Harapan setiap orang jualan adalah begitu buka langsung laris. Tapi pada kenyataannya tidak selalu seperti itu. Memang ada penjual yang begitu buka toko jualannya langsung laris. Namun tidak sedikit pula yang sudah berhari-hari buka jualannya tak kunjung terjual juga.
Pertanyaannya mengapa bisa seperti itu? Berdasarkan pengalaman kami, hal ini penyebabnya bukan pada produk/jasa yang kita jual. Melainkan pada bagaimana kita memasarkan dan menjual produk/jasa tersebut.
Kalau kita memasarkan dan menjual dengan cara yang tepat dan benar maka kemungkinan besar produk/jasa kita ada yang beli. Begitu juga sebaliknya, kalau kita memasarkan dan menjual produk/jasa dengan cara yang salah, jangankan ada yang beli, melirik saja tidak.
Berikut ini setidaknya ada 6 alasan mengapa jualan Anda tidak ada yang beli. Dengan membaca ini semoga bisa menjadikan bahan evaluasi untuk toko Anda. Sehingga dengannya bisa mendatangkan pembelian bagi produk/jasa yang Anda jual.
6 Alasan Mengapa Jualan Anda Tidak Ada Yang Beli
Inilah 6 alasan tersebut :
- Salah menentukan target market
- Tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
- User Experience (UX) yang website buruk
- CS Anda tidak responsif
- Tidak konsisten
- Calon pembeli tidak kenal siapa Anda
Mari kita bahas satu per satu.
Salah target market
Alasan yang pertama dan yang paling menentukan mengapa jualan Anda tidak ada yang beli adalah salah target market. Target market adalah kumpulan orang yang kita sasar dimana mereka mempunyai kemungkinan yang besar akan membeli produk/jasa yang kita jual.
Kalau kita salah dalam memilih memilih target, maka konsep lainnya juga akan mengalami kesalahan. Karena pada dasarnya kita tidak bisa menargetkan semua orang dalam menjual produk/jasa kita.
Sebagai contoh, kita mau jualan berlian berkualitas bagus. Karena salah mengidentifikasi dan memilih target market maka penempatan tokonya bisa salah juga. Dengan pertimbangan harga sewa yang murah kita kemudian buka toko di pasar tradisional. Memang ada yang tertartik melihat dan masuk ke dalam toko, tetapi kalau untuk membeli peluangnya sangat kecil.
Berbeda jika kita paham dan tepat dalam memilih target market. Kita akan memilih penempatan tokonya di Mall atau yang sering dikunjungi oleh orang-orang kaya. Dengan demikian peluang terjual berlian kita cukup tinggi jika dibandingkan buka toko di pasar tradisional.
Tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Alasan kedua mengapa jualan kita tidak ada yang beli adalah karena produk/jasa tidak sesuai dengan kebutuhan dan juga keinginan pelanggan.
Kalau kita sudah tepat dalam memilih target market, namun mereka tidak butuh dan tidak menginginkannya, maka juga tidak akan terjadi penjualan.
Namun jika target marketnya tepat dan mereka juga butuh atau menginginkannya, penjualan saja bisa terjadi. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mengenali apa yang menjadi masalah dari target market kita. Setelah tahu apa masalah mereka dan apa yang mereka butuhkan, kita sediakan solusi yang relevan.
User Experience (UX) yang website buruk
Website itu ibarat toko kita di dunia online. UX di dalam website itu ada banyak sekali macamnya, seperti navigasi, pemilihan warna dan font, waktu loading, kemudahan dalam menemukan apa yang dicari dan lain sebagainya.
Kalau semua hal terkait UX ini buruk dalam website kita, maka tidak akan ada yang membeli sekalipun target marketnya sudah tepat dan mereka juga butuh produk kita. Karena UX itu berhubungan dengan kenyamanan pengguna, sehingga kalau calon pembeli sudah tidak nyaman, maka mereka tidak akan jadi beli.
Maka dari itu kita harus benar-benar memikirkan UX pada website kita. Navigasi yang jelas, desain website yang sederhana dan bersih (clean), waktu loading yang cepat, font yang mudah dibaca perlu kita perhatikan lagi.
Masih terkait dengan UX. Jika Anda tidak punya website namun jualannya melalui sosial media khususnya Instagram, Anda bisa memberikan pengalaman berbelanja dengan mudah dan praktis kepada calon pembeli melalui layanan Belanja.BIO.
Belanja.BIO adalah sebuah platform toko online di Instagram yang menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih baik. Untuk mempelajarinya silakan klik di sini.
CS tidak responsif
Alasan berikutnya adalah CS tidak responsif. Kalau target market kita sudah tepat, produk/jasa yang dijual juga dibutuhkan oleh banyak orang dna UX website bagus, tetapi kalau CS kita tidak responsif, kemungkinan juga tidak akan terjadi penjualan.
Sebagai contoh, ada calon pembeli yang menghubungi kita hari ini jam 9 pagi. Tetapi kita membalasnya jam 21.00 atau jam 10.00 tetapi di hari berikutnya. Jelas ini akan membuat calon pembeli menunggu, padahal mereka jawaban yang cepat dan responsif.
Maka dari itu kita butuh standar waktu dalam melayani pelanggan ini. Setidaknya maksimal 15-20 menit setelah calon pembeli menghubungi, kita harus sudah membalasnya. Sehingga tidak mengherankan jika respon time menjadi salah satu hal yang ditampilkan di dalam sebuah toko pada marketplace. Karena ini penting untuk membuat calon pembeli tahu bagaimana kita melayani mereka.
Tidak konsisten
Konsisten ini berhubungan dengan brand. Dan konsistensi ini adalah kunci dari pemasaran supaya mereka bisa membedakan kita dengan yang lain dan setia dengan kita.
Setiap hari calon pembeli dan pelanggan melihat produk yang dijual oleh orang lain. Sehingga dengan mudah mereka akan melupakan kita. Maka dari itu kita butuh konsistensi di semua saluran pemasaran kita.
Kalau di website kita pakai warna biru, maka di kartu nama, logo, desain proposal dan lain sebagainya juga harus konsisten menggunakan warna biru. Tujuannya untuk memberikan kesan. Kalau kesan sudah terbentuk maka dengan mudah pelanggan mengenali produk dan bisnis kita.
Calon pembeli tidak kenal siapa Anda
Alasan terakhir mengapa jualan Anda tidak ada yang beli adalah karena calon pembeli tidak kenal siapa Anda. Mudahnya begini, ada dua orang penjual yang jualan produk yang sama dan Anda sedang butuh produk tersebut. Yang satu adalah tetangga kita, penjual kedua adalah orang asing yang kebetulan lewat.
Dari dua orang ini siapakah yang akan Anda pilih untuk Anda beli produknya? Kemungkinan besar kita akan memilih tetangga kita bukan?
Begitu juga dengan kita jualan online. Sangat penting calon pembeli itu mengenal siapa kita sebelum dia membeli.
Caranya bagaimana?
Cara agar supaya calon pembeli mengenali siapa kita itu paling tidak bisa dilakukan dengan tiga cara. Tiga cara tersebut antara lain
Optimalkan halaman about
Cara yang pertama adalah dengan mengoptimalkan halaman about di website. Halaman about ini adalah halaman yang menampilkan siapa Anda. Anda bisa memanfaatkan halaman ini untuk memperkenalkan diri kepada calon pembeli.
Biasanya yang ada di halaman about ini adalah informasi yang terkait dengan latar belakang bisnis, siapa foundernya, apa visi, misi dan value nya serta prestasi-prestasi yang sudah pernah didapatkan.
Menampilkan testimoni
Cara yang kedua adalah denganmenampilkan testimoni dari orang-orang yang pernah membeli produk/jasa kita. Terutama orang-orang berpengaruh dan punya authority yang tinggi, seperti artis, publik figur, pejabat, pengusaha terkenal dan lain sebagainya.
Mendapatkan kontak calon pembeli dan berkomunikasi dengan mereka
Kemudian cara yang ketiga adalah dengan mendapatkan kontak dari para prospek atau calon pembeli kita. Kontaknya bisa berupa nomor HP ataupun alamat email. Cara ini sering disebut sebagai list building.
Berdasarkan pengalaman kami, antara nomor HP dan alamat email akan lebih mudah kita dapatkan alamat email dari para prospek. Namun bukan berarti mendapatkan nomor HP itu tidak mungkin dilakukan. Kita bisa mengumpulkan alamat email dan juga nomor HP dalam waktu yang bersamaan.
Membangun list kontak saja tidak cukup. Supaya efektif dan para calon pembeli bisa kenal lebih dengan dengan Anda maka Anda juga perlu mengirimkan pesan. Mungkin sekedar menanyakan kabar atau bisa juga menginformasikan sesuatu yang penting terkait bisnis Anda.
Untuk membangun list email dan mengirimkan pesan ke banyak alamat email sekaligus Anda bisa menggunakan layanan dari KIRIM.EMAIL.
KIRIM.EMAIL adalah sebuah layanan email marketing yang didesain untuk para pebisnis di Indonesia. Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang KIRIM.EMAIL di sini.
Itulah 6 alasan mengapa jualan kita tidak ada yang beli. Mudah-mudah ada manfaatnya untuk Anda. Terima kasih sudah menyimaknya dan sampai bertemu di artikel berikutnya.