fbpx
Sedikit Tentang Adab

Sedikit Tentang Adab

Bismillah…
Jika Anda sudah mengikuti blog ini cukup lama, Anda mungkin setuju dengan saya bahwa, InsyaAllah dalam blog ini kita tidak akan kekurangan ilmu bisnis, terutama ilmu jualan.

Menurut saya, salah satu rahasia sukses belajar bukan pada berapa banyak materinya tetapi lebih ke bagaimana mendapatkan ridho dari guru tempat kita belajar.

Hal ini paling nyata saya lihat dampaknya di bisnis. Mungkin Anda tidak langsung percaya dengan saya. Tetapi saya mempunyai kisah nyata nya untuk Anda.

Begini ceritanya…

Sekitar 2 tahun lalu, saya bertemu seorang yang bernama Abdul (Bukan nama sebenarnya). Dia belajar tentang bisnis secara otodidak. Hampir 100% dia belajar hanya dari Facebook group, Blog. Youtube, dll.

Pada saat itu Abdul TIDAK pernah ikut workshop, seminar, beli course, atau buku karena memang tidak ada uang untuk mengikuti itu semua. Ditambah lagi dengan beban membantu melunasi hutang-hutang orang tuanya, membuat Abdul semakin tidak bisa belajar yang membutuhkan uang.

Saya melihat sendiri bagaimana gurunya begitu sayang dan peduli pada Abdul. Bahkan tidak jarang langsung turun membantu Abdul ketika mengalami kendala. Hal tersebut dikarenakan kerendahan hati dan cara kesantunan Abdul dalam berkomunikasi dengan para gurunya sehingga berhasil membuat gurunya ridho.

Bahkan Abdul pernah bercerita pada saya, satu kali gurunya berkenan meminjamkan uang karena sempat kehabisan uang saat split testing di Facebook Ads. Jadi tidak mengherankan bila gurunya akan membantu sampai segitunya.

Dari kisah Abdul itu ada yang bisa kita ambil hikmahnya, yaitu praktek itu penting, tapi ridho nya yang memberi ilmu menurut saya lebih penting.

Disinilah penting nya Adab, agar guru kita ridho. Bagaimana cara Anda belajar dengan seorang guru, menurut saya sama penting nya dengan apa yang Anda pelajari dari guru tersebut.

Keilmuan memang miliknya Allah, Anda bisa dapet dari mana aja, tapi guru yang baik akan menunjukkan Anda jalan yang terbaik untuk mendapatkan ilmu tersebut.

Adab inilah yang saya lihat sudah mulai berkurang dilapangan. Banyak sekali kelakuan pebisnis-pebisnis online yang menyebabkan gurunya marah atau sakit hati sehingga tidak ridho.

Belum mempelajari materi sudah mencurigai…
Belum mempraktekkan sudah menyalahkan…
Belum menyimak ngomongnya sudah banyak…
Sampai-sampai saya pernah mendengar seorang pebisnis online yang menjadi mentor dari banyak pebisnis berkata:

“Pahamnya setengah, praktek nya nol, tapi ngomong nya 10.”

Jadi bagaimana sebaiknya adab berguru ini?

Merlalui blog ini, saya ingin berbagi apa yang saya pelajari tentang adab dalam berguru dan berbisnis. Saya pernah 2x membahas topik ini di 2 episode podcast berbeda, Anda bisa mendownloadnya dan dengarkan disini:
1. Adab Berguru : http://radio.kajianbisnis.online/e/129/

[podbean resource=”episode=9j4f8-64a7eb” type=”audio-rectangle” height=”100″ skin=”2″ btn-skin=”108″ share=”1″ fonts=”Helvetica” auto=”0″ download=”0″ rtl=”0″]
2. Dasar-dasar Adab Dalam Bisnis : https://kirim.email/dasar-dasar-adab-dalam-bisnis/

[spp-player url=http://dts.podtrac.com/redirect.mp3/feeds.soundcloud.com/stream/338783858-kirimemail-episode-7-dasar-dasar-adab-dalam-bisnis.mp3]

Point kedua lebih seperti pelengkap ke eksekusi bisnis kita sehari-hari, tapi karena menurut saya masih relevan, maka saya posting juga.

Walaupun saya merupakan salah seorang mentor dalam sebuah grup bisnis, saya tidak membuat postingan ini untuk saya sendiri. Saya tidak begitu mempermasalahkan adab orang yang datang ke saya, toh kalau saya jadi sakit hati, Mudah-mudahan itu jadi penggugur dosa saya, Aamiin…

Namun mentor-mentor lain yang mungkin Anda temukan di luar sana berbeda. Karena nya, setelah Anda membaca tulisan ini, saya ingin mereka ridho pada Anda.

Jika ada satu dua hal yang bisa lakukan agar mereka ridho, maka akan saya lakukan. Jadi postingan ini kebih ke mengingatkan, bukan mengajarkan.

Semoga kita bisa mengamalkan semua yang kita pelajari disini dalam kondisi guru2 kita ridho… Aamiin…

Selamat mempelajari, janga lupa mengamalkan.
Fikry

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *