Keberadaan marketplace memberikan pengalaman baru dalam berbelanja. Tidak hanya untuk para pembeli, melainkan juga untuk para penjualnya. Berbagai kemudahan bisa kita dapatkan jika menjadi penjual di marketplace. Tidak perlu membuat website yang rumit dan mahal, tidak perlu memikirkan traffic datang dari mana, sistem yang terintegrasi dengan payment gateway dan logistik bahkan kita bisa mendapatkan supplier juga dari marketplace. Dengan marketplace, tugas kita sebagai penjual hanya satu, yaitu jualan.
Hanya saja dibalik semua kemudahan itu, ada beberapa hal yang mungkin bisa merugikan penjual dalam jangka panjang. Beberapa diantaranya :
- Pemasukan tidak stabil, cenderung naik turun
- Pembeli tidak loyal
- Perang harga dengan pedagang marketplace lain
- Sulit bersaing di marketplace terutama bersaing dengan penjual yang menggunakan bot
Dan mungkin yang paling menyakitkan adalah data pembeli kita dikuasai oleh marketplace. Dengan kata lain data pembeli tidak bisa kita dapatkan.
Maka dari itu tidak mengherankan jika tidak ada fitur export data pembeli di marketplace. Sehingga ketika kita ingin mengetahui bagaimana profil pembeli kita, menghubungi pembeli kita secara personal, membangun komunikasi dengan mereka, kita tidak bisa melakukannya dengan mudah.
Seperti itulah sisi lain dari marketplace di Indonesia. Mereka mempunyai segudang fitur canggih dan gratis pula. Tetapi itu semua harus ditukar dengan data-data penggunanya. Mengapa demikian? Karena dengan menguasai data bisa menguasai informasi. Ketika mereka menguasai informasi maka juga akan bisa menguasai dunia. Dan ini sudah ada buktinya, pemilik marketplace baik di luar negeri maupun di Indonesia masuk dalam jajaran orang terkaya.
Kembali lagi ke jualan di marketplace. Kalau kita sudah bergantung dengan marketplace bukan berarti selamanya harus bergantung dengan mereka. Kita para penjual masih bisa merebut dan menguasai apa yang menjadi hak kita, yaitu database pembeli.
Meskipun cara ini tidak biasa, tetapi cara ini sangat sederhana dan sangat mungkin untuk dilakukan. Lantas bagaimana caranya?
Inilah Cara Agar Pembeli Dari Marketplace Datang Lagi Untuk Membeli
Caranya adalah dengan memberikan kupon atau voucher kepada pembeli. Dalam pemasaran, adanya kupon atau voucher ini bukan tanpa tujuan. Kupon atau voucher sebenarnya adalah sebuah cara halus supaya pembeli datang lagi dalam waktu yang kita tentukan.
Kalau kita perhatikan, sebuah kupon atau voucher itu pasti ada masa berlakunya. Entah itu dalam bentuk durasi seperti 3 hari, 7 hari atau 30 hari. Atau masa berlakunya tanggalnya sudah ditentukan seperti tanggal 31 Desember 2018, 11 Januari 2019 dan lain sebagainya.
Kalau kita jualan di marketplace dengan kupon atau voucher inilah senjata kita untuk mendapatkan database pembeli. Kita tinggal menaruh selembar kertas yang isinya adalah kupon atau voucher ini ke dalam produk yang kita kirimkan ke pembeli. Bahasa kerennya adalah gift card.
Jika Anda ingin yang lebih praktis dan canggih lagi, Anda bisa mengirimkan sebuah gift card yang berisi QR Code bersama produk Anda. Lalu setelah sampai, pembeli tinggal melakukan scan QR dan otomatis akan mengarah ke form. Dengan form ini pembeli Anda tinggal memasukkan nama dan email, dan voucher akan terkirim secara otomatis ke email yang mereka masukkan. Untuk bisa menggunakan ini Anda membutuhkan sebuah software pembuat voucher yang bisa Anda dapatkan di sini.
Mudah bukan cara? Jadi dengan sekali kirim, produk Anda sampai ke pembeli bersama dengan gift cardnya, juga Anda bisa mendapatkan database pembeli Anda dan mereka akan datang kembali untuk membeli sesuai dengan waktu yang Anda tentukan.