fbpx
6 Cara Meningkatkan Cash Flow (Arus Kas) Bisnis Anda

6 Cara Meningkatkan Cash Flow (Arus Kas) Bisnis Anda

Pada artikel ini kami akan membahas tentang bagaimana cara meningkatkan cash flow atau arus kas bisnis yang kita miliki. Cash flow atau arus kas adalah suatu gambaran mengenai uang yang masuk dan uang yang keluar di dalam suatu perusahaan pada periode tertentu. Gambaran tersebut biasanya disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang bernama laporan arus kas atau statement of cash flow.

Pada halaman ini kami tidak akan membahas bagaimana membuat laporan arus kas tersebut. yang akan kami bahas di sini adalah tentang bagaimana meningkatkan cash flow (arus kas) bisnis Anda.

Di dalam  bisnis kita mengenal berbagai macam laporan keuangan. Beberapa diantaranya laporan laba/ rugi dan laporan arus kas. Namun pada praktiknya dua laporan ini merupakan dua hal yang sangat berbeda.

Kebanyakan pebisnis hanya berfokus pada laporan laba/ rugi saja. Padahal laporan laba/ rugi yang baik belum tentu menunjukkan perusahaan kita sehat secara keuangan.

Ada kalanya sebuah bisnis berada dalam kondisi dimana orderan terus masuk dan terus meningkat dari waktu ke waktu, laporan rugi laba menunjukkan angka yang posti, tetapi setiap kali karyawan akan gajian Anda kebingungan karena tidak ada uang cash yang tersedia?

Jadi ketika Anda mengalami kondisi di atas, berarti ada yang salah pada arus kas Anda. Sehingga supaya kita tidak terus-terusan berada dalam kondisi banyak orderan tapi minim cash, maka kita harus segera meningkatkan arus kas bisnis yang kita jalankan. Bagimana caranya? Silakan Anda simak artikel 6 cara meningkatkan arus kas bisnis berikut ini.

3 Jenis Cash Flow (Arus Kas)

Sebelum kita membahas tentang bagaimana cara meningkatkan cash flow (arus kas), terlebih dahulu kita mengenal 3 jenis cash flow (arus kas) bisnis yang kita jalankan. 3 Jenis cash flow (arus kas) ini antara lain :

Operating Cash Flow (OCF)

Operating Cash Flow adalah kas yang merupakan akibat dari kegiatan operasional perusahaan yang kita jalankan. Operating cash flow ini berkaitan dengan :

  • penerimaan
  • pengeluaran
  • pendapatan
  • dan biaya-biaya.

Semakin banyak pendapatan yang masuk dan semakin sedikit pengeluaran yang keluar maka semakin bagus pula operating cash flownya. Sehingga jika bisnis Anda OCF nya positif (+) maka itu berarti perusahaan Anda bisa dikatakan sehat. Sebaliknya, jika OCF nya negatif (-) maka itu berarti perusahaan Anda bisa dikatan sedang sakit.

Investing Cash Flow (ICF)

Investing cash flow adalah kas yang merupakan akibat dari aktifitas investasi (jual/ beli asset). Contoh kegiatan yang termasuk dalam ICF ini antara lain :

  • jual-beli mesin,
  • jual-beli kendaraan,
  • jual-beli peralatan kantor, dan lain sebagainya.

Jika ICF nya positif (+) itu berarti ada uang yang masuk ke perusahaan Anda. Sedangkan jika ICF nya negatif (-) berarti ada uang yang keluar dari perusahaan Anda.

Namun yang perlu digaris bawahi adalah ICF yang positif terus-menerus sebenarnya malah kurang baik. Alasannya adalah karena pemegang saham/owner harus terus menyetor modal untuk membiayai perusahaan.

Financing Cash Flow (FCF)

Financing cash flow adalah kas yang muncul dari aktifitas pembiayaan (hutang dari pihak lain). Contohnya pinjaman dari bank, investor dan lain sebagainya.

FCF dikatakan positif (+) jika menerima hutang dan sedangkan dikatakan negatif (-)jika membayar hutang. Namun FCF dikatakan baik jika menimbulkan dampak OCF yang positif, artinya uang yang masuk dari hutang menimbulkan peningkatan pendapatan. Sehingga perusahaan bisa membayar hutangnya.

Sebaliknya, jika OCF negatif, artinya berbahaya sebab uang yang masuk tidak menimbulkan keuntungan. Sehingga perusahaan belum bisa membayar hutangnya.

6 Cara meningkatkan arus kas bisnis Anda

Jadi untuk bisa meningkatkan arus kas bisnis sebenarnya tidak jauh-jauh dari 3 jenis cash flow di atas. Dan berikut ini adalah 6 cara yang bisa kita lakukan :

  1. Menambah penjualan
  2. Mengurangi pengeluran operasional
  3. Menjual akiva tetap
  4. Mengurangi pembelian aktiva tetap
  5. Menambah modal
  6. Melalukan negosiasi

Mari kita bahas satu per satu.

[1] Menambah penjualan

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang pertama adalah dengan menambah penjualan. Ini masuk dalam operational cash flow (OCF).

Sebisa mungkin penjualan yang Anda lakukan adalah penjualan secara tunai. Sehingga begitu produk sudah terjual, Anda langsung mendapatkan uangnya. Atau bisa juga menambah penjualan dengan cara kredit tetapi jangka waktu kreditnya tidak terlalu lama. 

Dengan cara ini bisa secara langsung meningkatkan arus kas bisnis Anda.

Untuk bisa menambah penjualan, Anda bisa menggunakan email marketing untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan Anda. Biasanya jika komunikasi dengan pelanggan tetap terjaga, maka peluang untuk terjadinya pembelian berulang terlbuka lebar. Maka dari itu Anda bisa menggunakan email marketing sekarang juga dan untuk memulainya bisa Anda klik di sini.

[2] Mengurangi pengeluaran operasional

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang kedua adalah dengan mengurangi pengeluran opersional. Misalkan dalam satu bulan biaya operasional bisnis Anda adalah Rp10 juta. Maka dengan cara ini Anda bisa menguranginya menjadi 8 juta saja, sehingga masih ada selisih 2 juta. Selisih 2 juta inilah yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan arus kas bisnis Anda.

Contoh dari mengurangi pengeluaran operasional ini antara lain mengurangi biaya operasional, menekan harga poko produksi serta menekan harga pokok penjualan.

[3] Menjual aktiva tetap

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang ketiga adalah dengan menjual aktiva tetap. Cara ini termasuk investing cash flow (icf). Dengan menjual aktiva tetap juga bisa secara langsung bisa meningkatkan arus kas Anda.

 Yang termasuk dalam cara ini antara lain menjual aktiva tetap perusahaan yang kurang atau tidak produktif seperti kendaraan yang jarang dipakai, peralatan kantor yang tidak terpakai, tanah dan bangunan.

Alasan dari menjual aktiva tetap ini adalah bahwa aktiva mengalami penyusutan setiap bulannya. Untuk itu akan lebih baik jika aktiva tetap yang tidak produktif ini dijual sekarang, daripada nilainya terus menurun.

Namun ini ada pengecualian untuk tanah dan bangunan. Karena ada kecenderungan harga tanah dan bangunan makin lama makin naik.

[4] Mengurangi pembelian aktiva tetap

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang keempat adalah dengan mengurangi pembelian aktiva tetap. Ketika arus kas Anda sedang bermasalah maka ini perlu Anda lakukan. Uang yang Anda anggarkan untuk membeli aktiva tetap, sebagian bisa Anda alokasikan untuk kegiatan operasional.

Barulah ketikah arus kas bisnis Anda sudah membaik, Anda bisa menambah pembelian aktiva tetap ini. Tetapi jika arus kas bisnis Anda masih bermasalah, sebisa mungkin jangan menambah asset.

[5] Menambah modal

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang kelima adalah menambah modal. Cara ini termasuk dalam financing cash flow (fcf). Caranya Anda bisa mengajukan utang lembaga keuangan ataupun investor.

Namun untuk cara meningkatkan arus kas dengan menambah modal ini Anda juga perlu berhati-hati. Karena jika kondisinya tidak tepat, menambah modal justru akan mengahncurkan bisnis Anda.

Lalu kapan kondisi yang tepat untuk berhutang? Jawabannya adalah ketika Operational Cas Flow dan Investing Cash Flow dalam kondisi positif dan jumlah OCF harus lebih besar dari ICF.

[6] Melakukan negosiasi

Cara meningkatkan arus kas bisnis yang keenam adalah melakukan negosiasi ulang terhadap hutang yang Anda miliki, baik dari sisi jangka waktu pembayaran maupun bunganya.

Itulah 6 cara meningkatkan arus kas bisnis Anda. Dengan mempelajari ini semoga arus kas bisnis Anda semakin meningkat dan kondisi bisnis Anda semakin sehat. Sampai bertemu di artikel berikutnya.

Muhammad Sholeh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *