Bismillah…
Saat saya ngobrolin tentang kami yang saat ini bekerja dengan lokasi yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia, beberapa langsung merespon ke saya dengan kata-kata: Keren mas, atau semacamnya.
Padahal, kenyataannya jauh dari keren.
Kami membangun KIRIM.EMAIL menjadi perusahaan remote bukan mau untuk gaya-gayaan, bukan untuk keren-kerenan.
Mesikpun kami memiliki motto: “Bekerjalah dari tempat yang membuatmu bahagia”, alasan mendasar kami bekerja remote bukan karena kami ingin lebih bahagia.
Kami membangun KIRIM.EMAIL menjadi perusahaan remote, awalnya, karena kondisi keuangan kami yang terbatas.
Inilah dasar dari keputusan kami akhirnya tidak menyewa kantor yang berujung menjadi perusahaan full remote yang sekarang timnya tersebar di seluruh Indonesia.
Saat itu, kami sangat berhati-hati sekali menggunakan uang yang kami miliki, karena sumber dayanya sangat terbatas.
4 Alasan Kenapa KIRIM.EMAIL Menjadi Perusahaan Remote
Strategic Cost
Saat itu, keuangan untuk perusahaan langsung dengan tegas dibagi 2: Strategic cost dan non-strategic cost.
Strategic cost adalah biaya apapun yang bisa menumbuhkan perusahaan, seperti iklan Facebook (kalau tidak boncos), endorsement, pengembangan produk untuk dijual, biaya split test, dll. Intinya yang langsung menggerakkan perusahaan untuk bertumbuh.
Non-strategic cost adalah biaya yang penting untuk bisnis, namun tidak selalu langsung memperlihatkan hasil atau menggerakkan perusahaan. Didalamnya termasuk biaya-biaya administratif, server, konsultan, pengacara, membangun PT, dan tentu saja sewa kantor.
Saya kejam sekali dengan non-strategic cost, saya akan memangkas semua biaya yang saya bisa, tanpa ampun.
Prinsip saya saat itu:
“Potong dulu, tanya belakangan.”
Saya lalu tanya ke diri saya sendiri:
“Jika saya menyewa kantor di lokasi premium di Bandung (tempat saya tinggal), apakah akan membantu KIRIM.EMAIL mencapai goalnya?”
Sebagai catatan, saat pertama berdiri, goalnya KIRIM.EMAIL saat itu adalah 1000 pelanggan dalam waktu 3 bulan.
Bagaimana lokasi kantor yang bagus akan mendatangkan 1000 pelanggan dalam 3 bulan?
Jawabannya: Mungkin tidak akan bisa.
Lebih dari 90% pelanggan akan datang melalui channel online, tidak karena melihat kantor KIRIM.EMAIL di lokasi premium.
Akhirnya ya, biaya sewa kantor adalah yang pertama kali saya pangkas hingga nol.
Dananya lalu kami alokasikan untuk iklan, server yang lebih baik, merekrut tim, dan biaya-biaya strategis lain.
Saat tim bertumbuh pun, kami tidak perlu pusing memikirkan pindah kantor. Karena memang tidak ada kantor.
Namun, setelah 1-2 tahun, dan setelah kami mulai mengumpulkan dana yang cukup untuk menyewa kantor di lokasi yang lumayan, ternyata kami tetap tidak ingin berkantor.
Mungkin karena udah dapet denyutnya kerja remote, mungkin juga karena alasan lain. Misalnya:
Talent Wars
Karena kami bekerja remote dan sudah menjadi perusahaan remote, kami sudah tidak lagi melihat dimana seseorang berada.
Jadi siapa saja bisa melamar pekerjaan dari mana saja.
Yang menjadi pertimbangan bukan lagi jarak dari rumah ke kantor, tapi bagaimana skill orang tersebut? Apakah ia akan cocok dengan kultur kerja di sini? Bagaimana cara ia berkomunikasi? Dll.
Dengan persaingan untuk memperebutkan tenaga kerja berbakat yang semakin ketat, kami bisa lebih unggul karena bisa merekrut tenaga kerja darimana saja, tanpa memikirkan lokasinya berada dimana.
Saya percaya:
“Orang berbakat, jenius, dan baik hati terdistribusi merata di Indonesia. Yang belum terdistribusi dengan merata adalah kesempatan yang datang kepada mereka.”
Karenanya, perusahaan remote seperti KIRIM.EMAIL berusaha untuk membuat kesempatan ini lebih merata ke orang-orang berbakat ini.
Sekarang bayangkan Anda bisa merekrut orang dari mana saja, tidak harus di kota dimana Anda berada, maka Anda bisa merekrut dengan lebih cepat dan luas.
Inilah salah satu efek samping dari membangun dan menjadi perusahaan remote tanpa kantor.
Memperlebar Spektrum Tenaga Kerja
Beberapa teman-teman saya yang juga membangun perusahaan remote, berhasil mempekerjakan tim yang berisi penyandang disabilitas.
Orang-orang penyandang disabilitas menjadi unemployable (tidak dapat dipekerjakan) bukan karena kemampuan mereka, namun karena keterbatasan fisik mereka.
Beberapa orang memiliki kemampuan atau skill yang luar biasa, namun, sering kali kondisi tata kota, fasilitas umum, atau tempat kerja yang tidak mendukung membuat mereka tidak bisa bekerja.
Dengan menjadi perusahaan remote memungkinkan orang-orang berbakat ini untuk bekerja dari lokasi yang bisa mereka pilih sendiri.
Meminta mereka untuk datang ke kantor setiap hari = menghalangi potensi terbaik mereka untuk muncul ke permukaan.
Kini Anda bisa mengeluarkan potensi skill-skill terbaik, tanpa harus membuat mereka berjuang melawan keterbatasannya.
2 hal diatas adalah sedikit, dari banyak sekali kelebihan yang kami rasakan dengan tidak mengharuskan seseorang untuk berkantor.
Ada banyak lagi kelebihan lain yang kami rasakan sehingga kami memutuskan untuk tidak pernah berkantor hingga saat ini.
Transformasi
Saat beberapa perusahaan yang ingin transformasi menjadi perusahaan remote melihat pola kerja kami, kebanyakan langsung berpikir bahwa mereka harus membuang kantornya sama sekali.
Tentu saja ini tidak benar, spektrum kerja remote itu luas sekali.
Di sisi kiri ada perusahaan yang full berkantor, pada spektrum extreme kanan ada perusahaan yang berisi digital nomad. Perusahaan yang berisi orang-orang yang bekerja sambil terus berpindah-pindah tempat atau nomaden.
Kebanyakan perusahaan bisa mulai di tengah, alias hybrid, alias gabungan.
Setengah remote, setengah di kantor.
Mungkin tidak semua divisi bisa dipekerjakan secara remote (seperti produksi). Namun tidak semua divisi juga orangnya harus ke kantor (misalnya marketing, akuntan, dll).
Mulai Sekarang
Cara terbaik untuk memulai adalah dengan “memulangkan” sebagian tim Anda untuk bekerja di rumah.
Mulailah dari orang-orang yang Anda percaya. Mulailah mungkin dari orang-orang yang sudah lama bekerja bersama Anda.
Atau Anda juga bisa memulai dari sisi sebaliknya. Mulai rekrut anak-anak magang dan pekerjakan mereka dari jarak jauh. Indonesia sepertinya surplus potensi anak magang. Jadi menemukan mereka mungkin lebih mudah.
Apapun yang Anda pilih, mulailah sekarang.
Jika Anda ingin serius menumbuhkan perusahaan Anda dengan cepat dan merekrut orang dari seluruh Indonesia, Anda juga bisa langsung mempelajari caranya disini:
Pelajari tentang Kelas Remote di sini
Selamat memulangkan tim Anda kerumahnya.
-Fikry
- KEPO 113: Kenapa Kita Tetap Harus Membuat Rencana Walau Rencana Sebelumnya Gagal Terus Menerus - December 7, 2024
- KEPO 112: Marketing Dalam 17 Menit - October 12, 2024
- Shopee, Telegram, Jet Pribadi, dan Kemandirian Usaha - August 27, 2024