fbpx
Pada episode 13 ini saya akan mebahas tentang jualan atau selling. Lebih spesifiknya tentang Selling Di Depan Selling Di Belakang (SDSD)

Episode 13 – Selling Di Depan Selling Di Belakang

Pada episode kali ini saya akan mebahas tentang jualan atau selling. Lebih spesifiknya tentang Selling Di Depan Selling Di Belakang (SDSD).

Kebanyakan bisnis yang saya tahu, para ownernya mengambil profit atau keuntungan bukan pada penjualan di depan, melainkan pada penjualan di belakang.

Dulu saya pernah membuat sebuah kursus namanya Kict Start Bisnis Online Anda. Kalau Anda pernah mengikuti kursusnya mungkin Anda sudah paham apa yang saya maksud.

Namun jika belum dan ingin lebih mendalamai apa yang saya maksud, Anda bisa ikuti kursusnya gratis dengan mendaftar lebih dulu di KIRIM.EMAIL.

Untuk mendaftarnya tidak gratis, tetapi karena Anda sudah mendengarkan KEPO Episode 13 ini Anda bisa mendapatkan diskon 10% dengan memasukkan kode kupon : KEPO.

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang

Terkait dengan SDSD ini pada dasarnya adalah kita perlu memisahkan penjualan menjadi dua, yitu :

  • Penjualan di depan
  • Penjualan di belakang

Mudahnya selling di depan adalah kita melakukan penjualan yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pembeli atau akuisisi pembeli.

BACA JUGA :   Episode 6 – 5 Cara Mendapatkan 30.000 List Email dan Kontak Whatsapp dalam 7 Hari ala Rico Huang

Untuk mengakuisisi pembeli ini ada banyak macam cara. Dan itu sudah ya jabarkan secara jelas di buku saya yang ke empat yang judulnya KIRIM EMAIL Aja. Anda bisa mendapakan bukunya di sini => kirim.email/buku.

Dan dalam Podcast ini saya mengambil salah satu cara mengakuisisi pembeli dengan produk penetrasi. Produk penetrasi adalah produk untuk mendapatkan konsumen di depan. Peraturan dasarnya ada dua yaitu murah dan menarik.

Dengan produk yang murah dan menarik diharapkan ada orang yang membeli. Setelah itu Anda bisa mendapatkan kontak pelanggan Anda, kemudian membuat database pelanggan dan menghubunginya etiap saat melalui email atau nomor HP. Di sini yang menjadi tujuan bukanlah profit, tetapi kontak.

Terkait dengan penjualan di belakang , di sinilah letak profit dari sebuah bisnis. Mengapa profit ada pada penjualan di belakang

Setidaknya ada 2 alasan yang mendasari hal tersebut, diantaranya :

  1. Orang yang sudah pernah beli dan merasa puas, akan cendrung membeli lagi.
  2. Anda bisa menjual prouk/ jasa yang lebih mahal di belakang setelah mempunyai pengalaman bertransaksi dengan Anda.
BACA JUGA :   Pemimpin Terbang Tenggelam – Ep. #97

Sebagai contoh dalam mengaplikasikan konsep ini adalah iPhone, Saat seseorang membeli iphone mungkin mereka akan melakukan pembelian aplikasi maupun musik. Dan begitu seterusnya. Iphone akan terus melakukan penawaran-penaran untuk penggunanya.

Hal yang sama juga saya alami, biarpun saya adalah pengguna iPad. Di iPad saya membeli sebuah aplikasi bernama Scoop dimana setiap bulan bisa terus mengupdate ilmu dan informasi. Selling di depannya adalah iPad dan selling di belakangnya adalah aplikasi, majalah, musik, dll.

Secara prinsip Anda bisa mendapakan keuntungan lebih banyak jika melakukan penjualan di belakang. Namun jika saat ini Anda belum melakukan penjualan di belakang, silakan susun prouk Anda untuk menjual yang mahal atau yang membosankan di belakang. Yang di depan adalah produk-produk murah dan menarik. Kemudian latih CS Anda untuk menangani hal ini.

Terakhir dari saya tugas pembeli hanya satu yaitu membeli lagi dan tugas penjual cuma satu yaitu menjual lagi. Sampai ketemu di episode berikutnya.

Jika ada pertanyaan, saran atau kritik, silakan tulis di kotak komentar di bawah ini. Dan bagikan tulisan tentang selling di depan selling di belakang ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

BACA JUGA :   Episode 24 – Percakapan Dengan Time Traveller

Artikel tentang Episode 13 – Selling Di Depan Selling Di Belakang ini dipersembahkan oleh KIRIM.EMAIL – Layanan Email Marketing dan Autoresponder Terbaik di Indonesia.

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *