. Misalnya, “Video ini membahas strategi pemasaran yang relevan untuk bisnis kecil,” atau “Buku ini menawarkan pandangan baru tentang manajemen waktu.” Opini Anda adalah nilai tambah yang membuat kurasi Anda unik. Ini yang membuat kurasi lebih dari sekadar daftar tautan atau bookmark.
- Menambahkan Call-to-Action (CTA) Jika memungkinkan, tambahkan CTA yang relevan dengan bisnis Anda. Misalnya, jika Anda menjual produk kecantikan, tambahkan CTA yang mengarahkan audiens ke produk Anda. Ini adalah peluang untuk mengintegrasikan kurasi dengan strategi pemasaran Anda.
Studi Kasus: Hacker Newsletter
Salah satu contoh sukses dari strategi kurasi konten adalah Hacker Newsletter. Newsletter ini mengumpulkan berita teknologi terbaik setiap minggu dan mengirimkannya kepada audiens yang loyal.
Dengan format sederhana, Hacker Newsletter menyediakan ringkasan artikel, tool, atau update penting yang relevan bagi para pengembang, teknolog, dan inovator. Keberhasilan mereka terletak pada konsistensi dan relevansi konten yang mereka kurasi.
Saya sendiri adalah penggemar berat Hacker Newsletter karena mereka memberikan informasi yang sangat relevan tanpa membebani saya dengan berita yang tidak penting.
Dengan gaya editorial yang jelas, mereka telah menciptakan sebuah ekosistem kurasi yang dipercaya oleh jutaan orang.
Mengapa Kurasi Efektif?
Kurasi konten bukan hanya membantu audiens menemukan informasi yang relevan, tetapi juga memperkuat kepercayaan terhadap Anda sebagai kurator.
Banyak email newsletter yang saya ikuti, seperti TLDR Marketing dan Five Bullet Friday, menggunakan pendekatan kurasi untuk membangun hubungan dengan pembaca mereka.
Semua ini membuktikan bahwa kurasi adalah strategi yang tidak hanya relevan, tetapi juga efektif di era modern ini.
Kurasi dalam Email Marketing
Email marketing adalah salah satu cara terbaik untuk menyampaikan konten yang dikurasi. Dengan mengirimkan email yang berisi rekomendasi konten berkualitas, Anda dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan audiens.
Newsletter seperti Hacker Newsletter atau TLDR Marketing adalah contoh nyata bagaimana email dapat digunakan untuk menyampaikan kurasi yang relevan.
Untuk memulai, Anda hanya perlu mengumpulkan konten yang menarik, menambahkan opini Anda, dan mengirimkannya secara konsisten. Tambahkan elemen personalisasi, seperti rekomendasi khusus untuk segmen audiens tertentu, agar mereka merasa lebih terhubung.
Jangan lupa untuk menyertakan CTA yang mengarahkan mereka ke produk atau layanan Anda.
Kesimpulan
Di era information overload, kurasi konten adalah strategi yang efektif untuk membantu audiens menyaring informasi yang relevan. Anda tidak perlu selalu membuat konten baru; cukup kurasi konten yang berkualitas dan tambahkan opini Anda.
Ini adalah cara yang sederhana tetapi powerful untuk membangun audiens dan meningkatkan kepercayaan.
Jika Anda memiliki newsletter yang mengkurasi konten mingguan, kabarkan kepada saya di [email protected]. Saya akan senang menjadi pembaca pertama Anda!
Jika Anda membutuhkan platform untuk mengirimkan email newsletter, gunakan KIRIM.EMAIL dengan kode kupon KEPO untuk diskon 10%.
[Mulai Gunakan KIRIM.EMAIL Sekarang]
Terima kasih sudah mendengarkan, sampai jumpa di episode selanjutnya!
- KEPO 114: Berselancar Memanfaatkan Lautan Konten - December 19, 2024
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024