fbpx
Beda Bisnis dan Bukan Bisnis

Beda Bisnis dan Bukan Bisnis

Akhir-akhir ini ada banyak orang yang terang-terangan mengaku menjalankan bisnis. Dengan modal foto, kemudian upload di Instagram, dapat orderan lalu dengan enteng bilang inilah bisnis saya.

Lalu apakah benar bisnis sesederhana itu? Kalau seperti itu apa bedanya dengan salesman dan mindahin dagangan dari offline ke online?

Terlepas dari seberapa sederhana praktik menjalankan bisnis, yang menjadi pembeda bisnis dan bukan bisnis adalah list. Maksudnya seperti apa? Silakan simak penjelasan kami berikut ini.

Kalau Anda yang semula jualan offline kemudian mengupload foto-foto produk jualan Anda di marketplace atau sosial media, itu namanya hanya pindah lapak, bukan bisnis.

Atau kalau Anda hanya memasarkan produk orang lain, kemudian menguoploadnya di akun Instagram Anda dan berhenti hanya sampai di sana, itu posisi Anda hanya sebagai sales dari pemilik produk, bukan bisnis.

Bisa dibilang 2 hal yang kami sebutkan tadi merupakan jalan menghasilkan uang, bukan menjalankan dan membangun sebuah bisnis. Karena pada dasarnya membangun bisnis itu merupakan sebuah perjalanan membangun pondasi yang kokoh. Pondasi yang kokoh itu antara lain :

  • Membangun komunikasi dengan para pelanggan Anda
  • Membangun kepercayaan dengan semua stakeholder yang Anda miliki
  • Membangun hubungan dan relasi dengan banyak orang dalam jangka panjang
  • dan yang paling penting adalah membangun list pelanggan Anda.
BACA JUGA :   Mengapa Email Role-based email tidak Bisa di import

Sehingga sekarang sudah jelas kalau bisnis itu membangun segalanya terutama list atau database pelanggan Anda dalam jangka panjang. Dan yang bukan bisnis hanya berfokus pada berapa rupiah yang bisa dihasilkan hari ini.

Kalau Anda berfokus pada membangun pondasi bisnis yang kokoh, maka sudah jelas perbedaan Anda dengan para penjualan asongan di pinggir jalan, yang mana mereka juga jualan setiap hari.

Tetapi kalau mindset Anda masih berfokus pada penjualan saja, lalu apa bedanya Anda dengan mereka?

Maka dari itu, membangun list atau istilahnya list building merupakan kunci membangun bisnis jangka panjang. Dan list ini merupakan sebuah aset paling bernilai dalam sebuah bisnis.

Sehingga setiap bisnis harus membangun list. Caranya adalah dengan mengumpulkan database yang diperoleh dengan menawarkan lead magnet, atau list pembeli yang Anda dapatkan melalui penjualan.

Setiap kali ada orang yang membeli sesuatu dari Anda, mulai sekarang mintalah nama lengkap, nomor HP/WhatsApp, atau alamat email mereka yang kemudian Anda masukkan ke dalam list. Kemudian perbanyak terus jumlah list Anda dan bangun komunikasi yang baik dengan mereka.

Dengan demikian Anda akan selalu punya jalan untuk selalu menghubungi mereka dimasa depan.

BACA JUGA :   Gunakan Cara Sederhana Ini Untuk Mendapatkan Open Rate Email Lebih Dari 20%

Misalnya, ketika Anda punya produk yang baru rilis, Anda tinggal kirimkan ke list yang Anda miliki. Anda punya promo diskon juga tinggal kirimkan ke list Anda. Bahkan ketika Anda punya produk lain yang dijualan dengan sistem affiliate atau reseller, Anda juga tinggal mengirimkannya ke list Anda.

List Building di Internet

Dalam dunia bisnis terutama bisnis online, membangun list atau list building itu merupakan ilmu wajib yang harus dikuasai para pebisnis sebelum mempelajari teknik marketing yang lain.

Di Internet, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dalam rangka membangun list atau database pelanggan Anda. Diantaranya :

  • Membuat grup di sosial media dan menarik sebanyak mungkin orang untuk bergabung ke grup yang Anda buat.
  • Membuat channel Youtube atau Telegram, isi dengan konten yang menarik dan bermanfaat dan ajak orang lain untuk follow/subscribe channel Anda/
  • Membuat website dan mendatangkan visitor kemudian kumpulkan data audience pengunjung website Anda dengan Googe Tag Manager ataupun Facebook Pixel.
  • Mengumpulkan alamat email dari prospek maupun pelanggan Anda dengan menggunakan KIRIM.EMAIL.

List Building dengan Email Marketing

Khusus untuk list building dengan alamat email, ada alasan mendasar yang membuatnya lebih berharga daripada bentuk list yang lain. Alasannya adalah setiap pengguna media sosial punya alamat email. Sedangkan orang yang punya alamat email belum tentu punya akun media sosial.

BACA JUGA :   Cara Membangun Engagement Melalui Email

Selain itu menutut data dari Direct Marketing Association, ROI dari email marketing berapa di angka 4.300%. ExactTarget menyebutkan jika Anda mengeluarkan $1 untuk email marketing, maka Anda akan mendapatkan timbal balik sebesar $44.25.

Selain itu ada beberapa alasan lain Anda harus melakukan email marketing. Seperti :

  1. Cepat dan realtime. Hanya dengan 1x klik, email yang Anda buat bisa langsung terkirim saat itu juga.
  2. Personal. Email masuk ke inbox, dibuka, dibaca dan diterima secara personal.
  3. Murah. Mulai dengan Rp150 per email per bulan, Anda bisa menjangkan semua list Anda. Mungkin tidak ada saluran lain yang lebih murah dari ini.
  4. Otomatis dan segmented. Anda bisa mengirimkan email berseri ataupun email terjadwal dengan mudah.
  5. Ramah lingkungan. Anda tidak perlu menggunakan kertas atau banner untuk berpromosi secara masal.

Penjelasan di atas sudah bisa menggambarkan perbedaan bisnis dan bukan bisnis terletak pada list. Dengan demikian apapun bisnis yang Anda jalankan, seharusnya Anda tidak lagi menunda melakukan list building.

Ingat, tugas seorang pebisnis bukanlah jualan atau menghitung uang setiap hari. Tetapi tugas seorang pebisnis adalah membangun list.

Muhammad Sholeh

1 thought on “Beda Bisnis dan Bukan Bisnis”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *