fbpx
Menjalankan Affiliate Marketing Tanpa Website

Menjalankan Affiliate Marketing Tanpa Website

Umumnya affiliate marketing itu dijalankan dengan menggunakan blog ataupun website. Namun bagi yang tidak mempunyai website, apakah bisa juga menjalankan affiliate marketing? Jawaban dari pertanyaan tersebut akan kita bahas pada artikel berikut ini.

Apa itu affiliate marketing?

Sebelum kita masuk ke pembahasan utama tentang bagaimana menjalankan affiliate marketing tanpa website, ada baiknya kita bahas dulu tentang pengertian apa itu affiliate marketing.

Berdasarkan kata penyusunnya affiliate marketing terdiri dari dua kata yaitu affiliate dan marketing.

Affiliate atau afiliasi maksudnya adalah kerja sama antara dua lembaga dimana biasanya yang satu lebih besar daripada yang lain, tetapi masing-masing berdiri sendiri. Sedangkan marketing itu adalah pemasaran.

Sehingga jika digabungkan affiliate marketing adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak lain yang tidak saling terikat.

Istilah di dalam affiliate marketing

Di dalam affialiate marketing ada 3 istilah yang cukup sering muncul dan perlu kita pahami artinya. 3 istilah ini antara lain :

  • Vendor/ Seller
  • Affiliate Network
  • Affiliate Marketer
  • Komisi

Vendor

Di dalam bisnis kita mengenal produsen atau orang/lembaga yang memproduksi/menghasilkan suatu produk atau jasa. Sedangkan di dalam bisnis affiliate produsen ini sering kita sebut sebagai vendor.

Vendor ini menyediakan produk baik produk fisik maupun digital, kemudian dalam memasarkan produk tersebut vendor melalui bantuan para affiliate marketer.

Affiliate Network

Ada kalanya seorang vendor hanya berfokus pada membuat produk dan dukungan terhadap produk tersebut. Beberapa vendor tidak ingin pusing memikirkan bagaimana pemasaran dan juga teknis pembagian komisinya.

Maka dari itu ada satu pihak lagi yang berperan dalam menjembatani vendor dengan affiliate marketer. Pihak tersebut adalah affiliate network.

Ada banyak sekali affiliate network yang bisa kita pilih. Beberapa diantaranya seperti Idaff, Ratakan, JVZoo, Clickbank dan lain sebagainya.

Untuk daftar affiliate network yang lebih banyak silakan klik di sini.

Affiliate Marketer

Istilah selanjutnya adalah affiliate marketer. Ini adalah orang-orang yang akan memasarkan produk dari vendor. Mereka tidak perlu menyediakan produk dan tidak perlu melayani urusan customer service. Yang perlu mereka lakukan adalah memasarkan saja.

Kalau ada yang tertarik kemudian membeli produk yang dipasarkan oleh affiliate marketer ini, maka dia akan mendapatkan komisi dari vendor.

Komisi

Dan istilah terakhir adalah komisi. Komisi ini adalah bagi hasil atau imbalan yang diberikan oleh vendor kepada affiliate marketer karena telah berhasil menghasilkan penjualan. Besarnya komisi ini antara satu vendor dengan vendor yang lain tidaklah sama.

Ada yang menggunakan persentase dari harga jual. Tetapi ada juga vendor yang memberikan komisi dengan nominal tertentu, semisal Rp50.000 per penjualan.

Bisakah menjalankan affiliate marketing tanpa website?

Sekarang kita masuk ke pembahasan utama. Jawabannya adalah bisa saja.

Namun dengan mempunyai website atau blog akan membuat pengalaman menjalankan affiliate marketing menjadi lebih mudah.

Ada beberapa alasan yang menjadikan pengalaman affiliate marketing lebih mudah dengan website atau blog, antara lain :

  • Lebih mudah lolos seleksi dari affiliate network (affiliate program). Banyak penyedia program affiliate yang memberlakukan seleksi. Dengan mempunyai website atau blog sendiri menjadi salah satu pertimbangan diterima atau tidak menjadi seorang affiliate marketer.
  • Punya pembaca setia. Jika kita punya website atau blog keuntungannya kita bisa mendapatkan pembaca setia. Pembaca setia inilah yang akan membantu kita dalam mendapatkan komisi dari program affiliate.
  • Tidak bergantung pada pihak ke-3. Dengan kita punya website atau blog sendiri kita jadi lebib mandiri daripada menggantungkan pada pihak ke-3 seperti Facebook, Twitter, Youtube ataupun Instagram. Tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti mereka akan mengubah kebijakannya terhadap affiliate marketing ini.

Teknis affiliate marketing tanpa website

Kemudian, jika kita menjalankan affiliate marketing tanpa website, itu berarti kita tidak perlu membuat blog atau website sendiri. Kita bisa memanfaatkan sosial media atau saluran lain yang mempunyai banyak pengguna.

Teknisnya seperti berikut ini :

  • Ambil link affiliate yang mengarah ke landing page/ sales page.
  • Copy link tersebut dan ubah ke bentuk short url. Ini kita bisa menggunakan bit.ly, tiny.cc, bit.do dan lain sebagainya,
  • Membuat konten di sosial media atau saluran lain dengan mencantumkan link affiliate yang sudah dikonversi ke bentu short url. Usahakan konten ini sesuai dengan target market yang Anda bidik, memancing orang untuk berinteraksi dan punya potensi viral.
  • Jika perlu iklankan konten tersebut.

Saluran yang bisa digunakan untuk affiliate marketing

Setelah Anda paham alur dan juga teknis menjalankan affiliate marketing tanpa website, berikutnya kita akan membahas tentang beberapa saluran yang bisa membantu kita untuk memasarkan produk dari vendor.

Sebenarnya ada banyak sekali saluran yang bisa kita pakai, namun beberapa saluran yang kami sebutkan di sini sudah lebih dari cukup untuk menjangkau audience serta memancing mereka untuk klik menuju link affiliate yang kita pasarkan.

Beberapa saluran tersebut antara lain :

Facebook

Facebook adalah salah satu sosial media terbesar saat ini. Setiap hari ada jutaan pengguna yang mengaksesnya. Sehingga Facebook adalah salah satu saluran yang tepat untuk memasarkan produk dari vendor yang kita ikuti affiliasinya.

Adapun beberapa fitur yang bisa kita gunakan untuk mencantumkan link affiliate antara lain :

  • Facebook Personal.
  • Facebook Group.
  • Facebook Fanpage.

Youtube

Untuk bisa menjalankan affiliate marketing tanpa website, kita juga bisa menggunakan Youtube sebagai salurannya. Kita tinggal membuat video yang terkait dengan produk vendor. Bentuk videonya bisa berupa review, tutorial atau tips dan trik.

Untuk link affiliatenya kita bisa menyebutkannya di dalam video atau juga di bagian deskripsi video yang ada di Youtube.

Quora

Quora adalah situs tanya jawab yang cukup ramai saat ini. Quora banyak tersedia di dalam berbagai macam bahasa, salah satunya adalah Bahasa Indonesia.

Di Quora Anda bisa memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang lain. Di dalam jawaban ini Quora mengijinkan Anda memberikan link aktif. Dan berdasarkan pengalaman kami, Quora juga mengijinkan link yang berbau affiliate.

Jadi ketika ada pertanyaan yang terkait dari produk vendor yang Anda pasarkan, Anda bisa mencantumkan link affiliate di jawaban Anda.

Pinterest

Pinterest menurut kami adalah gudangnya ide. Ide apapun ada di Pinterest. Mulai dari resep masakan hingga astronomi dan luar angkasa semuanya ada.

Uniknya, para pengguna Pinterest bisa memilih konten apapun yang dia minati. Dan berdasarkan data internal mereka, 90% pengguna mingguan menggunakan Pinterest sebagai dasar dalam membuat keputusan dalam membeli. Risetnya bisa Anda baca dan pelajari di sini.

Sehingga dari data tersebut Pinterest adalah tempat yang tepat untuk kita memasarkan link affiliate yang kita miliki. Namun sayangnya jika Anda menargetkan pengguna Pinterest di Indonesia sepertinya kurang tepat karena di Indonesia Pinterest tidak terlalu populer sebagaimana Facebook dan juga Instagram.

Email

Saluran yang kami sebutkan di atas adalah saluran dengan menggunakan layanan pihak ke tiga. Itu berarti mau tidka mau kita harus tunduk pada syarat dan ketentuan yang berlaku. Jika suatu saat mereka mengubah kebijakannya, maka apa yang kita lakukan untuk memasarkan link affiliate juga akan berdampak.

Maka dari itu kita juga perlu mencari saluran lain yang tidak tergantung pada kebijakan pengguna. Saluran ini adalah email.

Dengan kita mempunyai database email sendiri, maka dengan leluasa memasarkan link affilate ke semua subscribers kita. Ini yang juga dilakukan oleh para top affiliate marketer baik di dalam maupun luar negeri.

Seperti itulah bagaimana kita bisa menjalankan affiliate marketing tanpa website. Jika ada pertanyaan atau mungkin saran dan masukan silakan tinggalkan di kotak komentar. Terima kasih sudah menyimak, mudah-mudah bermanfaat dan sampai bertemu di artikel berikutnya.

Muhammad Sholeh

1 thought on “Menjalankan Affiliate Marketing Tanpa Website”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *