fbpx
Mengenal Omni Channel Marketing

Mengenal Omni Channel Marketing

Tentang Omni Channel Marketing. Semenjak hadirnya media digital dan toko online, usaha ritel mulai kehilangan peminat. Karena itu hadir berbagai strategi untuk mengatasi hal ini. Salah satu strategi marketing yang digunakan oleh pebisnis ritel untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan Omni Channel Marketing. 

Artikel ini akan membahas mengenai omni channel marketing secara menyeluruh dan bagaimana hal ini bisa membantu dalam bisnis. Tidak hanya ritel, tetapi semua bisnis yang sudah mulai terjun ke strategi pemasaran online. 

Apa itu Omni Channel Marketing?

Omni Channel adalah menggunakan berbagai channel marketing untuk berjualan agar pembeli mendapatkan pengalaman yang sama di channel mana pun mereka berbelanja. Jadi, dimulai dari media sosial, website, email, bahkan toko offline, semuanya bisa dikunjungi oleh pembeli dan mereka mendapatkan kepuasan yang sama.

Sekarang, pembeli semakin menginginkan pengalaman belanja yang lebih personal. Misalnya, seseorang ingin membeli sepatu merek tertentu. Lalu, di toko offline ternyata ukuran sepatunya tidak tersedia, sehingga ia akhirnya tidak jadi membeli di sana. Hal tersebut bisa membantu mengatasi hal ini.

Jadi, ketika seseorang berbelanja, ia bisa memastikan produk yang dibutuhkannya tersedia atau tidak secara realtime. Hal ini bisa membuat pembeli merasa puas karena toko telah mengakomodir keinginannya.

Seperti apa persisnya?

Melalui konsep ini, kita bisa membuat pembeli mengecek stok barang yang tersedia melalui platform online. Lalu, jika tidak tersedia ia bisa melakukan request di dalam platform tersebut. Sehari kemudian, ia akan dikabari melalui email bahwa stocknya sudah tersedia dan bisa diambil di toko offline.

Secara tidak sadar, pembeli sudah mengunjungi berbagai channel dari penjual. Mulai dari media sosial, web, email dan toko offline. Semua dialami oleh pembeli dengan pengalaman yang sama dan realtime. Omni channel marketing memang berusaha memudahkan pembeli agar bisa merasakan pengalaman berbelanja yang lengkap.

Mengutip Pak Mulijadi, praktisi omni channel, dengan strategi ini, penjual bisa menyediakan berbagai pintu bagi pembeli untuk berbelanja. misalnya pelanggan membrowsing barang pada website di pagi hari, berhenti sebentar untuk bekerja, lalu melakukan pembelanjaan melalui aplikasi di ponsel mereka saat makan siang, pelanggan juga bisa mengembalikan barang yang dibelinya secara online dan menukarnya dengan ukuran atau kondisi barang yang lebih pas di toko. Pada Omni Channel, seluruh media pemasaran dan sales terintegrasi menjadi satu tanpa terputus sama sekali.

Inilah menariknya, setiap channel marketingnya seolah terpisah padahal semuanya mengakomodir apa yang pelanggan butuhkan. 

Perbedaan Omni Channel dan Multi Channel Marketing

Sepintas konsep Omni Channel sama dengan Multi Channel, yaitu menggunakan beberapa saluran pemasaran agar pembeli bisa menjangkau kita. Namun ada perbedaan mendasar di antara keduanya.

Multichannel hadir lebih dahulu, tujuannya agar orang-orang yang tidak terjangkau di salah satu saluran pemasaran, bisa terjangkau di saluran lainnya. Contohnya, dulu ada produk yang sering dipasarkan di koran, namun selain di koran, iklannya juga muncul di televisi, dan bahkan di radio. 

Semuanya bergerak secara terpisah, karena tujuannya hanyalah memastikan semakin banyak orang yang mengenal produk kita. Omni channel justru bergerak sebagai satu kesatuan yang utuh. Jadi, meskipun menggunakan banyak channel pemasaran, tetapi semuanya saling terkait. Konsep dasar dari omni channel adalah lintas channel namun terpadu. 

Baca juga : Memilih Cara Mendatangkan Traffic Untuk Bisnis Online Yang Baru Mulai

Jadi, ketika seorang pembeli mengecek aplikasi toko kita untuk melihat ketersediaan barang, apa yang mereka lihat adalah kondisi realtime. Begitu juga ketika kita mengirimi mereka bonus voucher melalui email, voucher tersebut berlaku ketika mereka membeli barang baik secara offline maupun online. Omni channel membuat pembeli tidak hanya menemukan satu wajah dari toko kita namun pengalamannya sama. 

Pembeli juga bisa melakukan pembelian di semua channel yang ada. Jadi mereka bisa membeli langsung di Instagram melalui DM, atau mereka juga bisa membeli di website dan lain sebagainya. Itulah perbedaan antara omni channel dan multi channel.

Contoh-Contoh Penerapan Omni Channel Marketing Di Dalam Bisnis

Amazon

Amazon adalah e-commerce yang sudah mendunia pimpinan Jeff Bezoss. Perusahaan ini telah menerapkan omni channel dengan sangat baik. Selain mengakses via web pembeli juga bisa menggunakan aplikasi dari handphone. Melalui aplikasi tersebut mereka bisa melacak keberadaan barang yang dipesan.

Selain itu, juga diterapkan dalam servis yang lain, pembeli bisa membeli di aplikasi dan mengambil barang di toko atau di “locker” amazon, yaitu depot yang telah disediakan amazon untuk mengambil atau mengembalikan barang. Servis ini sayangnya memang belum tersedia di Indonesia.

Starbucks

Starbucks menggunakan strategi omni channel dalam hal reward system. Jika kita sering ke Starbucks kita akan diberi reward card yang bisa kita gunakan untuk mendapat diskon jika berbelanjan di Starbucks mana saja. 

Namun tidak hanya itu, melalui aplikasi, reward tersebut bisa dicek atau ditambahkan via handphone, web, atau di cafenya. Perubahan di dalam kartu akan langsung tersinkronisasi di semua channel Starbucks. Sehingga memudahkan kita ketika menggunakannya. 

Disney

Disney menerapkan omni channel yang luar biasa, sehingga hal ini sangat memuaskan bagi pembeli. Selain menyediakan channel untuk menonton semua tayangan disney baik di website maupun di handphone. Aplikasi dan website itu juga terhubung ke penyedia layanan perjalanan ke Disneyland.

Jadi, kita bisa membeli tiket Disney Land melalui aplikasi dan aplikasi tersebut akan memberikan berbagai rekomendasi di mana saja kita bisa menggunakan tiket dan aplikasi tersebut.

Bagaimana Memulai Atau Menerapkan Omni Channel Di Dalam Bisnis.

Omni Channel marketing sangat tepat jika diaplikasikan di masa sekarang. Karena semua channel marketing baik online maupun offline sudah terintegrasi. 

Untuk menerapkannya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:

1. Memahami customer dengan sangat baik

Hal ini berlaku untuk semua bisnis, jadi kita harus benar-benar mengenali perilaku konsumen kita. Bagaimana mereka biasa berbelanja, apa yang mereka sukai dan tampilan seperti apa yang memudahkan mereka untuk berbelanja. Selain itu kita juga harus memahami bagaimana customer journey dari seorang pembeli.

Omni channel harus dimulai dari kebiasaan konsumen, dengan begitu, kita bisa tahu bagaimana menempatkan channel yang tepat.

2. Menyiapkan Teknologi yang Tepat bagi Pengguna

Kita perlu melihat channel apa yang sering digunakan, lalu kita maksimalkan channel tersebut. Konten yang harus kita siapkan pun harus sesuai dengan teknologi yang kita siapkan. Dengan begitu,ini bisa dijalankan dengan efektif.

3. Integrasi semua channel marketing dan teknologi baik online maupun offline.

Fokusnya adalah pengalaman berbelanja yang memuaskan. Karena itu pelayanan yang ada baik di website atau aplikasi atau toko online harus sama baiknya. Datanya juga harus sama, dan diusahakan semuanya bisa disinkronkan secara realtime. 

Itulah semua hal yang perlu Anda ketahui tentang omni channel dan beberapa contohnya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *