fbpx

Episode 61 – Bagaimana Bisnis Membangun Hubungan Ke Media Besar

Selamat datang kembali di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast bersama saya Fikry Fatullah. Kalau Anda mendengar ada gemericik air di episode 61 ini, maka itu bukanlah backsound, melainkan suara hujan, karena saat saya rekam KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast ini sedang turun hujan yang cukup lebat di Bandung.

Beberapa waktu yang lalu, kami baru saja mengadakan kopdar, dimana ini baru pertama kali kami selenggarakan setelah 4 tahun KIRIM.EMAIL berdiri. Tema yang kami usung untuk kopdar ini adalah Podcast for Business.

Pemilihan tema ini bukan tanpa alasan.

Kami memilih tema tersebut karena sejak awal KIRIM.EMAIL berdiri, salah satu channel yang konsisten kami gunakan adalah Podcast. Sudah lebih dari 200 episode sejak tahun 2015 podcast kami tayangkan. Melalui kesempatan ini kami ingin berbagi kepada Anda tentang bagaimana podcast membantu KIRIM.EMAIL bertumbuh.

Di kopdar ini Kami juga mengundang dedengkotnya podcast Indonesia, mas Pradipta dari Inspigo dimana beliau berhasil membangun platform new media berbasis audio di Indonesia.

Juga ada mas Rade Tampubolon dari Sociabuzz dimana baru saja merilis fitur baru untuk memonetize podcast Anda.

Dan menariknya lagi, KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode 61 ini saya rekam secara live di depan sekitar 60an peserta kopdar dan 2 pembicara yang luar biasa.

Seperti biasa, episode ini didukung oleh KIRIM.EMAIL, layanan email marketing yang kami desain untuk pebisnis online seperti Anda. Silakan gunakan kode kupon KEPO untuk mendapatkan diskon 10% untuk semua produk berlangganan di KIRIM.EMAIL.

Berikut KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode 61 yang kami rekam secara live.

Dengarkan KIRIM.EMAIL Podcast di aplikasi favorit Anda sekarang

Tentang Inspigo

Inspigo adalah sebuah platform new media berbasis konten audio. Bagi Anda yang belum tahu, new media merupakan sebuah media yang cara mengkonsumsinya dengan gaya baru. New media ini mempunyai karakteristik cepat, on demand dan adaptif terhadap tren terbaru.

Tentang Sociabuzz

Sociabuzz adalah sebuah marketplace talent dan jasa kreatif. Di Sociabuzz Anda bisa mencari banyak hal terkait jasa kreatif, mulai influencer, fotografer hingga makeup artis dalam satu tempat.

BACA JUGA :   Cara Membangun Jaringan Yang Kuat Untuk Bisnis Bersama Arif Setiawan – Ep. #67

Apa yang membuat sebuah bisnis menarik bagi media sehingga mereka mau membuat pemberitaan atau bekerjasama dengan bisnis tersebut?

Kunci mengajak kerjasama atau kolaborasi dengan orang lain adalah penawaran value. Kalau valuenya bagus dan sesuai dengan orang yang diajak kerjasama, maka kerjasama itu bisa terjalin dengan baik. Kunci ini juga berlaku ketika Anda ingin berkolaborasi atau bekerjasama dengan media.

Kembali ke pertanyaan, apa yang membuat sebuah bisnis menarik bagi media? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah value yang dimiliki dan ditularkan oleh sebuah bisnis tersebut.

Wujud valuenya bisa bermacam-macam, bisa dalam bentuk angka seperti omset dan profit, impact atau dampak terhadap masyarakat, dan lain sebagainya.

Untuk bisa bekerjasama dengan pihak lain, kalau belum kenal betul dengan pihak tersebut sebaiknya hindari kontak langsung. Akan lebih baik jika Anda kenalan dulu dengan orang dekatnya pihak yang mau diajak kerjasama. Bisa teman, sahabatnya atau bahkan keluarganya.

Kalau sudah kenal dengan orang dekatnya, maka akan lebih mudah dan lebih enak ketika akan menawarkan value Anda dan menjalin kerjasama.

Bagaimana cara memilih media yang cocok/tepat untuk diajak kolaborasi?

Sebelum memilih media mana yang cocok/tepat untuk diajak kolaborasi, ada satu hal yang perlu kita pahami dan definisikan terlebih dahulu. Satu hal tersebut adalah siapa audience kita.

Dengan kita mengetahui siapa audience kita, maka kita juga tahu seperti apa selera mereka, media apa yang mereka baca, siapa tokoh atau publik figur yang mereka ikuti, dan lain sebagainya.

Sehingga untuk memilih media yang cocok/tepat untuk diajak kolaborasi adalah dengan menyesuaikan apa yang audience Anda inginkan.

Bagaimana cara mencari dan menghubungi orang terdekat dari pihak yang ingin kita ajak bekerjasama?

Untuk bisa terhubung dengan mereka harus pelan-pelan. Anda dan dia belum sama-sama kenal, tapi sudah ngajakin ngopi. Sebaiknya yang seperti ini dihindari.

Akan lebih baik jika Anda gabung di komunitas yang sama dengan orang tersebut. Komunitas ini akan membuka jalan ke channel-channel yang tidak kita sangka sebelumnya.

BACA JUGA :   Episode 48 – Dari London Ke Ubud, Ngobrol Kerja Remote Bersama Egor Borushko

Apa topik podcast yang disukai oleh audience dan seberapa penting pemilihan nama podcast?

Untuk topik podcast yang disukai audience menurut mas Rade adalah topik-topik yang ada story tellingnya. Salah satu platform yang kuat konten story tellingnya adalah Gimlet yang banyak berisi novel namun dikemas dalam bentuk podcast. Kemudian karena banyak yang suka, banyak yang mendengarkan, maka tidak mengherankan jika pada akhirnya Gimlet ini diakuisisi oleh Spotify.

Sedangkan untuk nama podcast itu cukup penting. Karena sebagai pembeda dengan podcast yang lain sekaligus memberikan gambaran kepada audience tentang konten-konten apa saja yang ada di podcastnya tersebut.

Seberapa besar potensi new media kedepan dan apa kendalanya?

Tahun 2020 ini masih termasuk gelombang awal dari new media. Namun di tahun-tahun berikutnya akan ada gelombang yang lebih besar lagi.

Salah satu yang menarik, di tahun 2020 ini sudah ada layanan yang berbasis konten audio. Bahkan seperti yang kami bilang di atas bahwa Spotify baru saja mengakuisisi Gimlet dan juga Anchor. Ini menjadi bukti kalau konten berbasis audio potensinya sangat besar.

Sedangkan untuk kendala ke depannya adalah makin banyak kompetitor. Beberapa waktu yang lalu masyarakat melihat video melalui Youtube. Namun tak lama kemudian ada Netflix dan kini ada juga Apple TV dan Amazon Prime. Persaingan makin ketat sehingga ke depan akan saling adu konten untuk bisa memenangkan persaingan.

Manakah yang perlu didahulukan dalam membangun konten, Kuantitas atau Kualitas?

Dalam membangun konten kalau bisa bersamaan antara kualitas dan kuantitasnya. Namun pada prakteknya, kita harus memilih salah satu, apalagi untuk para konten kreator yang baru mulai.

Menurut Gary Vee, dalam membangun konten itu buat saja sebanyak-banyak dan kemudian ukur mana konten yang menghasilkan audience paling banyak. Sehingga dari hasil tersebut kita bisa menyesuaikan konten seperti apa yang perlu dibuat kedepannya.

Beda cerita kalau kita buat konten berkualitas yang jumlahnya hanya 1 sebulan, sedangkan pendengar kita belum banyak dan juga brand kita belum dikenal oleh banyak orang. Kalau demikian adanya kita tidak akan punya data untuk dilakukan peningkatan terhadap konten-konten kita.

BACA JUGA :   Manfaat Krisis – Ep. #99

Dan juga yang perlu kita ingat bahwa kualitas itu terkait dengan jam terbang. Sedangkan kuantitas akan terkait dengan jumlah audience potensial yang bisa kita jangkau. Makin banyak konten makin banyak audiencenya.

Bagaimana membuat Podcast Untuk Brand?

Untuk membuat prodcast untuk brand atau korporat ada dua opsi yang bisa ditempuh. Cara yang pertama adalah dengan membuat podcastnya secara in house, dalam artian semua dikerjakan oleh tim dari perusahaan itu sendiri. Mulai dari ide, peralatan, produksi hingga distribusi kontennya.

Sedangkan cara yang kedua adalah pesan podcast di pihak lain. Jadi perusahaan tinggal terima jadi saja.

Kemudian untuk personalisasi podcast untuk sebuah brand, yang menjadi host bisa dari top level maupun C level nya. Hanya saja untuk konten-kontennya tidak langsung ke brand yang dimiliki, melainkan dari keahlian yang dimiliki oleh para top level ini.

Sebagai contoh, yang sudah melakukan ini sebut saja podcastnya Gojek, Go Figure. Mungkin untuk Anda yang ingin membuat podcast yang mewakili brand, bisa memodel Go Figure ini.

Opsi lainnya, supaya bisa langsung menyentuh target market, mungkin yang menjadi host di podcast adalah tim dari brand terkait. Namun perlu dilatih terlebih dahulu seperti intonasi suara, enak didengar dan segala macamnya. Dan yang paling penting konten-kontennya juga relevan dengan audience.

Update! Review Peserta Kopdar

Alhamdulillah Kopdar pertama KIRIM.EMAIL sukses diselenggarakan. Ada banyak peserta yang merasakan manfaat dari kopdar ini, salah satunya adalah Tangguh Rifqi seorang Digital Marketing Enthusiast. Untuk review dan catatan dari beliau ini bisa Anda dengarkan di sini => https://podcast.digitalytics.id/kopdar-KIRIM.EMAIL.

Itulah KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast episode 61 ini. Mudah-mudah bermanfaat untuk bisnis Anda dan sampai bertemu di episode berikutnya.

Dengarkan KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast langsung dari HP Anda

Agar tidak ketinggalan update episode terbaru KEPO – KIRIM.EMAIL Podcast, Anda bisa men-download dan mendengarkannya langsung melalui HP Anda, caranya:

Fikry Fatullah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *