fbpx

Episode 23 – Setelah Skill, Lalu Apa?

Jumpa lagi dengan saya Fikry Fatullah di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode 23.

Pada episode kali ini saya membawakan judul Setelah Skill, Lalu Apa?

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang

Prinsip saya dalam merekrut tim

Ada prinsip yang saya pegang dalam merekrut tim, yaitu tell what to do. Atau dengan kata lain, saya sudah meng-hire orang, maka katakan sama saya kita harus melakukan apa.

Sehingga dalam rektutmuen di KIRIM.EMAIL atau di bisnis-bisnis saya sebelumnya, yang saya cek pertama kali adalah hard skill nya.

Mengapa? Karena beberapa pekerjaan memang membutuhkan penguasaan hard skill yang mumpuni.

Misalnya di bagian aplikasi. Yang dibutuhkan di sini adalah orang-orang yang memang jago dan berpengalaman dalam programming. Gak mungkin kan orang yang tidak menguasai pemrograman saya masukkan ke bagian aplikasi ini. Sehingga pepatah The right man in the right place itu ada benarnya.

Skill itu bisa diakuisisi

Berita baiknya, hard skill ini bisa Anda akuisisi atau Anda pelajari.

Saya tahu persis ini karena dulu saya pernah mengalaminya. Dulu saya adalah musisi dan besarnya pemasukan saya salah satunya adalah karena skill yang saya miliki. Semakin saya bisa menguasai skill dalam bermusik, maka saya juga dibayar semakin tinggi.

Sebagai contoh, sekarang saya menguasai musik jazz, besok saya menguasai musik dangdut dan bisa membaca partitur. Serta bisa cepat beradaptasi dengan band apapun, maka bayaran yang saya dapatkan semakin banyak.

BACA JUGA :   Refleksi Setahun Pandemi – Pola Membangun Ketahanan Bisnis Saat Krisis dan Pandemi – Ep. #87

Maka dari itu saya perlu dan harus mengakuisisi skill-skill baru agar saya juga semakin menambah value saya.

Andapun juga bisa mengakuisi skill-sklill baru, seperti menjalankan pesawat terbang, menguasai email marketing, menguasai Facebook Ads, menguasai sepakbolam dan lain sebagainya. Itu tergantung dari seberapa kuat Anda menginginkannya.

Bukti skill bisa Anda akuisisi ini tidak hanya saya saja. Ada orang lain yang bisa membuktikannya. Salah satunya adalah Joshua Waitzkin. Seorang penulis buku yang judulnya The Art Of Learning dan pernah diundang dalam Tim Ferriss Show.

Tentang Joshua Waitzkin

Pada usia 8 tahun beliau pernah menjadi juara dunia catur. Setelah dewasa pernah menjadi juara dunia Taichi dan terakhir pernah menjadi juara dunia Brazilian Jiu Jutsu.

Dan dalam bukunya The Art Of Learning, Josh (nama panggilan Joshua) menuliskan ada cara terbaik dalam mempelajari.

buku the art of learning - Josh Waitzkin

Berkat 2 hal ini (juara dunia dan isi buku) Josh diundang oleh Tim Ferris saat beliau ingin memperlajari Brazilian Jiu Jitsu dalam waktu cepat.

Kalau Anda ingin juga bisa mempelajari skill dalam waktu singkat, Anda bisa baca bukunya Josh yang berjudul The Art of Learning atau untuk gambarannya, Anda bisa lihat video ini terlebih dahulu.

Setelah punya skill, selanjutnya apa?

Setelah Anda menguasai skill tertentu, maka yang mungkin menjadi pertanyaan adalah selanjutnya apa?

BACA JUGA :   Episode 22 – Dari Affiliate Marketer Ke Business Owner

Dan menurut saya, setelah menguasai skill, perjalanan Anda baru dimulai. Skill memang penting, namun ada yang lebih penting dari skill, yaitu keterandalan. Seberapa jauh Anda bisa diandalkan oleh orang lain, keluarga atau tim Anda.

Dan di dalam bisnis, keterandalan ini sangat penting. Terutama di saat bisnis Anda sedang turun, maka Anda akan sangat menbutuhkan orang-orang yang bisa diandalkan, termasuk Anda sebagai pemimpin bisnis.

Jika Anda adalah pemimpin bisnis maka Anda adalah seorang decision maker yang akan menentukan kemana bisnis berjalan. Dan tim Anda mengandalkan Anda untuk menentukan keputusan yang tepat untuk kondisi saat itu.

Skillnya jago tapi keterandalan kurang

Saya dari dulu sering sekali menemukan orang-orang yang seperti ini. Skillnya jago tetapi ketrandalannya kurang.

Sewaktu masih main musik dulu, saya menemukan orang orang yang main gitarnya bagus banget, main piano segala macam jenis musik bisa, tetapi keterandalannya kurang.

Seperti sering telat jika latihan, mood nya naik turun, ketinggalan barang-barang tertentu, ngambeg, dan lain sebagainya.

Di dalam bisnis juga ada. Dia jago banget jualannya, mulai dari mendatangkan traffik hingga copywrting semuanya bagus. Tetapi saat harus diandalkan dia gak bisa.

Dan yang seperti ini yang menurut saya paling mengecewakan. Sehingga pilihannya ada dua, kalau tidak bisa menjadi solusi maka akan menjadi masalah.

Tidak jarang hal seperti ini akan berimbas ke orang lain. Orang lain bisa kehabisan waktu hanya untuk menyelesaikan masalah yang seharusnya diselesaikan oleh orang yang keterandalannya kurang ini.

BACA JUGA :   Kapan Inovasi? Kapan Adaptasi? – Ep. #86

Skillnya biasa-biasa saja bahkan kurang tapi bisa diandalkan

Selain orang dengan tipe di atas, ada juga orang dengan tipe kebalikannya. Skillnya biasa-biasa saja bahkan kurang, tetapi bisa diandalkan. Seperti on time, bisa bekerja sama dengan baik, dan lain sebagainya.

Dan saya pribadi lebih toleran orang-orang yang seperti ini. Biarpun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan training, setelah hasilnya kelihatan maka dia akan semakin semangat dalam belajarnya. Dan saya yakin suatu saat orang-orang seperti ini akan bersinar.

Pesan saya

Jadilah orang yang bisa diandalkan. Jadilah orang yang mempunyai keterandalan yang tinggi. Jangan apa-apa bilang tidak. Jangan apa-apa bilang tidak bisa. Jangan batasi diri Anda dengan hal-hal yang ada di dalam kepala Anda sendiri.

Keterandalan itu masalah mindset dan skill itu masalah kemauan.

Carilah tim yang bisa diandalkan, jadilah orang yang bisa diandalkan agar bisa menarik orang-orang yang bisa diandalkan.

Saya Fikry Fatullah, silakan gunakan kode kupon KEPO untuk semua produk KIRIM.EMAIL. Sampai bertemu lagi di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode berikutnya.

====================

Dengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast langsung dari HP Anda

Agar tidak ketinggalan update episode terbaru KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast, Anda bisa men-download dan mendengarkannya langsung melalui HP Anda, caranya:

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *